Rabu, 02 Januari 2013

INILAH MUKJIZAT KEAKURATAN DAN SISTEMATISNYA ALQURAN


Sungguh, Alquran adalah firman Allah yang tiada tandingannya. Kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,  penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril ini mengandung berjuta-juta mukjizat. Para ulama dan ilmuwan telah membuktikan bahwa Alquran adalah kalam Allah, Sang Khalik yang tak bisa ditandingi keagungannya. Allah SWT berfirman, ”Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa dengan Alquran ini, mereka tak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.” (QS Al-Isra’[17]:88). 

Jangankan membuat seluruh surah, tak akan ada satupun makhluk yang bisa menciptakan satu surat, bahkan satu ayat sekalipun.
Dr Tariq Al-Swaidan melalui sebuah penelitian berhasil menemukan kemukjizatan Alquran secara matematis. Ia menemukan sebuah keseimbangan  kata  dalam Alquran. Misalnya saja, dalam Alquran kata “laki-laki” disebut sebanyak 24 kali. Maka ia pun menemukan fakta bahwa kata “perempuan” juga disebut sebanyak 24 kali. Penasaran bagaimana kemukjizatan Alquran secara matematis?
Ini dia Videonya :


Artikel Menarik Lainnya:

Bukti Keakuratan Bilangan Dalam Quran


Penyebutan angka atau bilangan dalam Alquran, tujuannya agar menjadi ujian bagi orang kafir dan bertambahnya keimanan bagi orang yang beriman.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.(QS Ali Imran: 190).
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).(QS Yunus: 5).
Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): ‘Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan? ‘Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.(QS Muddatstsir: 31).
Katakanlah: ‘Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Alquran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain’.(QS Al-Israa: 88).
Ayat-ayat di atas merupakan beberapa contoh yang disebutkan Allah dalam Alquran mengenai keberadaan angka-angka (bilangan). Tujuannya agar manusia itu menggunakan akalnya untuk berpikir dan meyakini apa yang telah diturunkan, yakni Alquran. Allah menciptakan alam semesta ini dengan perhitungan yang matang dan teliti. Ketelitian Allah itu pasti benar. Dan, Dia tidak menciptakan alam ini dengan main-main. Semuanya dibuat secara terencana dan perhitungan.
Abah Salma Alif Sampayya, penulis buku Keseimbangan Matematika dalam Alquran , menyatakan, bilangan adalah roh dari matematika dan matematika merupakan bahasa murni ilmu pengetahuan ( lingua pura ). Setiap bilangan memiliki nilai yang disebut dengan angka. Peranan matematika dalam kehidupan pernah dilontarkan oleh seorang filsuf, ahli matematika, dan pemimpin spiritual Yunani, Phitagoras (569-500 SM), 10 abad sebelum kelahiran Rasulullah SAW. Phitagoras mengatakan, angka-angka mengatur segalanya.
Kemudian, 10 abad setelah kelahiran Rasulullah SAW, Galileo Galilea (1564-1642 M), mengatakan: Mathematics is the language in which God wrote the universe (Matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan dalam menulis alam semesta). Hal ini menunjukkan bahwa mereka mempercayai kekuatan angka-angka (bilangan) di dalam kehidupan. Senada dengan pendapat Galileo, Carl Sagan, seorang fisikawan dan penulis novel fiksi ilmiah, mengatakan, matematika sebagai bahasa yang universal.
Dalam Alquran disebutkan sejumlah angka-angka. Di antaranya, angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 19, 20, 30, 40, 80, 100, 200, 1000, 2000, 10 ribu, hingga 100 ribu. Penyebutan angka-angka ini, bukan asal disebutkan, tetapi memiliki makna yang sangat dalam, jelas, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Misalnya, ketika ada yang bertanya mengenai jumlah penjaga neraka Saqar, dalam surah al-Muddatstsir ayat 31 disebutkan sebanyak 19 orang. Allah menciptakan langit dan bumi selama enam masa. Tuhan adalah satu (Esa), bumi dan langit diciptakan sebanyak tujuh lapis, dan lain sebagainya.
Penyebutan angka-angka ini, menunjukkan perhatian Alquran terhadap bidang ilmu pengetahuan, khususnya matematika. Yang sangat menakjubkan, beberapa angka-angka yang disebutkan itu memiliki keterkaitan antara yang satu dan lainnya. Bahkan, di antaranya tak terpisahkan. Begitu juga, ketika banyak ulama dan ahli tafsir berdebat mengenai jumlah ayat yang ada didalam Alquran. Sebagian di antaranya menyebutkan sebanyak 6.666 ayat, 6.234 ayat, 6.000 ayat, dan lain sebagainya. Perbedaan ini disebabkan adanya metode dalam perumusan menentukan sebuah ayat.
Bismillahirrahmanirrahim yang diletakkan sebagai kalimat pembuka dari keseluruhan ayat dan surah di dalam Alquran, memiliki susunan angka yang sangat menakjubkan. Kalimat basmalah itu bila dihitung hurufnya mulai dari ba hingga mim, berjumlah 19 huruf. Angka 19 ini, ternyata menjadi ‘kunci utama’ dalam bilangan jumlah surah, jumlah ayat, dan lainnya di dalam Alquran.
Begitu juga dengan angka tujuh, bukanlah sekadar menyebutkan angkanya, tetapi memiliki perhitungan dan komposisi yang sangat tepat. Misalnya, jumlah ayat dalam surah Al-Fatihah sebanyak tujuh ayat dan jumlah surah-surah terpanjang dalam Alquran (lebih dari 100 ayat) berjumlah tujuh surah.
“Penyebutan angka-angka itu bukanlah secara kebetulan atau asal bunyi (asbun). Semuanya sudah ditetapkan oleh Allah dengan komposisi yang jelas dan akurat. Tidak ada kesalahan sedikit pun. ”Kitab (Alquran) ini tak ada keraguan di dalamnya dan ia menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.(QS Al-Baqarah: 2).
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Alquran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Alquran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.’(QS Al-Baqarah: 23).
(Alquran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.” (QS Ibrahim: 52).
Karena itulah, Stephen Hawking, seorang ilmuwan dan ahli matematika terkenal, yang pada awalnya tidak membutuhkan hipotesis Tuhan dalam mempelajari alam semesta, meyakini adanya unsur matematika yang mengagumkan yang melekat di dalam struktur kosmos (alam semesta). Hawking mengatakan, ”Tuhanlah yang berbicara dengan bahasa itu.
Hal yang sama juga diungkapkan Albert Einstein, fisikawan terkenal dan penemu bom atom. ”Tuhan tidak sedang bermain dadu,” ungkap Einstein. Semua berdasarkan perhitungan, ukuran, dan perencanaan yang matang, bahkan ketika dentuman besar ( big bang ) pertama, di mana Allah dengan kata Kun Fayakun -nya, menciptakan alam semesta dalam hitungan t=0 hingga detik 10 pangkat minus 43 detik.
Stephen Hawking mengatakan, ”Seandainya pada saat dentuman besar terjadi kurang atau lebih cepat seperjuta-juta detik saja, alam semesta tidak akan seperti (sekarang) ini”. Itulah rahasia Allah. Semua yang disebutkan-Nya di dalam Alquran, menjadi tanda dan petunjuk bagi umat manusia, agar mereka beriman dan meyakini kebenaran pada kitab yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Wa Allahu A’lam.
Keistimewaan dan keajaiban angka-angka yang ada dalam Alquran, sebagaimana dijelaskan di atas, merupakan bukti keteraturan dan keseimbangan yang dilakukan oleh Sang Pencipta dalam menyusun dan membuat Alquran serta alam semesta. Tak mungkin manusia mampu melakukan keseimbangan dan keteraturan yang demikian sempurna itu dalam sebuah hasil karyanya, selain Allah SWT.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 2-3, Allah menjelaskan tujuan dari diturunkannya Alquran, yakni menjadi petunjuk bagi umat manusia untuk membedakan antara yang hak (benar) dan yang batil (salah). Sebab, tidak ada yang perlu diragukan lagi semua keterangan Alquran. Karena itulah, seluruh umat Islam di dunia ini, wajib untuk meyakini dan mempercayai kebenaran Alquran.
Penyebutan angka-angka dan keteraturan yang terdapat di dalamnya, merupakan bukti keistimewaan dan kemukjizatan Alquran. Keseimbangan dan keteraturan sistem numerik (bilangan) dalam Alquran dengan penciptaan alam semesta, menggambarkan hanya Allah SWT sebagai Tuhan yang satu.
Dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang Mukmin itu tidak ragu-ragu.” (QS Al-Muddatstsir: 31).

