Kamis, 10 Oktober 2013

KEAJAIBAN KA'BAH YANG COBA DISEMBUNYIKAN DUNIA


Sinkronisasi Antara Alqur'an dan Sains Tentang Keajaiban Mekkah dan Ka'bah



Bagian 1 :

Firman Allah Ta'ala yang artinya: "Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia." (Surah Maa'idah: 97)

"Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah yang terletak Ka'bah adalah pusat ke planet Bumi."

Sebenarnya di dalam Al-Qur'an terlebih dahulu membicarakan hal ini, sebagai hamba Allah yang diberikan akal pikiran perlu meneliti dan berpikir dibalik rahasia-rahasia yang terkandung didalam ayat-ayat suci Al-Quran Al-Karim.


bagian 2:
Firman Allah:

"Demikianlah Kami wahyukan kepadamu al-Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Mekah) dan sekalian penduduk dunia di sekelilingnya (negeri-negeri di sekitarnya)." (Asy-Syura: 7)

Kata "Ummul Qura" berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya, menunjukkan Mekah adalah pusat untuk kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya.

Lebih dari itu, kata "ummu" (ibu) memiliki arti yang cukup penting dan luas di dalam peradaban Islam. Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain serta keunggulan di atas semua kota.

bagian 3:


Allah berfirman yang artinya:

"Wahai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (ilmu pengetahuan)." (Ar-Rahman: 33)

Kata "aqthar" adalah bentuk jamak dari kata "qutr" yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang memiliki banyak diameter.

Berdasarkan ayat ini dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, dengan itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Selain itu ada hadits yang menjelaskan bahwa Masjidil Haram di Mekah, tempat Ka'bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh lapisan yang membentuk bumi.

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Wahai orang-orang Mekkah, wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya kalian berada di bawah pertengahan langit."

Berdasarkan penelitian di atas, bahwa Mekah berada pada tengah-tengah bumi (pusat dunia), maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. - (Dikutip dari Eramuslim "Makkah Sebagai Pusat Bumi" Oleh Dr. Mohamad Daudah)

bagian 4:

Neil Amstrong membuktikan bahwa kota Mekah yang terletak Ka'bah adalah pusat ke planet Bumi, sedangkan Al-Quran sejak 1400 tahun yang lalu telah berbicara mengenai kota Mekah dan Ka'bah adalah pusat bumi ini.

Ketika kali pertama Neil Amstrong melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, "Planet Bumi ternyata bertumpu di area yang sangat gelap, dan di manakah ia berbasis?." Fakta ini telah diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan satu radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian website tersebut hilang dan seperti ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan lama web tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyatalah radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, dan tepatnya berasal dari Ka'bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berakhir). Hal ini terbukti ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka'Bah di planet Bumi dengan Ka'bah di alam akhirat.

bagian 5:Zero Magnetism Area

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama 'Zero Magnetism Area', di mana apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besar antara kedua kutub .

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka dia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka'bah, maka seakan-akan diri kita diisi oleh suatu energi misterius yang menyebabkan kita bertenaga ketika mengelilingi Ka'bah dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya menyatakan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah museum di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka'bah) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari tata surya kita.

bagian 6

Rasulullah SAW bersabda:

"Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih dari susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam." (Jami 'al-Tirmidzi al-Hajj)

"Hajar Aswad dari batu-batuan surga dan tidak ada suatu benda di bumi yang turunnya dari surga selain batu itu." (HR. Thabrani)

Wallahu'alam ....

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.



Penelitian Profesor Husain Kamal


Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.

Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.

Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.

Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).

Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.

Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.

Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.

INILAH RAHASIA DAN FAKTA KA'BAH DI KOTA MEKAH

Inilah Rahasia dan Fakta Mengapa Ka'bah di Kota Mekah begitu dimuliakan dan ... Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
FAKTA ILMIAH: KA'BAH MENJADI ARAH KIBLAT
Fakta Ilmiah: Ka'bah Menjadi Arah Kiblat. ORIAGA ONLINE: Mungkin selama ini yg lebih banyak kita ketahui alasan ka'bah menjadi kiblat ...

MAKKAH LEBIH PANTAS DIJADIKAN STANDAR WAKTU INTERNASIONAL ...

