Islam
adalah agama seluruh nabi dan rasul sebagaimana yang Allah beritakan
tentang bapak para nabi, Ibrahim yang menjadi teladan bagi alam
semesta. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَن يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلَّا مَن سَفِهَ
نَفْسَهُ ۚ وَلَقَدِ اصْطَفَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا ۖ وَإِنَّهُ فِي
الْآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ ۖ
قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ * وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَاهِيمُ
بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ
الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang
yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di
dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk
orang-orang yang shaleh.
Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya,
demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya
Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati
kecuali dalam memeluk agama Islam".
Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut,
ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah
sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan
Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang
Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".” (QS. Al Baqarah: 130-133)
Allah Ta’ala menerangkan bahwa orang yang membenci agama Ibrahim
adalah orang yang dungu. Dan Ibrahim memerintahkan kepada Islam
“aslamtu lirabbil ‘alamiin”, (Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta
alam). Islam adalah wasiat Nabi Ibrahim 'alaihis salam kepada anak turunnya.
Nabi Ibrahim 'alaihis salam adalah imam para nabi dan manusia seluruhnya, beliau adalah teladan yang harus diikuti sebagaimana firman Allah Ta’ala:
وَإِذِ ابْتَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ ۖ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa
kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah
berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh
manusia"." (QS. Al Baqarah: 124)
Karena itulah orang Yahudi mengklaim Nabi Ibrahim seorang Yahudi.
Begitu juga orang Nashrani, mereka mengklaim Nabi Ibrahim seorang
Nashrani. Kemudian Allah membantah kedustaan klaim mereka, Allah
Ta’ala berfirman:
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِن كَانَ حَنِيفًا مُّسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani,
akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada
Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang
musyrik." (QS. Ali Imran: 67)
Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "para nabi adalah saudara sebapak dan berlainan ibu, dan agama mereka satu.” (Muttafaq ‘Alaih)
Agama yang benar hanya satu, yaitu Islam, agama seluruh Nabi. Adapun
perbedaan di antara mereka hanya pada masalah syari'at (tatacara)
ibadah. Allah Ta'ala berfirman:
فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ
أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ
شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا
"Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara
kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang." (QS. Al Maidah: 48)
Pokok tauhid hanya satu, yaitu La Ilaha Illallaah. Setiap Nabi
diperintahkan untuk menyampaikannya kepada umatnya. Allah Ta'ala
menerangkan tentang hal ini dalam firman-Nya:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan
Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak)
melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku"." (QS. Al Anbiya': 25) “Dan
Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami
wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Ilah (yang haq) melainkan Aku, maka
sembahlah Aku olehmu sekalian.” (Al-Anbiya: 25)
“Para nabi itu saudara seayah, ibu-ibu mereka berbeda dan agama
mereka adalah satu.” (Muttafaq ‘alaihi dari hadits Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu)
Dalam Alkitab terdapat sabda Yesus (Isa Almasih) berikut ini:
“Bangsa ini memuliakan Aku (Yesus) dengan bibirnya, padahal
hatinya jauh daripadaKu. Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan
ajaran yang mereka ajarkan ialah PERINTAH MANUSIA (Matius 15:8-10)
Dan hal ini ditegaskan pula dalam Al Quran berikut ini:
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis
Alkitab DENGAN TANGAN MEREKA SENDIRI, lalu dikatakannya: “Ini dari
Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit
dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, karena apa
yang DITULIS OLEH TANGAN MEREKA SENDIRI, karena apa yang mereka
kerjakan (QS 2:79).
Jika Alkitab itu firman Tuhan, tentulah terdapat perintah/ajaran yang
sesuai dengan ajaran Islam, yang perintah itu tersembunyi dan tidak
dilaksanakan oleh umat Kristen, perintah itu dalam Islam disebut RUKUN ISLAM MENURUT ALKITAB, ALQURAN DAN HADITS?
“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang fakir tidak menyukainya (QS 40:14)
Apakah islam ajaran setan? Bila Islam adalah berasal dari Allah Tuhan
YME tentunya rukun islam ada juga terdapat di dalam Al Kitab baik
langsung maupun tidak langsung. Dalam akidah Islam terdapat 5 rukun Islam yakni:
1. Bersyahadat; 2. Shalat; 3. Berpuasa; 4. Zakat; 5. Haji khusus bagi yang mampu
Karena Allah sebelum menurunkan Al Quran telah menurunkan Taurat dan
Injil (sebagaimana ajaran berkhittan, berkorban, tidak memakan bábi
dsbnya) tentulah “sebenarnya tedapat ajaran-ajaran pokok rukun Islam
itu dalam Alkitab, untuk itu perhatikan ayat-ayat Alkitab berikut ini:
1. SYAHADAT TAUHID
Syahadat pada dasarnya adalah menyatakan kesaksian tiada Tuhan selain
Allah dan yg dikenal sebagai syahadat Tauhid, sedangkan syahadat rasul
adalah meyakini Muhammad sebagai Rasul (karena Injil turun terlebih
dahulu sebelum kelahiran Muhammad saw) tentunya yang ada hanyalh
syahadat Tauhid, perhatikan ayat Alkitab berikut ini:
1. Tauhid Nabi Musa
Ulangan 4:35 “Semua itu ditunjukkan TUHAN kepadamu untuk membuktikan bahwa hanya TUHAN itu Allah, dan tidak ada yang lain.”