LUAR BIASA , BUKTI KEBENARAN AL-QUR'AN, AHLI GENETIKA YAHUDI MASUK ISLAM.



Subhanallah,betapa banyak kita temukan bukti-bukti kebenaran dan keilmiahan al qur'an, sudah banyak ilmuan yang masuk islam karna penelitiannya sama persis yang tertulis dalam al-qur'an, padahal al qur'an sudah ada sebelum alat alat ataupun kedokteran canggih saat ini. Kali ini ilmuan Robert Guilhem, pakar genetika
dan pemimpin yahudi di AlbertEinstein College menyatakan dengan tegas soal keislamannya.

Dia masuk Islam setelah kagum dengan ayat-ayat Al-Quran tentang masa iddah wanita muslimah selama tiga bulan. Massa iddah merupakan massa tunggu perempuan selama tiga bulan, selama proses dicerai
suaminya. Seperti dikutip dari societyberty.com, hasil penelitian yang dilakukannya menunjukkan, massa iddah wanita sesuai dengan ayat-ayat yang tercantum di Alquran. Hasil studi itu menyimpulkan hubungan intim suami istri menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik khususnya pada perempuan. Dia mengatakan jika pasangan suami istri (pasutri) tidak bersetubuh, maka tanda itu secara perlahan-lahan akan hilang
antara 25-30 persen.

Gelhem menambahkan, tanda tersebut akan hilang secara keseluruhan setelah tiga bulan berlalu. Karena itu, perempuan yang dicerai akan siap menerima sidik khusus laki-laki lainnya setelah tiga bulan.
Bukti empiris ini mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian dan pembuktian lain di sebuah
perkampungan Muslim Afrika di Amerika. Dalam studinya, ia menemukan setiap wanita di sana hanya mengandung sidik khusus dari pasangan mereka saja.

Penelitian serupa dilakukannya di perkampungan nonmuslim Amerika. Hasil penelitian membuktikan wanita di sana yang hamil memiliki jejak sidik dua hingga tiga laki-laki. Ini berarti, wanita-wanita non-muslim di sana melakukan hubungan intim selain pernikahannya yang sah.
Sang pakar juga melakukan penelitian kepada istrinya sendiri. Hasilnya menunjukkan istrinya ternyata memiliki tiga rekam sidik laki-laki alias istrinya berselingkuh. Dari penelitiannya, hanya satu dari tiga anaknya saja berasal dari dirinya.

Setelah penelitian-penelitian tersebut, dia akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Ia meyakini hanya Islam lah yang menjaga martabat perempuan dan menjaga keutuhan kehidupan sosial. Ia
yakin bahwa perempuan muslimah adalah yang paling bersih di muka bumi ini.

Semoga bisa menambah keimanan kita akan kebenaran al qur'an sehingga semakin rajin ibadahnya
copas dr http://www.facebook.com/photo.php?fbid=496034707075712&set=a.233674839978368.73600.233473436665175&type=1&permPage=1

Teori Lempeng Tektonik Bukti Nyata Kebenaran Al-Qur'an



Al Qur'an adalah Kitab yang paling banyak dihafalkan manusia di seluruh dunia, secara terperinci Kitab ini menjabarkan banyak sekali tentang tuntunan keimanan yang wajib diikuti oleh seluruh ummat di akhir jaman. Kitab ini juga yang telah mengkhabarkan kisah-kisah ghaib dari generasi manusia ke generasi berikutnya, dari zaman ke zaman, dari apa yang telah dialami ummat-ummat terdahulu dan gambaran tentang keadaan kelak manusia di akhirat, yaitu tempat sejatinya seluruh manusia kembali.


Al Qur'an adalah sebuah kitab yang paling luar biasa di dunia ini. Kitab yang di dalamnya tersimpan tuntunan hidup yang bisa menyelamatkan bagi siapa yang mengimani dan mengikutinya. Kitab mulia yang berisi konsepsi keilmuan dari berbagai bidang kehidupan  di dunia dan terutama pengetahuan tentang kehidupan di akhirat nanti.

==========================
Jujur, baru beberapa hari ini saya sedikit terhenyak. Saya dengan mata kepala sendiri tidak sengaja menemukan suatu konsepsi dasar dari sebuah cabang ilmu pengetahuan modern yang telah digambarkan secara indah di Al Qur' an. Kitab yang diwahyukan kepada seorang utusan yang mulia, dimana Beliau hanya seorang yang buta huruf yang hidup pada jaman 600an Masehi, sekitar kurang lebih 15 Abad yang lalu, di sebuah negeri berperadaban padang pasir yang tidak dibanyangkan ternyata akan membawa transformasi luar biasa pada peradaban manusia modern sekarang.

Cerita ini berawal ketika saya sedang memuraja'ah harian hapalan Al Qur'an saya dan ketika bacaan tersebut melewati Surah 'Abasa. Surat yang berarti 'Bermuka Masam'. Surah tersebut yang menempati  urutan ke-80 dalam mushaf Ustmani dan terdiri 42 ayat. Surah ini termasuk dari surat pendek yang diturunkan di periode Makkah (Makkiyah).

Surat ini diawali sebuah peringatan dari Allah kepada Rasulullah Shalallahu'alaihi was salam agar tidak mengkhususkan seseorang dalam memberi pengajaran/peringatan. Surat ini turun karena pada waktu itu Rasulullah shalallahu 'alahi wassalam sedang berdakwah di tengah-tengah bangsawan Quraisy dan menyerunya untuk masuk Islam, pada saat yang sama datanglah Ibnu Ummi Maktum yaitu seorang yang buta yang meminta petunjuk kepada Nabi Shalallahu 'alahi wassalam.

Rasulullah shalallahu 'alahi wassalam yang ketika itu sedang sangat optimis untuk mengajak para pembesar Quraisy dan karena itu Rasulullah shalallahu 'alahi wassalam seketika 'bermuka masam' kepada Ibnu Ummi Maktum (yang buta) dan kemudian memalingkan muka dari dia. Padahal, waktu itu Ibnu Umm Maktumi sungguh-sungguh meminta pengajaran dan petunjuk.

Pada ayat ke-11, surah ini memberikan wasiat tentang persamaan hak dan kedudukan manusia dalam memperoleh ilmu pengetahuan, Siapapun orangnya, baik orang terpandang ataupun rakyat jelata. Baik Kaya ataupun Miskin. (Lihat Tafsir Ibnu Kasir, hal. 114-116)

Surah ini selain dibuka dari kisah di atas juga memaparkan banyak segmen yang luar biasa lainnya mulai dari tahap-tahap kehidupan manusia dan ketetapan Allah di setiap fase-fasenya, penjabaran tentang bermacam-macam kenikmatan Allah yang telah diberikannya dan kenikmatan yang telah bisa semua manusia nikmati sekarang, hingga pemaparan tentang keadaan hari qiyamah nanti serta bermacam-macam keadaan manusia ketika itu.
------------------------------------------

Fokus saya pada tulisan ini terkonsentrasi pada bagian tentang berbagai macam kenikmatan yang telah Allah berikan di bumi ini yang diperuntukkan untuk seluruh manusia yang hidup di atasnya, tepatnya di surah ke 23-32. Pembahasan pada bagian tersebut ada satu ayat yang menarik perhatian saya, tepatnya di ayat ke-26.