Fakta ini memperkuat kebenaran ilmiah dan ruhiah Islam, sekaligus ... bila ditilik dari sudut ilmu geografi (ilmu bumi) dan geologi (ilmu tanah). ... Nabi bersabda, “Ka'bah itu seperti tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini ...

LIMA BUKTI ILMIAH BAHWA KA'BAH SEBAGI PUSAT BUMI (
... segala zaman, segala segi, segala sisi, dari sudut manapun & harus sepanjang zaman. ... 4 An-Nisaa':82 Lalu, bukti apa saja yang menjadikan Ka'bah sebagai pusat bumi ini? ... Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. ... ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'Bah.
Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. ... lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'bah.Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. ... tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'Bah. ... Bersama rekan-rekannya, Dr. Husain menemukan bahwa ditilik dari sudut ilmu geografi (ilmu ...
FAKTA ILMIAH KAABAH SEBAGAI PUSAT BUMI DAN ...


Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi ... Hussain Kamel, menemukan suatu fakta mengejutkan bahawa Mekah adalah pusat bumi. .... Apa Sebabnya Lingkaran Memiliki Sudut 360 Derajat?
MISTERI KA'BAH DALAM SUDUT PANDANG NASA
Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. ... ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'Bah.
Jika Ka'bah adalah Tuhan yang disembah oleh umat Islam, mana mungkin .... TIDAK DIHANCURKAN saat muhammad dan pasukannya merebut mekah ! .... Hajar Aswad yang menempel di sudut Ka'bah merupakan tanda dimana ... dari surat al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?
Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. ... lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'Bah.

FAKTA KEAJAIBAN KABAH

Kabah memiliki rahasia tersembunyi, bahkan tempat-tempat sekitar kabah termasuk depan pintu ... mengkaji mati suri dari berbagai sudut pandang ... ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Sejumlah fakta yang juga didukung oleh sejumlah data dan penelitian ilmiah, ... yang terletak di sudut sebelah Tenggara Ka'bah, yaitu sudut darimana Tawaf dimulai. .... radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'Bah.
... segala zaman, segala segi, segala sisi, dari sudut manapun & harus sepanjang zaman. ... Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia. Astronout Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari Planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Ternyata GMT Bukan Di Greenwich, Tapi Di Ka'bah (Fakta Ilmiah) ... ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'bah. .... bila ditilik dari sudut ilmu geografi (ilmu bumi) dan geologi (ilmu tanah).

MEKKAH ADALAH PUSAT BUMI


Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu ... Adakah hadits yang nabawi yang menunjukkan fakta yang mengejutkan ini? Jawaban adalah ya. Nabi bersabda, 'Ka'bah itu adalah sesistim tanah di atas air, dari .... nilai-nilai dan dengan mengambil sudut yang melayang ke tanah, ...

KEAJAIBAN KA'BAH SEMPAT GEGERKAN NASA.

MalvinShare -Dalam ... Fakta Tentang Ibnu Sina yang Belum Diketahui Orang. “Dokter yang tidak ..... Sabda Nabi ini menegaskan bahwa kota Mekah dimana Ka'bah berada, merupakan pusat bumi, dan penelitian ilmiah membuktikan hal ini. Seperti dikutip dari ...
Istilah Ka'bah adalah bahasa Al-Quran dari kata “ka'bu” yg berarti “mata kaki” ... Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. ... Dr. Husain menemukan bahwa ditilik dari sudut ilmu geografi (ilmu bumi) dan ...
MISTERI RAHASIA KOTA MEKKAH DAN KEAJAIBAN KA'BAH

Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka'Bah, maka ... energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah. ... Sebuah batu bundar yang berwarna hitam dan berlubang, terletak di sudut timur Kaabah ...
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil ... Hajar Aswad yang menempel di sudut Ka'bah merupakan tanda dimana arah Thawa.


Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih ... Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka'Bah, maka seakan-akan ... energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah. ... berlubang, terletak di sudut timur Kaabah atau sebelah kiri Multazam (antara ...

FAKTA BESAR TENTANG KA'BAH YANG COBA DISEMBUNYIKAN DUNIA


Fakta Besar Tentang Ka'bah Yang Coba Disembunyikan Dunia THE ... penjelasan ilmiah nya gua tdk mudeng tante sama area gelap yang menggantung apa ya ! ... Keknya greenwich hrs pindah ke mekah gan.
4 Mar 2011 – Fakta Tentang Ka'bah (Makkah) THE LOUNGE. ... Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi. .... titik dimanapun BISA jadi titik tengah, tergantung dilihat dari sudut mana ... tinggal ...