Ulangan 6:4 “Saudara-saudara, ingatlah! Hanya TUHAN, dan TUHAN saja Allah kita!”
Ulangan 32:39 “Lihatlah, Aku Allah Yang Esa, tak ada Allah kecuali
Aku. Aku membunuh dan menghidupkan, melukai dan menyembuhkan. Bila
Aku bertindak, tak seorang pun dapat melawan.”
2. Tauhid Nabi Daud
II Samuel 7:22 “Engkau sungguh besar, ya TUHAN Allah! Hanya Engkaulah Allah, tidak ada yang sama dengan Engkau. Kami tahu hal itu sebab sudah diberitahukan sejak dahulu.”
Mazmur 86:8 “Ya TUHAN, tak ada ilah seperti Engkau, tak ada yang melakukan apa yang Kaulakukan”
3. Tauhid Raja Salomo/ Nabi Sulaiman
I Raja-raja 8:23 “dan berdoa, ”TUHAN, Allah Israel! Di langit atau
pun di bumi tak ada yang seperti Engkau! Engkau menepati janji-Mu dan
menunjukkan kasih-Mu kepada umat-Mu yang setia dan taat dengan
sepenuh hati kepada-Mu.”
4. Tauhid Nabi Yesaya
Yesaya 43: 10 “Hai umat-Ku, kamulah saksi-saksi-Ku, kamu Kupilih
menjadi hamba-hamba-Ku, supaya mengenal Aku dan percaya kepada-Ku, dan
mengerti bahwa Akulah Allah. Aku Allah Yang Mahaesa, tak ada lainnya
sebelum dan sesudah Aku.”
Yesaya 44:6 “Inilah kata TUHAN Yang Mahakuasa, Raja dan pelindung Israel, ”Aku Allah Yang Mahaesa, yang pertama dan yang terakhir.”
Yesaya 45:5-6 “Akulah TUHAN, tak ada lainnya, Aku Allah Yang
Mahaesa. Engkau telah Kupersenjatai, sekalipun engkau tidak mengenal
Aku. Segalanya itu Kulakukan supaya dari timur sampai ke barat semua
orang tahu Akulah TUHAN, tak ada ilah selain Aku.
Yesaya 46:9 “Ingatlah kejadian-kejadian di zaman dahulu; akuilah
bahwa Aku Allah, dan tak ada lainnya, Aku Allah, dan tak ada yang
seperti Aku.”
5. Tauhid Nabi Yesus/Eshua/Isa Almasih
Markus 12:29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.)
Yohanes 5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri;
Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku
adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak
Dia yang mengutus Aku),
Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka
mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus
Kristus yang telah Engkau utus.).
Nabi-nabi jelas beragama Tauhid sehingga disebut muslim.
Tauhid yaitu ajaran yang meng-esakan Allah dan ajaran Tauhid sudah ada sejak nabi Adam as hingga nabi Muhammad Saw.
Ajaran tauhid disempurnakan pada kenabian Muhammad Saw dan pada zaman
itu ajaran tauhid (yang merupakan ajaran turun-temurun nabi-nabi
Allah) disebut Islam.
Nabi-nabi Allah tersebut mengajarkan syahadat yaitu pengakuan akan
keesaan Allah, tidak ada sesuatu pun yang menyekutukannya dan mengakui
bahwa nabi tergantung pada masanya adalah utusan Allah.
Dalam Alquran disebutkan:
”“Sesungguhnya Allah. Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”. ( QS 3, Ali Imran:51)
“Aku (Isa Al Masih/Yesus) tidak pernah mengatakan kepada mereka
kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu:
“Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi
terhadap mereka, selama aku berada diantara mereka. Maka setelah
Engkau wafatkan aku. Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau
adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu”. (QS 5, Al Maa’idah: 117)
“Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! (Ulangan 6:4).
“Musa menjawab: “Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain
daripada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala
umat (Pen: Bani Israil yang telah diberi rahmad oleh Allah dan
dilebihkannya dari segala ummat ialah nenek moyang mereka yang berada
semasa Nabi Musa as)”. ( QS 7, Al A’raaf:140)
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan
Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang
Mu’min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu
berusaha dan tempat tinggalmu”. (QS 47, Muhammad:19)
Dan perhatikan Hadits Rasul saw berikut:
[75] Dari Abu Hurairah ra Rasullulah bersabda: Orang yang beruntung
mendapat pertolonganku (syafaat) hari kiamat, ialah orang yang
mengucapkan Laa ilaaha illallaah, benar-benar ikhlas dari hati sanubari
dan seluruh jiwanya” (HR Bukhari)”
“Selalulah kamu memperbaharui iman kamu. Para sahabat bertanya:
Bangaimanakah caranya kami memperbaharui iman kami yaa Rasululah?