Allahu ta'alaa berfirman :

ثُمَّ شَقَقْنَا ٱلْأَرْضَ شَقًّۭا
"kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya," (QS. `Abasa:26)

Sebuah ayat singkat tapi  berisi gambaran yang sangat luas dan mencangkup pemaparan tentang suatu konsepsi pengetahuan tentang keadaan bumi kita sekarang. Pertama kali ketika saya memuraja'ah ayat tersebut imaginasi saya langsung tertuju pada salah satu teori dasar pembentukan benua di bumi ini.

Teori tersebut dikenal dengan Teori Pangaea, biasa disebut Pangea atau Pangaea (dalam bahasa Yunani Kuno, pan berarti "keseluruhan, seluruh" dan gaia berarti "bumi"). Pangea berarti benua raksasa pada zaman Paleozoikum dan Mesozoikum kira-kira 250 juta tahun yang lalu. Benua raksasa ini akhirnya terpecah menjadi beberapa potong benua atau lempeng yang selanjutnya menyebar ke seluruh permukaan bumi seperti sekarang.

Teori tersebut memaparkan sekitar 250 juta tahun yang lalu yaitu pada jaman Paleozoikum dan Mesozoikum, bumi kita belum terbagi menjadi benua-benua besar seperti sekarang tapi, pada awalnya dulu bumi kita merupakan satu benua tunggal raksasa (superbenua). Benua raksasa tersebut dikelilingi oleh laut yang sangat besar pula yang disebut Panthalassa.

Teori Pangea pertama kali dicetuskan oleh Alfred Wegener seorang Ilmuwan Jerman baru pada tahun 1920 dalam bukunya `The Origin of Continents and sea` (Entstehung Die Kontinente und der Ozeane). Buku  menunjukkan bahwa superbenua Pangaea memainkan peran kunci pembentukan benua dan samudra di masa sekarang.

FASE PROSES TERBELAHNYA PANGEA
Ada tiga fase utama dalam proses terpecahnya Pangaea, yaitu :
  1. Fase Pertama masa Permian hingga masa Jurassic (200-135 juta tahun lalu),
  2. Fase kedua dalam pecahnya Pangaea dimulai pada zaman Cretaceous Awal (150-140 juta tahun lalu),
  3. Fase ketiga dari pecahnya Pangaea terjadi pada awal Kenozoikum (Paleosen untuk Oligosen)
A. Fase pertama dimulai pada masa Permian hingga masa Jurassic (200-135 juta tahun lalu), dengan rincian sebagai berikut:
  1. Pada zaman Permian kurang lebih pada 225 juta tahun lalu mulai ada keretakan di daerah selatan. Keretakan tersebut mengakibatkan terpisahnya daerah Antartika, India, dan Australia.
  2. Di zaman Triassic, keretakan terjadi di timur Tethys Ocean dan Pasifik Barat. Peristiwa tersebut mengakibatkan terpisahnya bagian yang kini diyakini sebagai Amerika Utara dan Afrika. Peristiwa ini menyebabkan munculnya laut baru, yaitu Samudra Atlantik.
  3. Zaman Jurassic sekitar (135 tahun lalu), India bergerak ke arah timur dan memisahkan diri dari Afrika. Pergerakan dari Antartika dan Australia semakin menjauh ke arah selatan.
B. Fase kedua dalam pecahnya Pangaea dimulai pada zaman Cretaceous Awal (150-140 juta tahun lalu).
  1. Saat itu superbenua kecil, Gondwana mengalami keretakan yang cukup besar. Dominasi utama Amerika Selatan dan Afrika di Gondwana mulai tak tampak. 
  2. Amerika Selatan bergerak searah jarum jam mendekati Antartika dan Australia, sedangkan Afrika semakin lengket dengan Eurasia tapi, tidak diikuti pulau besar dari Afrika, yaitu Madagaskar. Pulau tersebut sudah berdiri sendiri.
  3. Bagian utara juga menunjukkan tanda-tanda terpisah yaitu laurasia, gabungan antara Amerika Utara dan Eurasia. Tinggal ujung sebelah timur yang masih menyatu dengan daratan Eurasia.
C. Fase akhir dari pecahnya Pangaea terjadi pada awal Kenozoikum (Paleosen untuk Oligosen).
  1. Amerika Utara atau Greenland melepaskan diri dari Eurasia, membuka Laut Norwegia sekitar 60-55 juta tahun lalu.
  2. Atlantik dan Hindia terus berkembang, menutup Tethys Ocean
  3. Sementara itu, Australia memisahkan diri dari Antartika dan bergerak cepat ke utara. Australia dan India saat ini bergerak di arah timur laut pada 5-6 cm (2-3 inci) per tahun. 
  4. Antartika telah dekat atau di Kutub Selatan sejak pembentukan Pangaea sekitar 250 juta tahun lalu.
Adanya pergerakan benua dalam fenomena Pangaea menunjukkan bahwa lempeng-lempeng bumi itu terus bergerak sehingga saat ini dunia dibagi dalam 8 lempeng besar: Lempeng Afrika, Lempeng Antarktika, Lempeng Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Amerika Selatan, dan Lempeng Pasifik.

(Note : lebih lengkap bisa dilihat secara animasi visual di Komentar pertama tulisan ini)

Siklus urutan Pergerakan teori Pangaea
1. Berawal dari zaman Permian 225 juta tahun lalu, bagian selatan Benua Pangaea telah mengalami pergerakan sehingga mulai terlihat daerah yang kini diyakini Antartika, Australia, dan India.
2. Zaman Triassic 200 juta tahun lalu. Pergerakan terjadi di utara Pangaea, tepatnya di sisi timur Laut Tethys dan sisi barat Pasifik. Itu menyebabkan terbentuknya Amerika Utara dan Eurasia serta Gondwana (Afrika dan Amerika Selatan).
3. Bergerak menuju 135 juta tahun silam, ketika zaman Jurassic dimulai. Saat itu pergerakan lempeng cukup signifikan sehingga mulai tampak Amerika Utara hendak melepaskan diri dari Eurasia, sedangkan Amerika Selatan sudah siap-siap untuk hengkang dari Afrika. Yang terlihat semakin independen adalah India yang terus bergerak ke arah timur.
4. Zaman Cretaceous, 60 juta tahun lalu. Amerika Selatan mulai lepas dari Afrika. Akhirnya Amerika Utara dan Selatan bergabung, sedangkan Australia membentuk daratan Oceania. India menyatu kembali ke Asia.


Keadaan bumi pada zaman kita sekarang adalah hasil dari pergerakan lempeng-lempeng benua tersebut. Pergerakan akan terus berjalan, namun lebih stabil. Jadi, sangat dimungkinkan bila ini terus terjadi maka bumi (benua) kita ini sedang dalam proses untuk menjadi “pangea” selanjutnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan bukti-bukti penelitian terbaru. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan NASA (Pangea Ultima) kurang lebih 250 tahun lagi persebaran benua di bumi kita sudah tidak berbentuk seperti apa yang terlihat seperti sekarang ini.


--------------------------------
Teori Pangea ternyata sudah dipaparkan dengan bahasa indah di dalam Al Qur'an 1500 tahun yang lalu. Allah berfirman bahwa bumi kita memang dibelah dengan ijin-Nya dengan belahan yang terbaik untuk makhluk hidup yang hidup di atasnya, termasuk manusia. Dia membaginya dengan pembagian sebaik-baiknya.

Tanpa belahan yang ada menyebar seperti sekarang pada permukaan bumi kita tidak mungkin keselarasan, keserasian dan persebaran kehidupan flora dan fauna dapat terjadi seperti sekarang. Flora dan Fauna-pun tidak akan semajemuk sekarang karena batasan biota tropis, sub-tropis, gurun dan kutub yang tidak terpisah secara signifikan disebabkan iklim masih sering bergejolak di daratan dan lautan.