7 WONDERS OF MAKKAH-MADINAH

18 Jul 2012 – Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka'Bah, maka seakan-akan diri ... energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah. ... terletak di sudut timur Kaabah atau sebelah kiri Multazam (antara Hajar ...

FAKTA KA'BAH : KA'BAH SEBAGAI PUSAT DARI PLANET BUMI.

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil ...

RAHASIA FREEMASON: 2011-04-10

Ternyata GMT Bukan Di Greenwich, Tapi Di Ka'bah (Fakta Ilmiah) ... Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet ..... Gambar bintang dengan 6 sudut ini merupakan salah satu lambang yang ...

KEISTIQOMAHAN SEORANG WANITA MUSLIMAH

Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi. ... Nabi bersabda, 'Ka'bah itu adalah sesistim tanah di atas air, dari tempat itu ... Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah ...
... segala zaman, segala segi, segala sisi, dari sudut manapun & harus sepanjang zaman. ... Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia. Astronout Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari Planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

KA'BAH DAN HAJAR ASWAD

Ka'bah dibangun berupa tembok segi empat yang terbuat dari batu-batu ... Adapun keempat dinding atau sudut (rukun) tersebut adalah : ... Kiswah Ka'bah yang lama kemudian disimpan dan dimasukkan dalam museum Ka'bah di Mekkah sebagai bukti sejarah. ... Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

{August 4, 2012} Keajaiban Kota Mekkah dan Ka'bah sebagai penghubung ... oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah. ... Sebuah batu bundar yang berwarna hitam dan berlubang, terletak di sudut ...

Ka'bah, rumah Allah sejuta ummat muslim merindukan berkunjung dan menjadi ... Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. ... ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'Bah.

Lafal Ijab Kabul Akad Nikah


Mohon penjelasan...


Jawaban:

Wa’alaikum salam.
Di antara rukun nikah adalah adanya ijab kabul.

Ijab adalah perkataan wali pengantin wanita kepada pengantin pria: Zawwajtuka ibnatii…, saya nikahkan kamu dengan putriku….

Sedangkan kabul adalah ucapan pengantin pria: Saya terima..
Jika sudah dilakukan ijab kabul dan dihadiri dua saksi laki-laki atau diumumkan (diketahui halayak), maka nikahnya sah..

Dalam pengucapan ijab kabul, tidak disyaratkan menggunakan kalimat tertentu dalam ijab kabul. Akan tetapi, semua kalimat yang dikenal masyarakat sebagai kalimat ijab kabul akad nikah maka status nikahnya sah.

Lajnah Daimah ditanya tentang lafadz nikah.

Mereka menjawab,Semua kalimat yang menunjukkan ijab kabul maka akad nikahnya sah dengan menggunakan kalimat tersebut, menurut pendapat yang lebih kuat. Yang paling tegas adalah kalimat: ‘zawwajtuka’ dan ‘ankahtuka’ (aku nikahkan kamu), kemudian ‘mallaktuka’ (aku serahkan padamu). Fatawa Lajnah Daimah (17:82). Demikian penjelasan di: http://www.islamqa.com/ar/ref/155354





Bolehkah akad nikah (ijab kabul) dengan selain bahasa Arab?
Pendapat yang lebih kuat, bahwa akad nikah sah dengan selain bahasa Arab, meskipun dia bisa bahasa Arab.

Disebutkan dalam Mausu’ah Fiqhiyah al-Kuwaitiyah:
Mayoritas ulama berpendapat bahwa orang yang tidak bisa bahasa Arab boleh melakukan akad nikah dengan bahasa kesehariannya. Karena dia tidak mampu berbahasa Arab, sehingga tidak harus menggunakan bahasa arab. Sebagaimana orang bisu.

Kemudian disebutkan perselisihan ulama tentang akad nikah dengan selain bahasa Arab, yang kesimpulannya: Akad nikah sah dengan bahasa apapun, meskipun orangnya bisa bahasa Arab. Ini adalah pendapat Hanafiyah, Syafi’iyah – menurut keterangan yang lebih kuat –, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, dan Ibnu Qudamah. Dalam hal ini kedudukan bahasa non-Arab dengan bahasa Arab sama saja. Karena Orang yang menggunakan bahasa selain Arab, memiliki maksud yang sama dengan orang yang berbahasa Arab.