Jawab Rasululah: Perbanyaklah (mendakwahkan) ucapan Laa ilaaha
illallaah (Tiada Tuhan Selain Allah) (HR Ahmad dan Thabarany dari Abu
Hurairah r.a).
[250] Bersabda Rasullualh saw: “Sesungguhnya Allah mengharamkan masuk
neraka orang-orang yang mengucapkan “La Illaahaillalah” dengan niat
semata-mata karena ingin keredaan Allah” (HR Bukhari)
2. SHALAT (SUJUD)
Shalat sebenarnya adalah doa dan penghambaan makhluk kepada Tuhan-Nya.
Inti dari shalat itu selain ruku adalah SUJUD menyembah Allah, jadi
ibadah yang hakiki adalah SUJUD (lihat tulisan saya sebelumnya Tidak
Shalat/Sujud=Kafir).
Perjanjian Lama:
Masalah sujud (shalat) dalam Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Baru
banyak disebutkan. Untuk itu coba renungkan ayat-ayat berikut ini:
“Orang itu (Ramatain-Zofin) dari tahun ke tahun pergi meninggalkan
kotanya untuk SUJUD MENYEMBAH dan mempersembahkan korban kepada Tuhan
Semest alam di Silo (I Samuel 1:3)”
“Ezra (Pen: Islam nabi Uzair) berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan BERSUJUD di depan rumah Allah (Ezra 10:1)
“..kemudian SUJUDLAH Ia (Ayub) dan MENYEMBAH. (Ayub 1:21)
“Keesokan hari bangunlah mereka itu pagi-pagi (Pen: Subhuh?), lalu SUJUD MENYEMBAH di hadapan Tuhan (I Samuel 1:19)
“Lalu BERLUTUTLAH orang itu dan SUJUD menyembah TUHAN, serta
berkata: “Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham,..” (Kejadian 24:26)
“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku
akan membuat engkau sangat banyak.” Lalu sujudlah Abram (Abraham), dan
Allah berfirman kepadanya” (KEJADIAN 17:2-3)”
Kejadian di atas terdapat pada masa Abraham (Ibrahim), sedangkan pada zaman Musa dapat dilihat pada ayat berikut ini:
“Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah
Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada
mereka” (BILANGAN 20:6)
“Berfirmanlah Ia (TUHAN Allah) kepada Musa: Naiklah menghadap
TUHAN, Engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan 70 orang tua-tua Israel
dan SUJUDLAH kamu MENYEMBAH dari jauh (Keluaran 24:1-2)”
“Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah
kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah
tanah yang kudus.” (Keluaran 3:5)
“Segera Musa BERLUTUT ke tanah, lalu SUJUD MENYEMBAH serta
berkata: “Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu ya…
Tuhan (Keluaran 34:8)”
“Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka
dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah
Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka
mereka membasuh kaki dan tangan–seperti yang diperintahkan TUHAN
kepada Musa” (Keluaran 40:31-32)
“Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN.
Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah,
menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku
kepada hambanya ini?” (YOSUA 5:14)
“ Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar
pakaian; ia masuk ke rumah TUHAN dan SUJUD MENYEMBAH” (Samuel II
12:20)
“Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat,
tangan-Nyalah yang membentuknya. Masuklah, marilah kita sujud
menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita” (MAZMUR
95:5-6)”
Pada Perjanjian Baru :
“Semua itu akan kuberikan kepadamu, jika Engkau SUJUD MENYEMBAH
aku (Iblis)”. Maka berkatalah Yesus kepadanya (Iblis): “Enyahlah
Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan
hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti” (Matius 4:9-10)
Dari ayat di atas ada dua hikmat yang dapat dipetik,
pertama Yesus menegaskan kepada Iblis ‘seharusnya”
shalat (sujud menyembah) kepada Allah semata-mata, bukan kepada yang
lain, dengan demikian umat manusia pun seharusnya sujud menyembah
kepada Allah Pencipta Alam bukan kepada Iblis (Thagut).
Kedua, dari ayat di atas sangat terang dan jelas
bahwa Yesus adalah seorang rasul, karena dicobai Iblis dan Yesus bukan
Tuhan, sebab kalau Yesus Tuhan, maka Iblis tidak akan berani
mencobai-Nya dan ucapan Yesus itupun tidak demikian tetapi akan
berbunyi:
“Enyahlah Iblis terlaknat! Engkau harus menyembah Aku Tuhanmu, dan hanya kepada Aku (Yesus) sajalah engkau berbakti (mengabdi)”
Tetapi yang kita temukan dalam ayat di atas adalah: Engkau harus
menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.
