Al Qur'an adalah Kitab yang paling banyak dihafalkan manusia di
seluruh dunia, secara terperinci Kitab ini menjabarkan banyak sekali
tentang tuntunan keimanan yang wajib diikuti oleh seluruh ummat di akhir
jaman. Kitab ini juga yang telah mengkhabarkan kisah-kisah ghaib dari
generasi manusia ke generasi berikutnya, dari zaman ke zaman, dari apa
yang telah dialami ummat-ummat terdahulu dan gambaran tentang keadaan
kelak manusia di akhirat, yaitu tempat sejatinya seluruh manusia
kembali.
Al Qur'an adalah sebuah kitab
yang paling luar biasa di dunia ini. Kitab yang di dalamnya tersimpan
tuntunan hidup yang bisa menyelamatkan bagi siapa yang mengimani dan
mengikutinya. Kitab mulia yang berisi konsepsi keilmuan dari berbagai
bidang kehidupan di dunia dan terutama pengetahuan tentang kehidupan di
akhirat nanti.
==========================
Jujur,
baru beberapa hari ini saya sedikit terhenyak. Saya dengan mata kepala
sendiri tidak sengaja menemukan suatu konsepsi dasar dari sebuah cabang
ilmu pengetahuan modern yang telah digambarkan secara indah di Al Qur'
an. Kitab yang diwahyukan kepada seorang utusan yang mulia, dimana
Beliau hanya seorang yang buta huruf yang hidup pada jaman 600an Masehi,
sekitar kurang lebih 15 Abad yang lalu, di sebuah negeri berperadaban
padang pasir yang tidak dibanyangkan ternyata akan membawa transformasi
luar biasa pada peradaban manusia modern sekarang.
Cerita ini berawal ketika saya sedang memuraja'ah harian hapalan Al Qur'an saya dan ketika bacaan tersebut melewati Surah
'Abasa.
Surat yang berarti 'Bermuka Masam'. Surah tersebut yang menempati
urutan ke-80 dalam mushaf Ustmani dan terdiri 42 ayat. Surah ini
termasuk dari surat pendek yang diturunkan di periode Makkah (
Makkiyah).
Surat
ini diawali sebuah peringatan dari Allah kepada Rasulullah
Shalallahu'alaihi was salam agar tidak mengkhususkan seseorang dalam
memberi pengajaran/peringatan. Surat ini turun karena pada waktu itu
Rasulullah shalallahu 'alahi wassalam sedang berdakwah di tengah-tengah
bangsawan Quraisy dan menyerunya untuk masuk Islam, pada saat yang sama
datanglah Ibnu Ummi Maktum yaitu seorang yang buta yang meminta petunjuk
kepada Nabi Shalallahu 'alahi wassalam.
Rasulullah
shalallahu 'alahi wassalam yang ketika itu sedang sangat optimis untuk
mengajak para pembesar Quraisy dan karena itu Rasulullah shalallahu
'alahi wassalam seketika 'bermuka masam' kepada Ibnu Ummi Maktum (yang
buta) dan kemudian memalingkan muka dari dia. Padahal, waktu itu Ibnu
Umm Maktumi sungguh-sungguh meminta pengajaran dan petunjuk.
Pada
ayat ke-11, surah ini memberikan wasiat tentang persamaan hak dan
kedudukan manusia dalam memperoleh ilmu pengetahuan, Siapapun orangnya,
baik orang terpandang ataupun rakyat jelata. Baik Kaya ataupun Miskin.
(Lihat Tafsir Ibnu Kasir, hal. 114-116)
Surah ini selain
dibuka dari kisah di atas juga memaparkan banyak segmen yang luar biasa
lainnya mulai dari tahap-tahap kehidupan manusia dan ketetapan Allah di
setiap fase-fasenya, penjabaran tentang bermacam-macam kenikmatan Allah
yang telah diberikannya dan kenikmatan yang telah bisa semua manusia
nikmati sekarang, hingga pemaparan tentang keadaan hari qiyamah nanti
serta bermacam-macam keadaan manusia ketika itu.
------------------------------------------
Fokus
saya pada tulisan ini terkonsentrasi pada bagian tentang berbagai macam
kenikmatan yang telah Allah berikan di bumi ini yang diperuntukkan
untuk seluruh manusia yang hidup di atasnya, tepatnya di surah ke 23-32.
Pembahasan pada bagian tersebut ada satu ayat yang menarik perhatian
saya, tepatnya di ayat ke-26.