Akad nikah tidak sah dengan selain bahasa Arab. Meskipun dia tidak bisa bahasa Arab. Ini adalah pendapat sebagian ulama Syafi’iyah. Mereka beralasan bahwa lafadz ijab kabul akad nikah statusnya sebagaimana takbir ketika salat yang hanya boleh diucapkan dengan bahasa Arab.

Akad nikah sah menggunakan selain bahasa Arab, dengan syarat pelakunya tidak bisa bahasa Arab. Jika pelakunya bisa bahasa Arab maka harus menggunakan bahasa Arab. Ini adalah pendapat ketiga dalam madzhab syafii. (Mausu’ah Fiqhiyah Kuwaitiyah: 11:174).





Apakah harus disebutkan nama pengantin wanita?
Diantara syarat sahnya nikah adalah adanya kejelasan masing-masing pengantin. Seperti menyebut nama pengantin wanita atau dengan isyarat tunjuk, jika pengantin ada di tempat akad. Misalnya, seorang wali pengantin wanita berkata kepada pengantin lelaki “Aku nikahkan kamu dengan anak ini, kemudian si wali menunjuk putrinya yang berada di sebelahnya.” hukum akad nikahnya sah.

Ibnu Qudamah mengatakan,
“Diantara syarat nikah adalah adanya kejelasan pengantin. Karena orang yang melakukan akad dan yang diakadkan harus jelas. Kemudian dilihat, jika pengantin wanita ada di tempat akad, kemudian wali mengatakan, ‘saya nikahkan anda dengan anak ini’ maka akad nikahnya sah. Karena isyarat sudah dianggap penjelasan. Jika ditambahi, misalnya dengan mengatakan, ‘saya nikahkan kamu dengan anakku yang ini’ atau ‘…dengan anakku yang bernama fulanah’ maka ini sifatnya hanya menguatkan makna.

Jika pengantin wanita tidak ada di tempat akad maka ada dua keadaan:
Wali hanya memiliki satu anak perempuan. Maka dia boleh mengatakan, “Saya nikahkan anda dengan putriku” Jika disebutkan namanya maka statusnya hanya menguatkan.


Wali nikah memiliki anak perempuan lebih dari satu. Wali ini tidak boleh menggunakan kalimat umum, misalnya mengatakan, “Saya nikahkan kamu dengan putriku” Dalam keadaan ini akad nikahnya tidak sah, sampai si wali menyebutkan ciri khas salah satu putrinya yang hendak dia nikahkan, baik dengan menyebut nama atau sifatnya. Misalnya dia mengatakan, “Saya nikahkan kamu dengan putriku yang pertama atau yang bernama…” (Al-Mughni, 7:444).

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Artikel
www.KonsultasiSyariah.com

Bukti Kebenaran Islam : Makmur Dengan Menikah

 

Sebuah riset di Amerika belum lama ini mengungkapkan bahwa orang-orang yang menikah dan tetap dalam pernikahannya (tidak bercerai), rata-rata empat kali lebih makmur ketimbang mereka yang tidak menikah atau bercerai di tengah jalan. Ini sekali lagi secara tidak langsung membuktikan kebenaran Al-Qur’an, yang sejak lebih dari 1400 tahun lalu sudah memberi solusi kemiskinan melalui salah satu jalannya yaitu pernikahan.




Ayatnya adalah :

وَأَنكِحُوا۟ ٱلْأَيَٰمَىٰ مِنكُمْ وَٱلصَّٰلِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ ۚ إِن يَكُونُوا۟ فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌۭ

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS An Nuur : 32)

Perintah untuk mengawinkan “…orang-orang yang sendirian di antara kamu…” itu masyaAllah indahnya bila diterapkan oleh pemimpin umat. Beberapa tahun lalu saya diundang untuk ikut menyaksikan langsung keindahan ini – bagaimana pemimpin umat menikahkan 500-an pasang pemuda-pemudi Palestina di pengasingan.

Mereka tinggal di negeri orang karena negerinya sendiri dijajah oleh Zionis Israel, tetapi pemimpin mereka masih sempat mengurusi pernikahan para muda-mudinya. Bukan hanya sekedar menikahkan, mereka juga memfasilitasinya dengan tempat tinggal, perabot rumah tangga dan bahkan termasuk uang yang cukup untuk memulai hidup baru setahun kedepan !.