Di atas ada kata-kata dia (orang ketiga tunggal) jelas yang dimaksud
Yesus adalah Bapa (Allah swt). Pada ayat lain menjelaskan pula bahwa
Yesus pun berdoa dan sujud menyembah Bapa (Allah swt), sehingga ayat
inipun sangat terang benderang, kalau Yesus itu bukan Allah yang
menjelma ke dunia. Sebab kalau Yesus Allah, maka ia tidak akan berdoa,
apalagi berdoa untuk dirinya sendiri.
Jelas Yesus (Isa Al Masih) adalah seorang rasul yang berdoa dan sujud
menyembah (shalat) kepada Allah swt, sama seperti Musa as dan Muhammad
saw. Perhatikan ayat berikut ini:
“Jika kamu BERDIRI untuk BERDO’A ..(Markus 11:25) ….lalu ia (Yesus) BERLUTUT dan berdoa (Lukas 22:41); Ia (Yesus) maju sedikit, lalu SUJUD (merebahkan diri) ke tanah dan berdoa (Markus: 14:35)”
Dari ayat-ayat Alkitab baik perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, jelaslah ritual sujud
(bagian dari shalat menyembah Allah) sudah dilaksanakan pada zaman
Ibrahim, Musa dan Isa Al Masih (Yesus) dan diteruskan oleh Muhammad SAW.
Jelas sekali bahwa ayat2 di atas menunjukkan penghambaan Yesus kepada
Tuhan dengan cara bersujud dan berdoa. Ironisnya, tata cara Yesus di
atas tidak dilaksanakan oleh umat Kristen, dan bahkan hampir seluruh
tatacara ibadah umat Kristen bukanlah yang diajarkan oleh Yesus,
tetapi berdasarkan tradisi yang telah diciptakan oleh tokoh2 Gereja
Kristen Awal pimpinan Paulus Tarsus. Termasuk pemberian nama “gereja”
dan “Kristen”, bukanlah diberikan oleh Yesus maupun Tuhan, tetapi
justru oleh tokoh2 Gereja Kristen Awal.
Tata cara ibadah Yesus di atas sesungguhnya telah dilaksanakan oleh
para nabi-bani Israel sebelumnya dan oleh umat Islam (Shalat).
Sedangkan konsep sujud (shalat) dalam Al Quran banyak sekali,
diantaranya sebagai berikut:
“Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata:
“Apakah yang memalingkan mereka (umat islam) dari kibltanya (Baitul
Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah:
“Kepunyaan Allahlah Timur dan Barat; Dia memberi petunjuk kepada yang
dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus (QS 2:142)
“Kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka kemanapun kamu
menghadap disitulah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas
(rahmad-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS 2: 115)”
Sebelum ayat ini turun, dahulu umat Islam shalat tidak menghadap ke
Ka’bah di Mekah tetapi ke Baitul Maqdis di Palestina. Ini juga bukti
bahwa umat Islam bukan menyembah Ka’bah.
“Jadikanlah sabar dan SHALAT sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya
yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu
(QS 2:45).
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku (QS 2:43)
Sedangkan dalam Hadits Rasul SAW terdapat penjelasan antara lain:
[450] Diceritakan oleh Anas bin Malik ra dari Nabi saw, sabdanya:
“Betulkan SUJUDMU, dan janganlah meletakkan kedua lengan (ke bumi)
seperti anjing tidur (HR Bukhari)
[383] Aswad ra berkata bahwa ia bertanya kepada Aisyah, katanya:
“Apakah yang diperbuat Nabi dalam rumah tangga?” Jawan Aisyah: “Beliau
juga melakukan pekerjaan rumah tangga, menolong isteri beliau. Dan
apabila waktu shalat telah tiba, beliau pergi shalat’ (HR Bukhari).
“ Shalatlah kalian seperti kalian melihatku mengerjakan shalat (Hadist)”
A) Mengapa manusia tidak mau sujud?
“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa telah SUJUD (tunduk patuh)kepada
Allah segala sesuatu yang ada di langit dan segala sesuatu yang ada di
bumi, matahari, bulan, dan bintang-bintang, gunung-gunung, segala
fauna dan flora, dan SEBAGIAN SAJA DIANTARA MANUSIA…..QS: [22] Al
Hajj:18)”
“Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di
langit di atasnya, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di
dalam air di bawah bumi. Jangan SUJUD MENYEMBAH kepadanya atau
beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu adalah Allah yang
cemburu (Keluaran 20:4-5)
Jadi karena keangkuhan sehingga hanya sebagian manusia yang mau sujud! Apakah anda termasuk yang tidak mau sujud itu?