Iklim tahunan yang tercipta-pun tidak seseimbang sekarang, karena proposioal laut yang terlalu besar dan mengelilingi daratan (benua) yang sangat besar. Badai luar biasa kemungkinan dapat terjadi selama bertahun-tahun di tengah samudra yang sangat luas (mega samudra) karena laut belum dibatasi daratan-daratan besar yang terpisah seperti sekarang.

Panas yang sangat ekstrim terjadi di daerah tengah superbenua karena jaraknya bermil-mil dari lautan. Daratan yang selama beratus-ratus tahun jauh dari lautan tidak akan mendapatkan siklus hujan yang memadai di setiap tahunnya, sehingga akan menciptakan suatu daerah gurun yang sangat besar dan panas yang lebih ektrim dari Gurun yang terbentuk dari benua-benua sekarang.

Ketidakseimbangan panas yang ekstrim antara daratan dan lautan dapat mengakibatkan siklus angin darat dan laut yang tidak teratur atau dapat memicu badai tahunan secara terus menerus. Angin yang terlalu kuat di permukaan bumi juga tidak memungkinkan kehidupan yang propisional.

Pembelahan permukaan bumi ini-lah yang dapat mengatasi berbagai permasalahan di atas. Terpisah-pisahnya daratan besar tadi dapat menyeimbangkan iklim-iklim ektrim yang terjadi di atas bumi. Benua-benua yang terbelah dan terpisah seperti sekarang dapat memungkinkan keadaan yang menyokong untuk kelestarian makhluk hidup yang ada di bumi dengan lebih baik.

Allah-lah yang berkehendak atas ini semua, seperti yang Dia frimankan pada surah abasa di atas. Dialah yang membelah bumi sebaik-baiknya untuk kenikmatan manusia dan seluruh makhiluk yang tinggal di atas bumi. Walaupun, keadaan persebaran belahan benua seperti sekarang ini mungkin tidak terjadi selamanya, tapi sepatutnya kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi senantiasa harus bersyukur. Sukur yang kita haturkan kepada Allah sebaik-baiknya atas kenikmatan kehidupan di bumi ini, sebagai ladang kebaikan untuk akhirat.

Hingga datang Ketetapan-Nya nanti yang akan menghancurkan bumi ini pada saatnya tiba.

======================
Pemaparan di atas menunjukkan suatu hikmah luar biasa pada kita ummat manusia tentang sebuah kebenaran yang telah dibawa Al Qur'an. Kitab yang diturunkan lebih dari 15 Abad yang lalu di tengah peradaban manusia yang belum se-modern sekarang. Kebenaran ini bukan suatu kejadian tanpa sengaja, karena dibuktikan lebih dari satu ayat Allah memaparkan tentang dasar Ilmu Geomorfologi ini di Al Qur'an. Allah ta'alaa berfirman di ayat lain :

وَتَرَى ٱلْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةًۭ وَهِىَ تَمُرُّ مَرَّ ٱلسَّحَابِ ۚ صُنْعَ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ أَتْقَنَ كُلَّ شَىْءٍ ۚ إِنَّهُۥ خَبِيرٌۢ بِمَا تَفْعَلُونَ
"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. An-Naml, 27 : 88)

Kebenaran atas dasar ilmu pengetahuan di Al Qur' an menandakan bahwa apa yang dipaparkan Al Qur'an adalah sebuah kebenaran sesungguhnya. Beberapa fakta telah membuktikan bahwa apa yang dibawa Al Qur'an tidak pernah bertentangan dengan keilmuan yang baru ditemukan di era modern sekarang, padahal Al Qur'an diturunkan kepada seorang buta huruf yang secara fakta tidak akan mengerti keilmuan-keilmuan modern tersebut tanpa ijin-Nya.

Semoga dengan artikel singkat ini dapat bermanfaat untuk saudara-saudara Muslim agar lebih mencintai Al Qur'an kemudian mengamalkannya seluruh isinya dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saudara non-Muslim kami harapkan artikel ini dapat sebagai hujah nyata tentang ke Nabi-an Rasulullah Muhammad Shalallahu 'alahi wassalam yang memang di utus untuk umat manusia hingga akhir jaman nanti. wa ukhraa tuhibbunahaa nash rumminalloh wa fathu qariib. wa basy syiril mu'miniinWallahu ta'alaa 'alam bish-shawab.

Teori Lempeng Tektonik Bukti Nyata Kebenaran Al-Qur'an



Kamis, 13 September 2012

Teori Lempeng Tektonik Bukti Nyata Kebenaran Al-Qur'an


Al Qur'an adalah Kitab yang paling banyak dihafalkan manusia di seluruh dunia, secara terperinci Kitab ini menjabarkan banyak sekali tentang tuntunan keimanan yang wajib diikuti oleh seluruh ummat di akhir jaman. Kitab ini juga yang telah mengkhabarkan kisah-kisah ghaib dari generasi manusia ke generasi berikutnya, dari zaman ke zaman, dari apa yang telah dialami ummat-ummat terdahulu dan gambaran tentang keadaan kelak manusia di akhirat, yaitu tempat sejatinya seluruh manusia kembali.


Al Qur'an adalah sebuah kitab yang paling luar biasa di dunia ini. Kitab yang di dalamnya tersimpan tuntunan hidup yang bisa menyelamatkan bagi siapa yang mengimani dan mengikutinya. Kitab mulia yang berisi konsepsi keilmuan dari berbagai bidang kehidupan  di dunia dan terutama pengetahuan tentang kehidupan di akhirat nanti.

==========================
Jujur, baru beberapa hari ini saya sedikit terhenyak. Saya dengan mata kepala sendiri tidak sengaja menemukan suatu konsepsi dasar dari sebuah cabang ilmu pengetahuan modern yang telah digambarkan secara indah di Al Qur' an. Kitab yang diwahyukan kepada seorang utusan yang mulia, dimana Beliau hanya seorang yang buta huruf yang hidup pada jaman 600an Masehi, sekitar kurang lebih 15 Abad yang lalu, di sebuah negeri berperadaban padang pasir yang tidak dibanyangkan ternyata akan membawa transformasi luar biasa pada peradaban manusia modern sekarang.

Cerita ini berawal ketika saya sedang memuraja'ah harian hapalan Al Qur'an saya dan ketika bacaan tersebut melewati Surah 'Abasa. Surat yang berarti 'Bermuka Masam'. Surah tersebut yang menempati  urutan ke-80 dalam mushaf Ustmani dan terdiri 42 ayat. Surah ini termasuk dari surat pendek yang diturunkan di periode Makkah (Makkiyah).

Surat ini diawali sebuah peringatan dari Allah kepada Rasulullah Shalallahu'alaihi was salam agar tidak mengkhususkan seseorang dalam memberi pengajaran/peringatan. Surat ini turun karena pada waktu itu Rasulullah shalallahu 'alahi wassalam sedang berdakwah di tengah-tengah bangsawan Quraisy dan menyerunya untuk masuk Islam, pada saat yang sama datanglah Ibnu Ummi Maktum yaitu seorang yang buta yang meminta petunjuk kepada Nabi Shalallahu 'alahi wassalam.

Rasulullah shalallahu 'alahi wassalam yang ketika itu sedang sangat optimis untuk mengajak para pembesar Quraisy dan karena itu Rasulullah shalallahu 'alahi wassalam seketika 'bermuka masam' kepada Ibnu Ummi Maktum (yang buta) dan kemudian memalingkan muka dari dia. Padahal, waktu itu Ibnu Umm Maktumi sungguh-sungguh meminta pengajaran dan petunjuk.