Barangkali inilah rezeki-nya orang-orang yang menikah sebagaimana dijanjikan di ayat tersebut di atas. Kalau saja para pemimpin kita meyakini kebenaran ayat tersebut di atas, urusan menikah di negeri ini mestinya bukan hanya dipermudah tetapi juga difasilitasi negara.

Pemimpin dari negeri yang terusir karena kedzaliman penjajah saja masih bisa menikahkan dan membekali rakyatnya kok, apalagi kita yang hidup berdaulat di negeri sendiri dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

Kebenaran ayat tersebut di atas – bahwa menikah mendatangkan kemakmuran – sungguh telah terbukti, maka pemerintah bisa menggunakan salah satu strategi pengentasan kemiskinan itu dengan cara menikahkan pemuda-pemudinya yang masih lajang.



Mengapa orang yang menikah lebih berpeluang untuk makmur ?, berikut adalah antara lain hasil riset yang saya sebutkan di atas.

Orang yang menikah cenderung lebih bertanggung jawab dalam hal keseriusan bekerja untuk memperoleh nafkah dan bertanggung jawab pula dalam penggunaannya.

Orang yang menikah berbagi dalam segala hal, yang bila sendiri-sendiri harus membeli masing-masing satu – ketika mereka menikah cukup membeli satu untuk berdua. Ini berlaku untuk rumah, peralatan rumah tangga, peralatan dapur, makanan dlsb. Bahasa ekonominya ada efisiensi dalam pernikahan, ada economies of scale !.

Orang yang menikah lebih berpeluang untuk menghindari pembelanjaan hasil jerih payahnya secara sia-sia, sehingga hasil jerih payahnya lebih banyak untuk membangun kemakmuran bagi keluarga dan keturunannya.

Di atas itu semua ada yang tidak bisa diungkap oleh riset di atas, yaitu petunjuk Ilahiah bahwa dengan menikah itu seorang laki-laki akan menjadi tenang/tenteram (sakinah) dan ada cinta serta kasih sayang (mawaddah wa rahmah) bersama dengan istrinya.
 


وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًۭا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةًۭ وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍۢ لِّقَوْمٍۢ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS Ar Ruum : 21)

Bagi Anda yang belum menikah, bersegeralah dan jangan takut miskin karena menikah – justru sebaliknya, menikah adalah salah satu jalan untuk menghindarkan kemiskinan, Khususnya adalah untuk mendapatkan Ridho Allah Ta'ala

QS An-Nisa’, Bukti Nyata Islam Memuliakan Wanita



Berbekal pengetahuan tentang Islam yang tipis, tak sedikit kalangan yang dengan lancangnya menghakimi agama ini, untuk kemudian menelorkan kesimpulan-kesimpulan tak berdasar yang menyudutkan Islam. Salah satunya, Islam dianggap merendahkan wanita atau dalam ungkapan sekarang ‘bias jender’. Benarkah?
Sudah kita maklumi keberadaan wanita dalam Islam demikian dimuliakan, terlalu banyak bukti yang menunjukkan kenyataan ini. Sampai-sampai ada satu surah dalam Al-Qur`anul Karim dinamakan surah An-Nisa`, artinya wanita-wanita, karena hukum-hukum yang berkaitan dengan wanita lebih banyak disebutkan dalam surah ini daripada dalam surah yang lain. (Mahasinut Ta`wil, 3/6)
Untuk lebih jelasnya kita lihat beberapa ayat dalam surah An-Nisa` yang berbicara tentang wanita.



1. Wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki.

Surah An-Nisa` dibuka dengan ayat:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً
“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu dan dari jiwa yang satu itu Dia menciptakan pasangannya, dan dari keduanya Dia memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.” (An-Nisa`: 1)
Ayat ini merupakan bagian dari khutbatul hajah yang dijadikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pembuka khutbah-khutbah beliau. Dalam ayat ini dinyatakan bahwa dari jiwa yang satu, Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan pasangannya. Qatadah dan Mujahid rahimahumallah mengatakan bahwa yang dimaksud jiwa yang satu adalah Nabi Adam ‘alaihissalam. Sedangkan pasangannya adalah Hawa. Qatadah mengatakan Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. (Tafsir Ath-Thabari, 3/565, 566)

