“dan laut yang di dalam tanahnya ada api” (Q.S. Ath Thuur : 6)
“Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan”. (Hadits Rasulullah SAW)
Kata
yang digunakan dalam ayat di atas ialah “sajara”, yang menyalakan
tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih, sehingga dalam
persepsi orang zaman dahulu, semasa Qur’an diturunkan 1400 tahun yang
lalu, api dan air adalah sesuatu yang bertentangan. Air mematikan api
sedangkan api itu menguapkan air. Lalu bagaimana mungkin dua hal yang
berlawanan dapat hidup berdampingan dalam sebuah ikatan yang kuat tanpa
ada yang rusak salah satunya ??
Ayat
Al-Qur’an itu telah menjelaskan sruktur bumi itu sendiri. Ini terbukti
dengan teori pemisahan lantai laut (seafloor spreading) yang menyebabkan
magma di bawah kerak bumi keluat dengan tekanan yang kuat ke permukaan
di bawah laut.
Setelah
Perang Dunia II, para peneliti turun dan menyelam ke dasar laut dan
samudera dalam rangka mencari alternatif berbagai barang tambang yang
sudah nyaris habis cadangannya di daratan akibat konsumerisme budaya
materialistik manusia sekarang ini.
Mereka
dikejutkan dengan rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain)
puluh ribu kilometer di tengah-tengah seluruh samudera bumi yang
kemudian mereka sebut sebagai “gunung-gunung tengah samudera” yang
sebagian besar terdiri dari bebetuan berapi (volcanic rocks) dan dapat
meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat melalui sebuah
jaring retak yang sangat besar di kedalaman mencapai 65 km.
Suhu
di beberapa lautan melebihi 1.000 derajat celcius. Namun sebegitu
banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api
magma tersebut. Dan sebaliknya, magma yang sangat panas pun tidak mampu
memanaskan air laut dan samudera. Berlawanan : air dan api di atas dasar
samudera bumi merupkan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah
SWT yang tiada batas. Contoh tanah yang diambil dari dasar laut
kedalaman 3.000 m, tidak ada seseorang pun yang berani mendekat karena
sangat panasnya. Begitu stapler contoh tanah dibuka, maka keluarlah
tanah dan uap air panas yang suhunya mencapai 3.000 derajat celcius.
Terbukti
pula dengan beragam dahlil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi
dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan
vulkanik dari setiap gunung berapi. Pecahan-pecahan berbatu bumi
menembus lapisan ini hingga ke dalaman tertentu mampu mencapai lapisan
lunak bumi. Di dalam lapisan lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma
vulkanik banyak dibanding debit air yang ada di permukaan bumi.
Dari
sinilah tampklah kehebatan hadist Nabi Muhammmad SAW ini yang
menetapkan sejumlah fakta-fakta bumi yang mencengangkan dengan sabda
beliau : “Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada
lautan”, sebab fakta-fakta ini baru terungkap dan baru bisa diketahui
oleh umat manusia pada beberapa tahun terakhir dan hanya bisa dengan
menggunakan peralatan modern abad 20. Gunung Laut terdekat dari Saudi
Aeabia, tempat diturunkan Al-Qur’an 1400 tahub yang lalu, berada di Laut
Arab, sekitar 800 km di Timur Selatan Negara Oman, jadi tidak mungkin
Rasulullah Muhammad SAW pergi dan menyelam sejauh itu.
Pelansiran
fakta-fakta ini secara detail dan sangat ilmiah dalam hadist Rasulullah
SAW menjadi bukti tersendiri akan kenabian dan kerasulan Muhammad SAW,
sekaligus membuktikan bahwa ia selalu terhubung dengan wahyu langit dan
diberitahu oleh Allah sang maha pencipta langit dan bumi. Maha benar
Allah yang menyatakan : “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an)
menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu
mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan
rupa yang asli, sedang dia berada di ufuk yang tinggi”. (QS.An Najm
:3-7)
Meski
Rasulullah SAW memiliki banyak mukjizat fisik seperti menyembuhkan
orang lumpuh, membelah bulan, berbicara dengan binatang seperti Nabi
Sulaiman, para sahabat berjalan di atas laut, memberi makan ribuan orang
dengan sedikit makanan, dan masih sekitar 300 mukjizat lainnya tapi
tetaplah Al-Qur’an ialah mukjizat terbesar dan sepanjang masa, karena
banyak ayat Al-Qur’an yang baru dapat dibuktikan oleh peralatan modern
pada abad terakhir, mulai dari astronomi, geologi, biologi, mathematic,
chemistry, oceanography dan semua bidang.
Sebuah
mukjizat terbesar berupa sebuah kitab yang diturunkan melalui seorang
Al-Amin (tidak pernah berbohong) yang tidak dapat membaca di zaman kuno
kepada umat terakhir yang pintar selalu membaca buku di zaman modern dan
baru dapat dibuktikan oleh peralatan termutakhir. Siapa lagi yang
mewahyukan jika bukan PENCIPTA ALAM SEMESTA ???
Jadi, satu bukti lagi…….ISLAM TERBUKTI BENAR……