Pada ayat ke-11, surah ini memberikan wasiat tentang persamaan hak dan kedudukan manusia dalam memperoleh ilmu pengetahuan, Siapapun orangnya, baik orang terpandang ataupun rakyat jelata. Baik Kaya ataupun Miskin. (Lihat Tafsir Ibnu Kasir, hal. 114-116)

Surah ini selain dibuka dari kisah di atas juga memaparkan banyak segmen yang luar biasa lainnya mulai dari tahap-tahap kehidupan manusia dan ketetapan Allah di setiap fase-fasenya, penjabaran tentang bermacam-macam kenikmatan Allah yang telah diberikannya dan kenikmatan yang telah bisa semua manusia nikmati sekarang, hingga pemaparan tentang keadaan hari qiyamah nanti serta bermacam-macam keadaan manusia ketika itu.
------------------------------------------

Fokus saya pada tulisan ini terkonsentrasi pada bagian tentang berbagai macam kenikmatan yang telah Allah berikan di bumi ini yang diperuntukkan untuk seluruh manusia yang hidup di atasnya, tepatnya di surah ke 23-32. Pembahasan pada bagian tersebut ada satu ayat yang menarik perhatian saya, tepatnya di ayat ke-26.

Allahu ta'alaa berfirman :

ثُمَّ شَقَقْنَا ٱلْأَرْضَ شَقًّۭا
"kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya," (QS. `Abasa:26)

Sebuah ayat singkat tapi  berisi gambaran yang sangat luas dan mencangkup pemaparan tentang suatu konsepsi pengetahuan tentang keadaan bumi kita sekarang. Pertama kali ketika saya memuraja'ah ayat tersebut imaginasi saya langsung tertuju pada salah satu teori dasar pembentukan benua di bumi ini.

Teori tersebut dikenal dengan Teori Pangaea, biasa disebut Pangea atau Pangaea (dalam bahasa Yunani Kuno, pan berarti "keseluruhan, seluruh" dan gaia berarti "bumi"). Pangea berarti benua raksasa pada zaman Paleozoikum dan Mesozoikum kira-kira 250 juta tahun yang lalu. Benua raksasa ini akhirnya terpecah menjadi beberapa potong benua atau lempeng yang selanjutnya menyebar ke seluruh permukaan bumi seperti sekarang.

Teori tersebut memaparkan sekitar 250 juta tahun yang lalu yaitu pada jaman Paleozoikum dan Mesozoikum, bumi kita belum terbagi menjadi benua-benua besar seperti sekarang tapi, pada awalnya dulu bumi kita merupakan satu benua tunggal raksasa (superbenua). Benua raksasa tersebut dikelilingi oleh laut yang sangat besar pula yang disebut Panthalassa.

Teori Pangea pertama kali dicetuskan oleh Alfred Wegener seorang Ilmuwan Jerman baru pada tahun 1920 dalam bukunya `The Origin of Continents and sea` (Entstehung Die Kontinente und der Ozeane). Buku  menunjukkan bahwa superbenua Pangaea memainkan peran kunci pembentukan benua dan samudra di masa sekarang.

FASE PROSES TERBELAHNYA PANGEA
Ada tiga fase utama dalam proses terpecahnya Pangaea, yaitu :
  1. Fase Pertama masa Permian hingga masa Jurassic (200-135 juta tahun lalu),
  2. Fase kedua dalam pecahnya Pangaea dimulai pada zaman Cretaceous Awal (150-140 juta tahun lalu),
  3. Fase ketiga dari pecahnya Pangaea terjadi pada awal Kenozoikum (Paleosen untuk Oligosen)
A. Fase pertama dimulai pada masa Permian hingga masa Jurassic (200-135 juta tahun lalu), dengan rincian sebagai berikut:
  1. Pada zaman Permian kurang lebih pada 225 juta tahun lalu mulai ada keretakan di daerah selatan. Keretakan tersebut mengakibatkan terpisahnya daerah Antartika, India, dan Australia.
  2. Di zaman Triassic, keretakan terjadi di timur Tethys Ocean dan Pasifik Barat. Peristiwa tersebut mengakibatkan terpisahnya bagian yang kini diyakini sebagai Amerika Utara dan Afrika. Peristiwa ini menyebabkan munculnya laut baru, yaitu Samudra Atlantik.
  3. Zaman Jurassic sekitar (135 tahun lalu), India bergerak ke arah timur dan memisahkan diri dari Afrika. Pergerakan dari Antartika dan Australia semakin menjauh ke arah selatan.
B. Fase kedua dalam pecahnya Pangaea dimulai pada zaman Cretaceous Awal (150-140 juta tahun lalu).
  1. Saat itu superbenua kecil, Gondwana mengalami keretakan yang cukup besar. Dominasi utama Amerika Selatan dan Afrika di Gondwana mulai tak tampak. 
  2. Amerika Selatan bergerak searah jarum jam mendekati Antartika dan Australia, sedangkan Afrika semakin lengket dengan Eurasia tapi, tidak diikuti pulau besar dari Afrika, yaitu Madagaskar. Pulau tersebut sudah berdiri sendiri.
  3. Bagian utara juga menunjukkan tanda-tanda terpisah yaitu laurasia, gabungan antara Amerika Utara dan Eurasia. Tinggal ujung sebelah timur yang masih menyatu dengan daratan Eurasia.
C. Fase akhir dari pecahnya Pangaea terjadi pada awal Kenozoikum (Paleosen untuk Oligosen).
  1. Amerika Utara atau Greenland melepaskan diri dari Eurasia, membuka Laut Norwegia sekitar 60-55 juta tahun lalu.
  2. Atlantik dan Hindia terus berkembang, menutup Tethys Ocean
  3. Sementara itu, Australia memisahkan diri dari Antartika dan bergerak cepat ke utara. Australia dan India saat ini bergerak di arah timur laut pada 5-6 cm (2-3 inci) per tahun. 
  4. Antartika telah dekat atau di Kutub Selatan sejak pembentukan Pangaea sekitar 250 juta tahun lalu.
Adanya pergerakan benua dalam fenomena Pangaea menunjukkan bahwa lempeng-lempeng bumi itu terus bergerak sehingga saat ini dunia dibagi dalam 8 lempeng besar: Lempeng Afrika, Lempeng Antarktika, Lempeng Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Amerika Selatan, dan Lempeng Pasifik.

(Note : lebih lengkap bisa dilihat secara animasi visual di Komentar pertama tulisan ini)

Siklus urutan Pergerakan teori Pangaea
1. Berawal dari zaman Permian 225 juta tahun lalu, bagian selatan Benua Pangaea telah mengalami pergerakan sehingga mulai terlihat daerah yang kini diyakini Antartika, Australia, dan India.
2. Zaman Triassic 200 juta tahun lalu. Pergerakan terjadi di utara Pangaea, tepatnya di sisi timur Laut Tethys dan sisi barat Pasifik. Itu menyebabkan terbentuknya Amerika Utara dan Eurasia serta Gondwana (Afrika dan Amerika Selatan).
3. Bergerak menuju 135 juta tahun silam, ketika zaman Jurassic dimulai. Saat itu pergerakan lempeng cukup signifikan sehingga mulai tampak Amerika Utara hendak melepaskan diri dari Eurasia, sedangkan Amerika Selatan sudah siap-siap untuk hengkang dari Afrika. Yang terlihat semakin independen adalah India yang terus bergerak ke arah timur.
4. Zaman Cretaceous, 60 juta tahun lalu. Amerika Selatan mulai lepas dari Afrika. Akhirnya Amerika Utara dan Selatan bergabung, sedangkan Australia membentuk daratan Oceania. India menyatu kembali ke Asia.


Keadaan bumi pada zaman kita sekarang adalah hasil dari pergerakan lempeng-lempeng benua tersebut. Pergerakan akan terus berjalan, namun lebih stabil. Jadi, sangat dimungkinkan bila ini terus terjadi maka bumi (benua) kita ini sedang dalam proses untuk menjadi “pangea” selanjutnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan bukti-bukti penelitian terbaru. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan NASA (Pangea Ultima) kurang lebih 250 tahun lagi persebaran benua di bumi kita sudah tidak berbentuk seperti apa yang terlihat seperti sekarang ini.