“Apa sebab gerangan mereka masih belum percaya (tidak beriman)?
dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud;
Bahkan orang-orang kafir itu mendustakannya; Padahal Allah mengetahui
apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka; Maka beri kabar
gembiralah mereka dengan azab yang pedih (neraka Jahanam) (QS 84
(Insyiqaaq):20-24)”
[441] Apabila Allah menghendaki akan memberi rahmat kepada penduduk
neraka, maka disuruh-Nya malaikat mengeluarkan orang-orang yang pernah
menyembah Allah. Mereka segera mengeluarkannya, yang masing-masing
dikenalnya dengan tanda bekas SUJUD (HR Bukhari).
“Sesungguhnya orang yang menyombongkan dirinya dari SUJUD
(menyembah) Aku, akan masuk NERAKA JAHANAM dengan kehinaan (QS Al
Mu’min:60)
“Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di
langit dan semua makhluk melata di bumi dan (juga) para malaikat,
sedang mereka (malaikat) tidak mentombongkan diri (QS [16] An Nahl:
49)
B) Kemana Yesus?
Ini kisah Yohanes ketika berada dilangit/sorga:
“Dan semua malaikat berdiri mengelili tachta dan tua-tua dan
kepercayaan-4 makluk itu, mereka tersungkur di hadapan tachta itu dan
MENYEMBAH (Sujud) Allah, sambil berkata: Amin ! pujian-pujian dan
kemulyaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan bagi Allah
kita sampai selama-lamanya. Amin! (Wahyu 7:11)
Apakah mereka sedang melaksanakan shalat atau sujud (menyembah Allah),
sebab kegiatan tersebut sama seperti shalat. Umat Islam dalam shalat
mengucapkan bacaan: syukur (Alhamdulilah), memulyakan Allah (Allahu
Akbar, ketika takbir), memujinya (Subhanallah, ketika ruku dan sujud),
dan menghormatinya akan kekuasaannya dengan bacaan Al Quran. Dan
kemudian membaca Aamiin (Semoga Tuhan Mengabulkan doa).
Pertanyaan kemudian: kemana perginya Yesus yang biasa duduk di sebelah kanan Tuhan Bapa?
C) Umat Kristen Tidak Pernah Sujud Menyembah Tuhan
Umat Kristen juga merupakan umat yang TIDAK PERNAH menyembah Tuhan.
Tatacara ibadah umat Kristen, sebagaimana diuraikan secara singkat di
bawah ini, meski beberapa diantaranya diduga diajarkan oleh Yesus, akan
tetapi, yang paling penting adalah bahwa umat Kristen TIDAK PERNAH
menyembah Tuhan, meski mereka memiliki 3 Tuhan (Trinitas). Namun, tak
satupun dari 3 Tuhan tersebut yang disembah oleh umat Kristen. Adapun
tatacara ibadah umat Kristen:
(a) Menyanyi
Menyanyi merupakan ritual umat Kristen paling penting yang harus
dilakukan pada setiap kebaktian Minggu atau kebaktian lainnya di
gereja atau tempat lain. Menyanyi, bukanlah prosesi penyembahan kepada
Tuhan, tetapi merupakan bentuk puji-pujian kepada Tuhan.
(b) Berdoa
Berdoa juga merupakan ritual penting kedua dalam ibadah umat Kristen.
Sebagaimana berdoa dalam ritual umat-umat agama lain, berdoa dalam
Kristen juga sama sekali bukanlah bentuk penyembahan kepada Tuhan,
tetapi merupakan bentuk ritual permohonan/ permintaan kepada Tuhan, sama
sekali bukan bentuk penghambaan/ kepasrahan secara total (menyembah)
kepada Tuhan.
“Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah
siulan dan bertepuk tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan
kekafiranmu itu (QS 8:35)
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kamu sekalian kepada
Yang Maha Penyayang”, mereka menjwb: “Siapakah Yang Maha Penyayang
itu? Apakah kami akn sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami
(bersujud kepada-Nya)?”, dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh
(dari iman) (QS 25:60)
D) Apakah Sujud itu menyebah berhala
a) Berhala Baal
Dikaitkan masalah sujud, entah apa dasarnya sehingga umat Kristen
“tidak sujud” kepada Allah Tuhan semesta Alam. Apakah karena khawatir
dengan ayat berikut ini:
“Janganlah engkau SUJUD MENYEMBAH Tuhan mereka (Pen: maksudnya berhala) atau beribadah kepadanya (Keluaran 23:24)”
“Tetapi jika engkau sama sekali melupakan Tuhan, Allahmu, dan
mengikuti tuhan lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah
kepadanya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, kamu pasti binasa;
seperti bangsa-bangsa yang dibinasakan Tuhan, di hadapanmu, kamupun
akan binasa, sebab kamu tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu
(Ulangan 8:19)”
“Lalu orang orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan
mereka beribadah kepada Baal, Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek
moyang mereka …(Hakim-hakim 2:11-12)
Masalah berhala Baal ini Allah menjelaskan dalam Al Quran:
“Ingatlah ketika ia kepada kaumnya: Mengapa kamu tidak bertakwa?