Dalam hadits shahih disebutkan:
إِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلْعٍ، وَِإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلْعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهُ كَسَرْتَهَا، وَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ وَفِيْهَا عِوَجٌ
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk. Dan sungguh bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atasnya. Bila engkau ingin meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau ingin bersenang-senang dengannya, engkau bisa bersenang-senang namun padanya ada kebengkokan.” (HR. Al-Bukhari no. 3331 dan Muslim no. 3632)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, “Dalam hadits ini ada dalil dari ucapan fuqaha atau sebagian mereka bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk. Hadits ini menunjukkan keharusan berlaku lembut kepada wanita, bersikap baik terhadap mereka, bersabar atas kebengkokan akhlak dan lemahnya akal mereka. Di samping juga menunjukkan dibencinya mentalak mereka tanpa sebab dan juga tidak bisa seseorang berambisi agar si wanita terus lurus. Wallahu a’lam.”(Al-Minhaj, 9/299)


2. Dijaganya hak perempuan yatim.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّ تَعُولُوا
“Dan jika kalian khawatir tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim (bilamana kalian menikahinya), maka nikahilah wanita-wanita lain yang kalian senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kalian khawatir tidak dapat berlaku adil maka nikahilah seorang wanita saja atau budak-budak perempuan yang kalian miliki. Yang demikian itu lebih dekat untuk kalian tidak berlaku aniaya.” (An-Nisa`: 3)
Urwah bin Az-Zubair pernah bertanya kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: وَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى maka Aisyah radhiyallahu ‘anha menjawab, “Wahai anak saudariku1. Perempuan yatim tersebut berada dalam asuhan walinya yang turut berserikat dalam harta walinya, dan si wali ini ternyata tertarik dengan kecantikan si yatim berikut hartanya. Maka si wali ingin menikahinya tanpa berlaku adil dalam pemberian maharnya sebagaimana mahar yang diberikannya kepada wanita lain yang ingin dinikahinya. Para wali pun dilarang menikahi perempuan-perempuan yatim terkecuali bila mereka mau berlaku adil terhadap perempuan-perempuan yatim serta memberinya mahar yang sesuai dengan yang biasa diberikan kepada wanita lain. Para wali kemudian diperintah untuk menikahi wanita-wanita lain yang mereka senangi.” Urwah berkata, “Aisyah menyatakan, ‘Setelah turunnya ayat ini, orang-orang meminta fatwa kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang perkara wanita, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat:
وَيَسْتَفْتُونَكَ فِي النِّسَاءِ
“Dan mereka meminta fatwa kepadamu tentang wanita.” (An-Nisa`: 127)
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ayat yang lain:
وَتَرْغَبُونَ أَنْ تَنْكِحُوهُنَّ
“Sementara kalian ingin menikahi mereka (perempuan yatim).” (An-Nisa`: 127)
Salah seorang dari kalian (yang menjadi wali/pengasuh perempuan yatim) tidak suka menikahi perempuan yatim tersebut karena si perempuan tidak cantik dan hartanya sedikit. Maka mereka (para wali) dilarang menikahi perempuan-perempuan yatim yang mereka sukai harta dan kecantikannya kecuali bila mereka mau berbuat adil (dalam masalah mahar, pent.). Karena keadaan jadi terbalik bila si yatim sedikit hartanya dan tidak cantik, walinya enggan/tidak ingin menikahinya.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 4574 dan Muslim no. 7444)
Masih dalam hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَيَسْتَفْتُونَكَ فِي النِّسَاءِ قُلِ اللهُ يُفْتِيكُمْ فِيهِنَّ وَمَا يُتْلَى عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ فِي يَتَامَى النِّسَاءِ اللاَّتِي لاَ تُؤْتُونَهُنَّ مَا كُتِبَ لَهُنَّ وَتَرْغَبُونَ أَنْ تَنْكِحُوهُنَّ
Dan mereka meminta fatwa kepadamu tentang wanita. Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepada kalian tentang mereka dan apa yang dibacakan kepada kalian dalam Al-Qur`an tentang para wanita yatim yang kalian tidak memberi mereka apa yang ditetapkan untuk mereka sementara kalian ingin menikahi mereka.” (An-Nisa`: 127)
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
أُنْزِلَتْ فِي الْيَتِيْمَةِ، تَكُوْنُ عِنْدَ الرَّجُلِ فَتَشْرِكُهُ فِي مَالِهِ، فَيَرْغَبُ عَنْهَا أَنْ يَتَزَوَّجَهَا وَيَكْرَهُ أَنْ يُزَوِّجَهَا غَيْرَهُ، فَيَشْرَكُهُ فِي ماَلِهِ، فَيَعْضِلُهَا، فَلاَ يَتَزَوَّجُهَا وَيُزَوِّجُهَا غَيْرَهُ
.
“Ayat ini turun tentang perempuan yatim yang berada dalam perwalian seorang lelaki, di mana si yatim turut berserikat dalam harta walinya. Si wali ini tidak suka menikahi si yatim dan juga tidak suka menikahkannya dengan lelaki yang lain, hingga suami si yatim kelak ikut berserikat dalam hartanya. Pada akhirnya, si wali menahan si yatim untuk menikah, ia tidak mau menikahinya dan enggan pula menikahkannya dengan lelaki selainnya.”
(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 5131 dan Muslim no. 7447)