--------------------------------
Teori Pangea ternyata sudah dipaparkan dengan bahasa indah di dalam Al Qur'an 1500 tahun yang lalu. Allah berfirman bahwa bumi kita memang dibelah dengan ijin-Nya dengan belahan yang terbaik untuk makhluk hidup yang hidup di atasnya, termasuk manusia. Dia membaginya dengan pembagian sebaik-baiknya.

Tanpa belahan yang ada menyebar seperti sekarang pada permukaan bumi kita tidak mungkin keselarasan, keserasian dan persebaran kehidupan flora dan fauna dapat terjadi seperti sekarang. Flora dan Fauna-pun tidak akan semajemuk sekarang karena batasan biota tropis, sub-tropis, gurun dan kutub yang tidak terpisah secara signifikan disebabkan iklim masih sering bergejolak di daratan dan lautan.

Iklim tahunan yang tercipta-pun tidak seseimbang sekarang, karena proposioal laut yang terlalu besar dan mengelilingi daratan (benua) yang sangat besar. Badai luar biasa kemungkinan dapat terjadi selama bertahun-tahun di tengah samudra yang sangat luas (mega samudra) karena laut belum dibatasi daratan-daratan besar yang terpisah seperti sekarang.

Panas yang sangat ekstrim terjadi di daerah tengah superbenua karena jaraknya bermil-mil dari lautan. Daratan yang selama beratus-ratus tahun jauh dari lautan tidak akan mendapatkan siklus hujan yang memadai di setiap tahunnya, sehingga akan menciptakan suatu daerah gurun yang sangat besar dan panas yang lebih ektrim dari Gurun yang terbentuk dari benua-benua sekarang.

Ketidakseimbangan panas yang ekstrim antara daratan dan lautan dapat mengakibatkan siklus angin darat dan laut yang tidak teratur atau dapat memicu badai tahunan secara terus menerus. Angin yang terlalu kuat di permukaan bumi juga tidak memungkinkan kehidupan yang propisional.

Pembelahan permukaan bumi ini-lah yang dapat mengatasi berbagai permasalahan di atas. Terpisah-pisahnya daratan besar tadi dapat menyeimbangkan iklim-iklim ektrim yang terjadi di atas bumi. Benua-benua yang terbelah dan terpisah seperti sekarang dapat memungkinkan keadaan yang menyokong untuk kelestarian makhluk hidup yang ada di bumi dengan lebih baik.

Allah-lah yang berkehendak atas ini semua, seperti yang Dia frimankan pada surah abasa di atas. Dialah yang membelah bumi sebaik-baiknya untuk kenikmatan manusia dan seluruh makhiluk yang tinggal di atas bumi. Walaupun, keadaan persebaran belahan benua seperti sekarang ini mungkin tidak terjadi selamanya, tapi sepatutnya kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi senantiasa harus bersyukur. Sukur yang kita haturkan kepada Allah sebaik-baiknya atas kenikmatan kehidupan di bumi ini, sebagai ladang kebaikan untuk akhirat.

Hingga datang Ketetapan-Nya nanti yang akan menghancurkan bumi ini pada saatnya tiba.

======================
Pemaparan di atas menunjukkan suatu hikmah luar biasa pada kita ummat manusia tentang sebuah kebenaran yang telah dibawa Al Qur'an. Kitab yang diturunkan lebih dari 15 Abad yang lalu di tengah peradaban manusia yang belum se-modern sekarang. Kebenaran ini bukan suatu kejadian tanpa sengaja, karena dibuktikan lebih dari satu ayat Allah memaparkan tentang dasar Ilmu Geomorfologi ini di Al Qur'an. Allah ta'alaa berfirman di ayat lain :

وَتَرَى ٱلْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةًۭ وَهِىَ تَمُرُّ مَرَّ ٱلسَّحَابِ ۚ صُنْعَ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ أَتْقَنَ كُلَّ شَىْءٍ ۚ إِنَّهُۥ خَبِيرٌۢ بِمَا تَفْعَلُونَ
"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. An-Naml, 27 : 88)

Kebenaran atas dasar ilmu pengetahuan di Al Qur' an menandakan bahwa apa yang dipaparkan Al Qur'an adalah sebuah kebenaran sesungguhnya. Beberapa fakta telah membuktikan bahwa apa yang dibawa Al Qur'an tidak pernah bertentangan dengan keilmuan yang baru ditemukan di era modern sekarang, padahal Al Qur'an diturunkan kepada seorang buta huruf yang secara fakta tidak akan mengerti keilmuan-keilmuan modern tersebut tanpa ijin-Nya.

Semoga dengan artikel singkat ini dapat bermanfaat untuk saudara-saudara Muslim agar lebih mencintai Al Qur'an kemudian mengamalkannya seluruh isinya dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saudara non-Muslim kami harapkan artikel ini dapat sebagai hujah nyata tentang ke Nabi-an Rasulullah Muhammad Shalallahu 'alahi wassalam yang memang di utus untuk umat manusia hingga akhir jaman nanti. wa ukhraa tuhibbunahaa nash rumminalloh wa fathu qariib. wa basy syiril mu'miniinWallahu ta'alaa 'alam bish-shawab.


Ma'raj :
 1. Al Quranul Karim (Transilterasi Arab- Latin)
2. Tafsir 'Ibnu Katsir-Tafsir Juz 'Amma (diteliti oleh Syaikh Muhammad 'Ali Ash-Shabuni)
3. Kaskus.co.id
4. aj1-inside.blogspot.com
5. darkofjoker.blogspot.com
6. wiwikzoel.blogspot.com
7. www.wikipedia.org

1 comments:

tapi anehnya ahli geologi malah banyak dari non muslim. Jadi pesan anda pada alinea terakhir adalah cintai alquran dan lakukan klaim jika ada penemuan ilmiah sehingga muslim tanpa susah payah melakukan penelitian
 

Poskan Komentar

Search

Total Tayangan Laman

Sparkline 621840

Pengikut


Road Map Geo~Environ

Foto Saya
Pemilik Blog ini adalah Staff Pengajar SMA MTA SKA. Perjalanan pendidikan, SDN Kalak II, SMPN 2 Donorojo, SMA MTA SKA, S1 Pend. Geografi FKIP UNS, dan S2 Ilmu Lingkungan UNS. Di SMA MTA SKA mengampu Mata Pelajaran Geografi. Pemilik blog ini mempunyai seorang istri yang sekarang mengajar di Al-Azhar 21 Solo Baru.

Pinguin

Asmaul Husna

Ya Allah ya tuhanku, Seandainya telah engkau ciptakan dia untuk diriku. Maka Satukanlah hatinya dengan hatiku. Titipkanlah kebahagian di antara kami agar kemesraan itu abadi dan takkan pernah berhenti .Ya Allah, yang maha mengasihi. Seiring waktu berjalan tiada henti, Bimbinglah kami melayari hidup ini menuju Kebahagiaan yang abadi.

Memory di Olgenas 2011

didukung oleh

Geosience



Al Qur'an adalah Kitab yang paling banyak dihafalkan manusia di seluruh dunia, secara terperinci Kitab ini menjabarkan banyak sekali tentang tuntunan keimanan yang wajib diikuti oleh seluruh ummat di akhir jaman. Kitab ini juga yang telah mengkhabarkan kisah-kisah ghaib dari generasi manusia ke generasi berikutnya, dari zaman ke zaman, dari apa yang telah dialami ummat-ummat terdahulu dan gambaran tentang keadaan kelak manusia di akhirat, yaitu tempat sejatinya seluruh manusia kembali.