Allahu ta'alaa berfirman :
ثُمَّ شَقَقْنَا ٱلْأَرْضَ شَقًّۭا
"
kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya," (QS. `Abasa:26)
Sebuah
ayat singkat tapi berisi gambaran yang sangat luas dan mencangkup
pemaparan tentang suatu konsepsi pengetahuan tentang keadaan bumi kita
sekarang. Pertama kali ketika saya memuraja'ah ayat tersebut imaginasi
saya langsung tertuju pada salah satu teori dasar pembentukan benua di
bumi ini.
Teori tersebut dikenal dengan Teori
Pangaea, biasa disebut
Pangea atau
Pangaea (dalam bahasa Yunani Kuno,
pan berarti "keseluruhan, seluruh" dan
gaia berarti "bumi"). Pangea berarti benua raksasa pada zaman
Paleozoikum dan
Mesozoikum kira-kira
250 juta tahun yang lalu. Benua raksasa ini akhirnya terpecah menjadi
beberapa potong benua atau lempeng yang selanjutnya menyebar ke seluruh
permukaan bumi seperti sekarang.
Teori
tersebut memaparkan sekitar 250 juta tahun yang lalu yaitu pada jaman
Paleozoikum dan Mesozoikum, bumi kita belum terbagi menjadi benua-benua
besar seperti sekarang tapi, pada awalnya dulu bumi kita merupakan satu
benua tunggal raksasa (superbenua). Benua raksasa tersebut dikelilingi
oleh laut yang sangat besar pula yang disebut
Panthalassa.
Teori Pangea pertama kali dicetuskan oleh
Alfred Wegener seorang Ilmuwan Jerman baru pada tahun 1920 dalam bukunya `
The Origin of Continents and sea` (
Entstehung Die Kontinente und der Ozeane). Buku menunjukkan bahwa superbenua Pangaea memainkan peran kunci pembentukan benua dan samudra di masa sekarang.
FASE PROSES TERBELAHNYA PANGEA
Ada tiga fase utama dalam proses terpecahnya Pangaea, yaitu :
- Fase Pertama masa Permian hingga masa Jurassic (200-135 juta tahun lalu),
- Fase kedua dalam pecahnya Pangaea dimulai pada zaman Cretaceous Awal (150-140 juta tahun lalu),
- Fase ketiga dari pecahnya Pangaea terjadi pada awal Kenozoikum (Paleosen untuk Oligosen)
A. Fase pertama dimulai pada masa Permian hingga masa Jurassic (200-135 juta tahun lalu), dengan rincian sebagai berikut:
- Pada zaman Permian kurang
lebih pada 225 juta tahun lalu mulai ada keretakan di daerah selatan.
Keretakan tersebut mengakibatkan terpisahnya daerah Antartika, India,
dan Australia.
- Di zaman Triassic, keretakan
terjadi di timur Tethys Ocean dan Pasifik Barat. Peristiwa tersebut
mengakibatkan terpisahnya bagian yang kini diyakini sebagai Amerika
Utara dan Afrika. Peristiwa ini menyebabkan munculnya laut baru, yaitu
Samudra Atlantik.
- Zaman Jurassic sekitar (135
tahun lalu), India bergerak ke arah timur dan memisahkan diri dari
Afrika. Pergerakan dari Antartika dan Australia semakin menjauh ke arah
selatan.
B. Fase kedua dalam pecahnya Pangaea dimulai pada zaman
Cretaceous Awal (150-140 juta tahun lalu).
- Saat itu superbenua kecil, Gondwana mengalami keretakan yang cukup besar. Dominasi utama Amerika Selatan dan Afrika di Gondwana mulai tak tampak.
- Amerika Selatan bergerak searah jarum jam mendekati Antartika dan Australia, sedangkan Afrika semakin lengket dengan Eurasia tapi, tidak diikuti pulau besar dari Afrika, yaitu Madagaskar. Pulau tersebut sudah berdiri sendiri.
- Bagian utara juga menunjukkan tanda-tanda terpisah yaitu laurasia, gabungan antara Amerika Utara dan Eurasia. Tinggal ujung sebelah timur yang masih menyatu dengan daratan Eurasia.
C. Fase akhir dari pecahnya Pangaea terjadi pada awal
Kenozoikum (
Paleosen untuk
Oligosen).