Patutkah kamu menyembah Baal dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta,
yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu (nenek
moyang) (QS 37:124-126)
b) Berhala Thagut (Syaitan)
Menurut Akidah Islam, sembahan yg dilakukan selain kepada Allah swt,
maka disebut menyembah berhala atau Thagut yaitu setan yang disembah
kaum pagan penyembah berhala.
‘Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain adalah berhala, dan
(dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah
s?tan yang durhaka (Thagut) (QS 4:117)”.
Jadi menurut akidah Islam orang non Islam yang tidak menyembah Allah
tetapi menyembah berhala dan setan sama-sama syirik dan kafir. Sebab
berhala adalah identik dengan “tipuan” setan, sehingga penyembah
berhala adalah penyembah setan juga yang disebut Thagut. Demikian di
luar Islam identik baik langsung maupun tidak langsung adalah
beribadah kepada Thagut ini dan menjadi syirik.
c) Apakah Kabah itu berhala, disembah umat Islam?
Banyak kesalahan pandangan dari umat non Islam yg mendakwa bahwa Kabah
itu identik dengan berhala, sehingga umat Islam didakwa mereka
sebagai penyembah berhala (paganisme). Untuk membantah hal tersebut
perlu penulis uraikan ayat-ayat Al Quran berikut.
“Janganlah engkau sujud menyembah kepada tuhan mereka atau beribadah
kepadanya, dan janganlah engkau meniru perbuatan mereka, tetapi
haruslah engkau memusnahkan sama sekali patung-patung berhala buatan
mereka, dan tugu-tugu berhala mereka haruslah kau remukkan sama
sekali. Tetapi kamu haruslah beribadah kepada Tuhan, Allahmu; maka Ia
akan memberkati roti makanan dan air minumanmu (Keluaran 23:24)
Hal ini pun dijelaskan pula oleh Allah dalam Al Quran berikut ini:
“Dan ingatlah, ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat
Baitullah (Ka’bah) (dengan mengatakan): “Janganlah kamu
memperserikatkan (syirik, menyembah berhala dll) sesuatupun dengan Aku
dan sucikanlah rumah-Ku (Kabah Baitullah) ini bagi orang-orang yang
thawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang ruku dan
sujud (QS 22:26)
“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia (QS 5:97)
Akhirnya Allah swt menegaskan dalam Al Quran dikaitkan dengan ibadah selain yang diajarkan agama Islam:
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barang
siapa yang ingkar kepada Thaghut (Pen: s?tan dan apa saja yang
disembah selain Allah) dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan
putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS 2:256)
Hal ini dipertegas oleh Allah dengan firman-Nya berikut ini:
“Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang
(shalat/sujud), mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang
demikian itu adalah, karena mereka mereka benar-benar kaum yang tidak
mau mempergunakan akal (QS 5:58)
3 PUASA
Yesus juga melakukan puasa sebagaimana, nabi-nabi lain sebelumnya
melakukan Puasa. Bagaimanakah puasa menurut Yesus, untuk itu
perhatikan ayat Alkitab berikut ini:
“Dan setelah berpuasa 40 HARI DAN 40 MALAM, akhirnya laparlah Yesus (Matius 4:2)
Apakah umat Kristen akan sanggup melaksanakan puasa seperti yang dilakukan Yesus, yaitu 40 hari 40 malam tanpa makan dan minum?
Apakah umat Kristen dapt berpuasa sebagaimana yang dilakukan Yesus
tersebut? Yang pasti secara fitrah, manusia biasa tidak akan bertahan
bila puasa 40 hari 40 malam tanpa makan dan minum, sebab bila tidak
makan dan minum selama itu, manusia/hewan akan kebinasaan/mati.
Puasa secara khusus diwajibkan kepada umat Katholik, akan tetapi, tata
cara dan waktunya sepenuhnya ditentukan oleh gereja. Jelas, tata cara
ini berbeda dengan puasanya umat Israel dimana Yesus mengemban
misinya. Puasa ini tidak ada hubungannya dengan ritual menyembah
Tuhan.
“Dan apabila kamu BERPUASA, janganlah muram mukamu seperti orang
munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa
mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka
sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila ENGKAU BERPUASA, minyakilah
kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa
engkau sedang berpuasa, melinkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan
membalasnya kepadamu (Matius 6:16-18)”
Ayat di atas sebenarnya mirip dengan Hadits Nabi SAW yang menyatakan
bahwa banyak orang yang berpuasa yang didapatnya bukan pahala tetapi
hanya lapar dan dahaga, sebab puasanya disertai riya (minta dipuji
orang lain) dan tidak mengerti hukum berpuasa.
Dalam Al Quran Surah Al Baqarah disebutkan:
“Hai orang-orang yang beriman! Telah difardhukan atas kamu MENGERJAKAN
PUASA, sebagaimana telah di fardhukan puasa atas orang-orang yang
sebelum kamu (terdahulu) untuk menyiapkan kamu menjadi bertaqwa (QS
2:183).