Al Qur'an adalah sebuah kitab yang paling luar biasa di dunia ini. Kitab yang di dalamnya tersimpan tuntunan hidup yang bisa menyelamatkan bagi siapa yang mengimani dan mengikutinya. Kitab mulia yang berisi konsepsi keilmuan dari berbagai bidang kehidupan  di dunia dan terutama pengetahuan tentang kehidupan di akhirat nanti.

==========================
Jujur, baru beberapa hari ini saya sedikit terhenyak. Saya dengan mata kepala sendiri tidak sengaja menemukan suatu konsepsi dasar dari sebuah cabang ilmu pengetahuan modern yang telah digambarkan secara indah di Al Qur' an. Kitab yang diwahyukan kepada seorang utusan yang mulia, dimana Beliau hanya seorang yang buta huruf yang hidup pada jaman 600an Masehi, sekitar kurang lebih 15 Abad yang lalu, di sebuah negeri berperadaban padang pasir yang tidak dibanyangkan ternyata akan membawa transformasi luar biasa pada peradaban manusia modern sekarang.

Cerita ini berawal ketika saya sedang memuraja'ah harian hapalan Al Qur'an saya dan ketika bacaan tersebut melewati Surah 'Abasa. Surat yang berarti 'Bermuka Masam'. Surah tersebut yang menempati  urutan ke-80 dalam mushaf Ustmani dan terdiri 42 ayat. Surah ini termasuk dari surat pendek yang diturunkan di periode Makkah (Makkiyah).

Surat ini diawali sebuah peringatan dari Allah kepada Rasulullah Shalallahu'alaihi was salam agar tidak mengkhususkan seseorang dalam memberi pengajaran/peringatan. Surat ini turun karena pada waktu itu Rasulullah shalallahu 'alahi wassalam sedang berdakwah di tengah-tengah bangsawan Quraisy dan menyerunya untuk masuk Islam, pada saat yang sama datanglah Ibnu Ummi Maktum yaitu seorang yang buta yang meminta petunjuk kepada Nabi Shalallahu 'alahi wassalam.

Rasulullah shalallahu 'alahi wassalam yang ketika itu sedang sangat optimis untuk mengajak para pembesar Quraisy dan karena itu Rasulullah shalallahu 'alahi wassalam seketika 'bermuka masam' kepada Ibnu Ummi Maktum (yang buta) dan kemudian memalingkan muka dari dia. Padahal, waktu itu Ibnu Umm Maktumi sungguh-sungguh meminta pengajaran dan petunjuk.

Pada ayat ke-11, surah ini memberikan wasiat tentang persamaan hak dan kedudukan manusia dalam memperoleh ilmu pengetahuan, Siapapun orangnya, baik orang terpandang ataupun rakyat jelata. Baik Kaya ataupun Miskin. (Lihat Tafsir Ibnu Kasir, hal. 114-116)

Surah ini selain dibuka dari kisah di atas juga memaparkan banyak segmen yang luar biasa lainnya mulai dari tahap-tahap kehidupan manusia dan ketetapan Allah di setiap fase-fasenya, penjabaran tentang bermacam-macam kenikmatan Allah yang telah diberikannya dan kenikmatan yang telah bisa semua manusia nikmati sekarang, hingga pemaparan tentang keadaan hari qiyamah nanti serta bermacam-macam keadaan manusia ketika itu.
------------------------------------------

Fokus saya pada tulisan ini terkonsentrasi pada bagian tentang berbagai macam kenikmatan yang telah Allah berikan di bumi ini yang diperuntukkan untuk seluruh manusia yang hidup di atasnya, tepatnya di surah ke 23-32. Pembahasan pada bagian tersebut ada satu ayat yang menarik perhatian saya, tepatnya di ayat ke-26.

Allahu ta'alaa berfirman :

ثُمَّ شَقَقْنَا ٱلْأَرْضَ شَقًّۭا
"kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya," (QS. `Abasa:26)

Sebuah ayat singkat tapi  berisi gambaran yang sangat luas dan mencangkup pemaparan tentang suatu konsepsi pengetahuan tentang keadaan bumi kita sekarang. Pertama kali ketika saya memuraja'ah ayat tersebut imaginasi saya langsung tertuju pada salah satu teori dasar pembentukan benua di bumi ini.

Teori tersebut dikenal dengan Teori Pangaea, biasa disebut Pangea atau Pangaea (dalam bahasa Yunani Kuno, pan berarti "keseluruhan, seluruh" dan gaia berarti "bumi"). Pangea berarti benua raksasa pada zaman Paleozoikum dan Mesozoikum kira-kira 250 juta tahun yang lalu. Benua raksasa ini akhirnya terpecah menjadi beberapa potong benua atau lempeng yang selanjutnya menyebar ke seluruh permukaan bumi seperti sekarang.

Teori tersebut memaparkan sekitar 250 juta tahun yang lalu yaitu pada jaman Paleozoikum dan Mesozoikum, bumi kita belum terbagi menjadi benua-benua besar seperti sekarang tapi, pada awalnya dulu bumi kita merupakan satu benua tunggal raksasa (superbenua). Benua raksasa tersebut dikelilingi oleh laut yang sangat besar pula yang disebut Panthalassa.

Teori Pangea pertama kali dicetuskan oleh Alfred Wegener seorang Ilmuwan Jerman baru pada tahun 1920 dalam bukunya `The Origin of Continents and sea` (Entstehung Die Kontinente und der Ozeane). Buku  menunjukkan bahwa superbenua Pangaea memainkan peran kunci pembentukan benua dan samudra di masa sekarang.

FASE PROSES TERBELAHNYA PANGEA
Ada tiga fase utama dalam proses terpecahnya Pangaea, yaitu :
  1. Fase Pertama masa Permian hingga masa Jurassic (200-135 juta tahun lalu),
  2. Fase kedua dalam pecahnya Pangaea dimulai pada zaman Cretaceous Awal (150-140 juta tahun lalu),
  3. Fase ketiga dari pecahnya Pangaea terjadi pada awal Kenozoikum (Paleosen untuk Oligosen)
A. Fase pertama dimulai pada masa Permian hingga masa Jurassic (200-135 juta tahun lalu), dengan rincian sebagai berikut:
  1. Pada zaman Permian kurang lebih pada 225 juta tahun lalu mulai ada keretakan di daerah selatan. Keretakan tersebut mengakibatkan terpisahnya daerah Antartika, India, dan Australia.
  2. Di zaman Triassic, keretakan terjadi di timur Tethys Ocean dan Pasifik Barat. Peristiwa tersebut mengakibatkan terpisahnya bagian yang kini diyakini sebagai Amerika Utara dan Afrika. Peristiwa ini menyebabkan munculnya laut baru, yaitu Samudra Atlantik.
  3. Zaman Jurassic sekitar (135 tahun lalu), India bergerak ke arah timur dan memisahkan diri dari Afrika. Pergerakan dari Antartika dan Australia semakin menjauh ke arah selatan.
B. Fase kedua dalam pecahnya Pangaea dimulai pada zaman Cretaceous Awal (150-140 juta tahun lalu).
  1. Saat itu superbenua kecil, Gondwana mengalami keretakan yang cukup besar. Dominasi utama Amerika Selatan dan Afrika di Gondwana mulai tak tampak. 
  2. Amerika Selatan bergerak searah jarum jam mendekati Antartika dan Australia, sedangkan Afrika semakin lengket dengan Eurasia tapi, tidak diikuti pulau besar dari Afrika, yaitu Madagaskar. Pulau tersebut sudah berdiri sendiri.
  3. Bagian utara juga menunjukkan tanda-tanda terpisah yaitu laurasia, gabungan antara Amerika Utara dan Eurasia. Tinggal ujung sebelah timur yang masih menyatu dengan daratan Eurasia.
C. Fase akhir dari pecahnya Pangaea terjadi pada awal Kenozoikum (Paleosen untuk Oligosen).
  1. Amerika Utara atau Greenland melepaskan diri dari Eurasia, membuka Laut Norwegia sekitar 60-55 juta tahun lalu.
  2. Atlantik dan Hindia terus berkembang, menutup Tethys Ocean
  3. Sementara itu, Australia memisahkan diri dari Antartika dan bergerak cepat ke utara. Australia dan India saat ini bergerak di arah timur laut pada 5-6 cm (2-3 inci) per tahun. 
  4. Antartika telah dekat atau di Kutub Selatan sejak pembentukan Pangaea sekitar 250 juta tahun lalu.
Adanya pergerakan benua dalam fenomena Pangaea menunjukkan bahwa lempeng-lempeng bumi itu terus bergerak sehingga saat ini dunia dibagi dalam 8 lempeng besar: Lempeng Afrika, Lempeng Antarktika, Lempeng Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Amerika Selatan, dan Lempeng Pasifik.