- Amerika Utara atau Greenland melepaskan diri dari Eurasia, membuka Laut Norwegia sekitar 60-55 juta tahun lalu.
- Atlantik dan Hindia terus berkembang, menutup Tethys Ocean.
- Sementara
itu, Australia memisahkan diri dari Antartika dan bergerak cepat ke
utara. Australia dan India saat ini bergerak di arah timur laut pada 5-6
cm (2-3 inci) per tahun.
- Antartika telah dekat atau di Kutub Selatan sejak pembentukan Pangaea sekitar 250 juta tahun lalu.
Adanya
pergerakan benua dalam fenomena Pangaea menunjukkan bahwa
lempeng-lempeng bumi itu terus bergerak sehingga saat ini dunia dibagi
dalam 8 lempeng besar:
Lempeng Afrika, Lempeng Antarktika,
Lempeng Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Amerika Utara, Lempeng
Amerika Selatan, dan Lempeng Pasifik.
(Note : lebih lengkap bisa dilihat secara animasi visual di Komentar pertama tulisan ini)
Siklus urutan Pergerakan teori Pangaea
1.
Berawal dari zaman Permian 225 juta tahun lalu, bagian selatan Benua
Pangaea telah mengalami pergerakan sehingga mulai terlihat daerah yang
kini diyakini Antartika, Australia, dan India.
2. Zaman Triassic
200 juta tahun lalu. Pergerakan terjadi di utara Pangaea, tepatnya di
sisi timur Laut Tethys dan sisi barat Pasifik. Itu menyebabkan
terbentuknya Amerika Utara dan Eurasia serta Gondwana (Afrika dan
Amerika Selatan).
3. Bergerak menuju 135 juta tahun silam, ketika
zaman Jurassic dimulai. Saat itu pergerakan lempeng cukup signifikan
sehingga mulai tampak Amerika Utara hendak melepaskan diri dari Eurasia,
sedangkan Amerika Selatan sudah siap-siap untuk hengkang dari Afrika.
Yang terlihat semakin independen adalah India yang terus bergerak ke
arah timur.
4. Zaman Cretaceous, 60 juta tahun lalu. Amerika
Selatan mulai lepas dari Afrika. Akhirnya Amerika Utara dan Selatan
bergabung, sedangkan Australia membentuk daratan Oceania. India menyatu
kembali ke Asia.
Keadaan
bumi pada zaman kita sekarang adalah hasil dari pergerakan
lempeng-lempeng benua tersebut. Pergerakan akan terus berjalan, namun
lebih stabil. Jadi, sangat dimungkinkan bila ini terus terjadi maka bumi
(benua) kita ini sedang dalam proses untuk menjadi “pangea”
selanjutnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan bukti-bukti penelitian
terbaru. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan NASA (Pangea Ultima)
kurang lebih 250 tahun lagi persebaran benua di bumi kita sudah tidak
berbentuk seperti apa yang terlihat seperti sekarang ini.
--------------------------------
Teori
Pangea ternyata sudah dipaparkan dengan bahasa indah di dalam Al Qur'an
1500 tahun yang lalu. Allah berfirman bahwa bumi kita memang dibelah
dengan ijin-Nya dengan belahan yang terbaik untuk makhluk hidup yang
hidup di atasnya, termasuk manusia. Dia membaginya dengan pembagian
sebaik-baiknya.
Tanpa belahan yang ada menyebar seperti
sekarang pada permukaan bumi kita tidak mungkin keselarasan, keserasian
dan persebaran kehidupan flora dan fauna dapat terjadi seperti sekarang.
Flora dan Fauna-pun tidak akan semajemuk sekarang karena batasan biota
tropis, sub-tropis, gurun dan kutub yang tidak terpisah secara
signifikan disebabkan iklim masih sering bergejolak di daratan dan
lautan.
Iklim tahunan yang tercipta-pun tidak seseimbang
sekarang, karena proposioal laut yang terlalu besar dan mengelilingi
daratan (benua) yang sangat besar. Badai luar biasa kemungkinan dapat
terjadi selama bertahun-tahun di tengah samudra yang sangat luas (mega
samudra) karena laut belum dibatasi daratan-daratan besar yang terpisah
seperti sekarang.
Panas yang sangat ekstrim terjadi di
daerah tengah superbenua karena jaraknya bermil-mil dari lautan. Daratan
yang selama beratus-ratus tahun jauh dari lautan tidak akan mendapatkan
siklus hujan yang memadai di setiap tahunnya, sehingga akan menciptakan
suatu daerah gurun yang sangat besar dan panas yang lebih ektrim dari
Gurun yang terbentuk dari benua-benua sekarang.