“Diceritakan dari Abdullah bin Umar Ibnu Ash bahwa Rasullulah saw
bersabda: “Shalat yang paling disukai Allah adalah ialah shalat Nabi
Daud, dan puasa yang paling disukai Allah ialah puasa Nabi Daud;
beliau tidur seperdua malam, berdiri (shalat) sepertinya, dan tidur
seperenamnya; beliau puasa satu hari dan berbuka satu hari (HR
Bukhari)’ [589]
4. ZAKAT
“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu (Amsal 3:9)
“Jikalau seorang mengkuduskan sebagian darildang miliknya bagi TUHAN,
maka nilainya haruslah sesuai dengan taburannya, yakni schomer taburan
benih jelai berharga 50 syikal perak (Imamat 27:16)
Ayat di atas sebenarnya erak kaitannya dengan zakat hasil pertanian. Demikian pula ayat berikut ini:
“Mengenai segala persembahan persepuluh dari lembu dan sapi atau
kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala
waktu dihitung setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus
bagi TUHAN (Imamat 27:32)
Dalam ajaran Islam dikenal adanya zakat harta (mal) dan zakat fitrah.
Zakat harta berupa ternak, hasil pertanian, emas, perak dan uang. Yang
diatur sesuai haulnya (satu tahun sekali) dan sesauai
hitungan/jumlahnya (nisabnya). Selain itu dalam Islam dikenal pula,
sedekah, infaq, dan wakab.
“Sesungguhnya orang-orang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan
shalat dan menunaikan ZAKAT, mereka mendapat pahala dari sisi
Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka
bersedih hati (QS 2:277)”
Dalam perhitungan zakat emas, maka paling tidak sudah berjumlah 20
mitswal (80 gram) dan cukup setahun lamanya disimpn, sedangkan untuk
kambing minimal sebanyak 40 ekor zakatnya 1 ekor yang berumur satu
tahun Sedangkan zakat-zakat lain terdapat perincian yang detail dan
lengkap.
Dalam sebuah haditsnya Rasul saw bersabda:
“Dari Ayyub ra…. Rasul berkata:Sembahlah Allah dan janganlah
mempersekutukan-Nya dengan sesuu. Tegakkanlah shalat, bayarkan ZAKAT dan
hubungkan kasih sayang “ (HR Bukhari) No. 717.
5. HAJI
“Lalu Allah membuka mata Hagar (Hajar), sehingga ia melihat sebuah
sumur; ia pergi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak (Ismael)
itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di apdang gurun dan
menjadi seorang pemanah, maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan
ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir (Kejadian
21:19-21)”
“Lalu malaikat Tuhan menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan Syur (Kejadian 16:7)”
“Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lachai-Roi; letaknya antara Kadesj dan Bered (Kejadian 16:14)”
“Kemudian Tuhan membuka mata Hajar dan dia melihat sebuah sumur air.
Di pergi menuju sumur itu, dan mengisi kantung air, kemudian memberi
minum anak itu (Kejadian 21:19).
Dalam Mazmur sendiri telah merujuk pada Sumur Zamzam, meskipun tidak
menyebut namanya, dan secara spesifik menyebutk letaknya di Bakkah,
varian kuno dari nama Mekkah.
“Berbahagialah mereka yang kekuatannya ada padamu, pada mereka yang
hati nya merupakan jalan lapang menuju Zion. Setelah mereka melewati
lembah Bakkah, mereka menjadikannya sebagai tempat yang subur, hujan
awal pun menyiraminya dengan air seperti kolam (Mazmur 84: 5-6).
Menurut akidah Islam, sumur Lachi-Roi itu disebut zam-zam (artinya air
yang berkumpul), sedangkan Kadesj dan Bered adalah nama gunung yakni
Shafa dan Marwa di kota Mekkah, dari peristiwa/kisah Ismael inilah
maka munculnya Sai (lari-lari kecil) dari padang Safa ke Marwa.
Dan sumur ini telah menjadi suatu mukjizat karena sudah bertahan
paling sedikit 4.000 tahun, semenjak dibuat oleh Jibril. Hingga kini
air sumur Zamzam dapat dinikmati dan diminum oleh orang-orang yg
sedang berhaji dan umron selama berabad-abad dan diminum oleh
berjuta-juta manusia (Maha Suci Allah!)
“Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian syiar Islam, maka barang
siap beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa
baginya (QS 2:158)
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan Haji. mereka akan
datang kepadamu (Ibrahim) dengan berjalan kaki dan mengendarai onta,
yang datang dari segenap penjuru yang jauh (QS 22 Al Hajj:27)”
“Dan ingatlah, ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat
Baitullah Ka’bah (dengan mengatakan): “Janganlah kamu MEMPERSERIKATKAN
(Pen: syirik, menyembah berhala dll) sesuatupun dengan Aku dan
sucikanlah rumah-Ku (Kabah Baitullah) ini bagi orang-orang yang
thawaf, ddan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang ruku dan
sujud (QS 22:26)”
“Dari Abu Sai’id Al Khudri ra dari Nabi saw, sabda beliau: Haji dan
Umrah ke Ka’batullah akan tetap dilaksanakan orang walaupun setelah
keluar Ya’juj dan Ma’juj (HR Bukhari) [828]
Dalam prosesi haji dilakukan pula Tawaf. Tawaf adalah mengelili
Kasus’bahwa sebanyak 7 kali. Harus diingat bahwa putaran Tawaf
dilakukan berlawanan dengan putaran jarum jam. Kegiatan tawaf ini
terdapat dalam ekspresinya dalam tradisi Yahudi, yang setidaknya
berselang 3.000 tahun ke belakang.
Dalam ritual-ritual yang dilakukan dalam traktat Sukka Mishna (bagian
dari Talmud) para pendeta Yahudi melakukan perjalanan mengelilingi
altar di kuil Yerusalem (atau di sinagog pada hari-hari lain saat
tidak di kuil) dan berputar tujuh kali mengelilingi kuil di Yerusalem
(atau sinagog pada hari-hari lain saat tidak di kuil).
Deng demikian kegiatan Tawaf bukan kegiatan pagan (para penyembah
berhala) dan hal ini sudah dilakukan oleh kaum Yahudi. Dan ritual ini
juga dilakukan oleh islam, sebab pada dasarnya Islam meneruskan ajaran
nabi-nabi terdahulu baik Ibrahim, Yakub maupun Musa.
Para malaikat di langit berputar mengelilingi (Thawaf) pada Arsy Allah
yang Maha LUAS (super Makrokosmos) itu…dan karena sangat banyaknya
jumlah malaikat itu, Allah menggantinya dengan Baitul Makmur.(bangunan
mirip Ka’bah) dan sekali berthawaf setiap hari 70.000 malaikat, dan
saking banyaknya setiap malaikat hanya dapat berthawaf sekali dalam
seumur hidupnya.
“Kemudian Dia mulai menciptakan langit, dimana pada mulanya masih
merupakan asap atau gas, lalu Allah berfirman kepada langit dan bumi:
“Beredarlah (mengorbit) kamu keduanya sesuai dengan perintahku, SUKA
ATAU TAK SUKA!” Kemudian langit dan bumi menjawab: “kami akan beredar
dengan suka hati” (QS Fushsihlat: 11)
Jelaslah dari ayat di atas bahwa maka seluruh alam semesta ini baik
malaikat, matahari, langit, bintang, matahari
dsbnya…berkeliling/berotasi (Thawaf) mengelilingi Arsy Allah. Maka
sudah sewajarnya kalau umat Islam yang mampu segera menunaikan ibadah
haji untuk juga melakukan Thawaf berkeliling di Baitullah Ka’bah
sebanyak 7 kali. Sebagai media mengelilingi Baitul Makmur dan Arsy
Allah. Agungkanlah Allah, pujilah kebesaran nama-Nya. sebagaimana yang
telah dilakukan para Malaikat, Adam dan Ibrahim dan Rasul SAW.
“Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan
mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan
hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua (Baitullah
Ka’bah) itu (QS 22:29)
“Labaika Alhumma Labaika…Labaika laa syarikalaka labaika.. Innal hamda
wanni mata laka wal mulka, La syarikalaka (Aku datang memenuhi
panggilan-Mu Ya Allah, aku datang memenuhi panggilanmu….dstnya)
Berdoalah ketika Thawaf mengelilingi Ka’bah panjatkanlah doa kepada
Allah SWT, pujilah akan Kemaha Besaran Allah, jadi jangan memuji
Ka’bah..sebab Umat Islam tidak memuji dan menyembah Ka’bah, pada
putaran pertama, bacalah tasbih, tahmid, tahlil dan takbir, (doa) ini:
“Subhanallahi walhamdulillahi walailaha illalahu wallahu akbar.
Walahaula walaquwwata illa billahil aliyil azim (artinya: Maha suci
Allah. Segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan selain. Allah yang Maha
Agung, tiada daya dan tiada kemampuan kecuali bersumber kepada Allah
Yang Maha Tinggi dan Maha Agung”, (Sumber: Bimbingan Haji dari Depag
RI)
Jadi kesimpulannya semua nabi beragama Islam. Bentuk perbedaan
syari'at seperti tatacara shalat, ketentuan ukuran ibadah seperti
zakat, puasa dan waktunya, arah kiblat, dan tatacara haji tergantung
perintah Allah kepada para Nabi pada masanya masing-masing. Walaupun
tatacara taat kepada Allah dan syariat berbeda-beda antara seorang
rasul dengan rasul lainnya. Adapun agama mereka tetap satu, yaitu
Islam. Dasar tauhid yang mereka serukan adalah baku, tidak pernah
berubah antara seorang rasul dengan rasul lainnya, antara satu masa
dengan masa lainnya.
Wallahualam bishowab...