(Note : lebih lengkap bisa dilihat secara animasi visual di Komentar pertama tulisan ini)

Siklus urutan Pergerakan teori Pangaea
1. Berawal dari zaman Permian 225 juta tahun lalu, bagian selatan Benua Pangaea telah mengalami pergerakan sehingga mulai terlihat daerah yang kini diyakini Antartika, Australia, dan India.
2. Zaman Triassic 200 juta tahun lalu. Pergerakan terjadi di utara Pangaea, tepatnya di sisi timur Laut Tethys dan sisi barat Pasifik. Itu menyebabkan terbentuknya Amerika Utara dan Eurasia serta Gondwana (Afrika dan Amerika Selatan).
3. Bergerak menuju 135 juta tahun silam, ketika zaman Jurassic dimulai. Saat itu pergerakan lempeng cukup signifikan sehingga mulai tampak Amerika Utara hendak melepaskan diri dari Eurasia, sedangkan Amerika Selatan sudah siap-siap untuk hengkang dari Afrika. Yang terlihat semakin independen adalah India yang terus bergerak ke arah timur.
4. Zaman Cretaceous, 60 juta tahun lalu. Amerika Selatan mulai lepas dari Afrika. Akhirnya Amerika Utara dan Selatan bergabung, sedangkan Australia membentuk daratan Oceania. India menyatu kembali ke Asia.


Keadaan bumi pada zaman kita sekarang adalah hasil dari pergerakan lempeng-lempeng benua tersebut. Pergerakan akan terus berjalan, namun lebih stabil. Jadi, sangat dimungkinkan bila ini terus terjadi maka bumi (benua) kita ini sedang dalam proses untuk menjadi “pangea” selanjutnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan bukti-bukti penelitian terbaru. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan NASA (Pangea Ultima) kurang lebih 250 tahun lagi persebaran benua di bumi kita sudah tidak berbentuk seperti apa yang terlihat seperti sekarang ini.


--------------------------------
Teori Pangea ternyata sudah dipaparkan dengan bahasa indah di dalam Al Qur'an 1500 tahun yang lalu. Allah berfirman bahwa bumi kita memang dibelah dengan ijin-Nya dengan belahan yang terbaik untuk makhluk hidup yang hidup di atasnya, termasuk manusia. Dia membaginya dengan pembagian sebaik-baiknya.

Tanpa belahan yang ada menyebar seperti sekarang pada permukaan bumi kita tidak mungkin keselarasan, keserasian dan persebaran kehidupan flora dan fauna dapat terjadi seperti sekarang. Flora dan Fauna-pun tidak akan semajemuk sekarang karena batasan biota tropis, sub-tropis, gurun dan kutub yang tidak terpisah secara signifikan disebabkan iklim masih sering bergejolak di daratan dan lautan.

Iklim tahunan yang tercipta-pun tidak seseimbang sekarang, karena proposioal laut yang terlalu besar dan mengelilingi daratan (benua) yang sangat besar. Badai luar biasa kemungkinan dapat terjadi selama bertahun-tahun di tengah samudra yang sangat luas (mega samudra) karena laut belum dibatasi daratan-daratan besar yang terpisah seperti sekarang.

Panas yang sangat ekstrim terjadi di daerah tengah superbenua karena jaraknya bermil-mil dari lautan. Daratan yang selama beratus-ratus tahun jauh dari lautan tidak akan mendapatkan siklus hujan yang memadai di setiap tahunnya, sehingga akan menciptakan suatu daerah gurun yang sangat besar dan panas yang lebih ektrim dari Gurun yang terbentuk dari benua-benua sekarang.

Ketidakseimbangan panas yang ekstrim antara daratan dan lautan dapat mengakibatkan siklus angin darat dan laut yang tidak teratur atau dapat memicu badai tahunan secara terus menerus. Angin yang terlalu kuat di permukaan bumi juga tidak memungkinkan kehidupan yang propisional.

Pembelahan permukaan bumi ini-lah yang dapat mengatasi berbagai permasalahan di atas. Terpisah-pisahnya daratan besar tadi dapat menyeimbangkan iklim-iklim ektrim yang terjadi di atas bumi. Benua-benua yang terbelah dan terpisah seperti sekarang dapat memungkinkan keadaan yang menyokong untuk kelestarian makhluk hidup yang ada di bumi dengan lebih baik.

Allah-lah yang berkehendak atas ini semua, seperti yang Dia frimankan pada surah abasa di atas. Dialah yang membelah bumi sebaik-baiknya untuk kenikmatan manusia dan seluruh makhiluk yang tinggal di atas bumi. Walaupun, keadaan persebaran belahan benua seperti sekarang ini mungkin tidak terjadi selamanya, tapi sepatutnya kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi senantiasa harus bersyukur. Sukur yang kita haturkan kepada Allah sebaik-baiknya atas kenikmatan kehidupan di bumi ini, sebagai ladang kebaikan untuk akhirat.

Hingga datang Ketetapan-Nya nanti yang akan menghancurkan bumi ini pada saatnya tiba.

======================
Pemaparan di atas menunjukkan suatu hikmah luar biasa pada kita ummat manusia tentang sebuah kebenaran yang telah dibawa Al Qur'an. Kitab yang diturunkan lebih dari 15 Abad yang lalu di tengah peradaban manusia yang belum se-modern sekarang. Kebenaran ini bukan suatu kejadian tanpa sengaja, karena dibuktikan lebih dari satu ayat Allah memaparkan tentang dasar Ilmu Geomorfologi ini di Al Qur'an. Allah ta'alaa berfirman di ayat lain :

وَتَرَى ٱلْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةًۭ وَهِىَ تَمُرُّ مَرَّ ٱلسَّحَابِ ۚ صُنْعَ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ أَتْقَنَ كُلَّ شَىْءٍ ۚ إِنَّهُۥ خَبِيرٌۢ بِمَا تَفْعَلُونَ
"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. An-Naml, 27 : 88)

Kebenaran atas dasar ilmu pengetahuan di Al Qur' an menandakan bahwa apa yang dipaparkan Al Qur'an adalah sebuah kebenaran sesungguhnya. Beberapa fakta telah membuktikan bahwa apa yang dibawa Al Qur'an tidak pernah bertentangan dengan keilmuan yang baru ditemukan di era modern sekarang, padahal Al Qur'an diturunkan kepada seorang buta huruf yang secara fakta tidak akan mengerti keilmuan-keilmuan modern tersebut tanpa ijin-Nya.

Semoga dengan artikel singkat ini dapat bermanfaat untuk saudara-saudara Muslim agar lebih mencintai Al Qur'an kemudian mengamalkannya seluruh isinya dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saudara non-Muslim kami harapkan artikel ini dapat sebagai hujah nyata tentang ke Nabi-an Rasulullah Muhammad Shalallahu 'alahi wassalam yang memang di utus untuk umat manusia hingga akhir jaman nanti. wa ukhraa tuhibbunahaa nash rumminalloh wa fathu qariib. wa basy syiril mu'miniinWallahu ta'alaa 'alam bish-shawab.