Ketidakseimbangan
panas yang ekstrim antara daratan dan lautan dapat mengakibatkan siklus
angin darat dan laut yang tidak teratur atau dapat memicu badai tahunan
secara terus menerus. Angin yang terlalu kuat di permukaan bumi juga
tidak memungkinkan kehidupan yang propisional.
Pembelahan
permukaan bumi ini-lah yang dapat mengatasi berbagai permasalahan di
atas. Terpisah-pisahnya daratan besar tadi dapat menyeimbangkan
iklim-iklim ektrim yang terjadi di atas bumi. Benua-benua yang terbelah
dan terpisah seperti sekarang dapat memungkinkan keadaan yang menyokong
untuk kelestarian makhluk hidup yang ada di bumi dengan lebih baik.
Allah-lah
yang berkehendak atas ini semua, seperti yang Dia frimankan pada surah
abasa di atas. Dialah yang membelah bumi sebaik-baiknya untuk kenikmatan
manusia dan seluruh makhiluk yang tinggal di atas bumi. Walaupun,
keadaan persebaran belahan benua seperti sekarang ini mungkin tidak
terjadi selamanya, tapi sepatutnya kita sebagai manusia yang hidup di
muka bumi senantiasa harus bersyukur. Sukur yang kita haturkan kepada
Allah sebaik-baiknya atas kenikmatan kehidupan di bumi ini, sebagai
ladang kebaikan untuk akhirat.
Hingga datang Ketetapan-Nya nanti yang akan menghancurkan bumi ini pada saatnya tiba.
======================
Pemaparan
di atas menunjukkan suatu hikmah luar biasa pada kita ummat manusia
tentang sebuah kebenaran yang telah dibawa Al Qur'an. Kitab yang
diturunkan lebih dari 15 Abad yang lalu di tengah peradaban manusia yang
belum se-modern sekarang. Kebenaran ini bukan suatu kejadian tanpa
sengaja, karena dibuktikan lebih dari satu ayat Allah memaparkan tentang
dasar Ilmu Geomorfologi ini di Al Qur'an. Allah ta'alaa berfirman di
ayat lain :
وَتَرَى ٱلْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةًۭ
وَهِىَ تَمُرُّ مَرَّ ٱلسَّحَابِ ۚ صُنْعَ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ أَتْقَنَ كُلَّ
شَىْءٍ ۚ إِنَّهُۥ خَبِيرٌۢ بِمَا تَفْعَلُونَ
"Dan
kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah
yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. An-Naml, 27 : 88)
Kebenaran
atas dasar ilmu pengetahuan di Al Qur' an menandakan bahwa apa yang
dipaparkan Al Qur'an adalah sebuah kebenaran sesungguhnya. Beberapa
fakta telah membuktikan bahwa apa yang dibawa Al Qur'an tidak pernah
bertentangan dengan keilmuan yang baru ditemukan di era modern sekarang,
padahal Al Qur'an diturunkan kepada seorang buta huruf yang secara
fakta tidak akan mengerti keilmuan-keilmuan modern tersebut tanpa
ijin-Nya.
Semoga dengan artikel singkat ini dapat
bermanfaat untuk saudara-saudara Muslim agar lebih mencintai Al Qur'an
kemudian mengamalkannya seluruh isinya dalam kehidupan sehari-hari. Bagi
saudara non-Muslim kami harapkan artikel ini dapat sebagai hujah nyata
tentang ke Nabi-an Rasulullah Muhammad Shalallahu 'alahi wassalam yang
memang di utus untuk umat manusia hingga akhir jaman nanti.
wa ukhraa tuhibbunahaa nash rumminalloh wa fathu qariib. wa basy syiril mu'miniin.
Wallahu ta'alaa 'alam bish-shawab.
Ma'raj :
1. Al Quranul Karim (Transilterasi Arab- Latin)
2. Tafsir 'Ibnu Katsir-Tafsir Juz 'Amma (diteliti oleh Syaikh Muhammad 'Ali Ash-Shabuni)
3. Kaskus.co.id
4. aj1-inside.blogspot.com
5. darkofjoker.blogspot.com
6. wiwikzoel.blogspot.com
7. www.wikipedia.org
1 comments:
Poskan Komentar