3. Cukup menikahi seorang wanita saja bila khawatir tidak dapat berlaku adil secara lahiriah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
“Kemudian jika kalian khawatir tidak dapat berlaku adil maka nikahilah seorang wanita saja atau budak-budak perempuan yang kalian miliki.” (An-Nisa`: 3)
Yang dimaksud dengan adil di sini adalah dalam perkara lahiriah seperti adil dalam pemberian nafkah, tempat tinggal, dan giliran. Adapun dalam perkara batin seperti rasa cinta dan kecenderungan hati tidaklah dituntut untuk adil, karena hal ini di luar kesanggupan seorang hamba. Dalam Al-Qur`anul Karim dinyatakan:
وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ فَلاَ تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ
“Dan kalian sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri kalian, walaupun kalian sangat ingin berbuat demikian. Karena itu janganlah kalian terlalu cenderung kepada istri yang kalian cintai sehingga kalian biarkan yang lain telantar.” (An-Nisa`: 129)
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan ketika menafsirkan ayat di atas, “Maksudnya, kalian wahai manusia, tidak akan mampu berlaku sama di antara istri-istri kalian dari segala sisi. Karena walaupun bisa terjadi pembagian giliran malam per malam, namun mesti ada perbedaan dalam hal cinta, syahwat, dan jima’. Sebagaimana hal ini dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ‘Abidah As-Salmani, Mujahid, Al-Hasan Al-Bashri, dan Adh-Dhahhak bin Muzahim rahimahumullah.”
Setelah menyebutkan sejumlah kalimat, Ibnu Katsir rahimahullah melanjutkan pada tafsir ayat: فَلاَ تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ maksudnya apabila kalian cenderung kepada salah seorang dari istri kalian, janganlah kalian berlebih-lebihan dengan cenderung secara total padanya, فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ “sehingga kalian biarkan yang lain telantar.” Maksudnya istri yang lain menjadi terkatung-katung. Kata Ibnu ‘Abbas, Mujahid, Sa’id bin Jubair, Al-Hasan, Adh Dhahhak, Ar-Rabi` bin Anas, As-Suddi, dan Muqatil bin Hayyan, “Makna كَالْمُعَلَّقَةِ, seperti tidak punya suami dan tidak pula ditalak.” (Tafsir Al-Qur`anil Azhim, 2/317)
Bila seorang lelaki khawatir tidak dapat berlaku adil dalam berpoligami, maka dituntunkan kepadanya untuk hanya menikahi satu wanita. Dan ini termasuk pemuliaan pada wanita di mana pemenuhan haknya dan keadilan suami terhadapnya diperhatikan oleh Islam.

4. Hak memperoleh mahar dalam pernikahan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَءَاتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا
“Berikanlah mahar kepada wanita-wanita yang kalian nikahi sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kalian sebagian dari mahar tersebut dengan senang hati maka makanlah (ambillah) pemberian itu sebagai makanan yang sedap lagi baik akibatnya.” (An-Nisa`: 4)

5. Wanita diberikan bagian dari harta warisan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ نَصِيبًا مَفْرُوضًا
“Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ayah-ibu dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian dari harta peninggalan ayah-ibu dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditetapkan.” (An-Nisa`: 7)
Sementara di zaman jahiliah, yang mendapatkan warisan hanya lelaki, sementara wanita tidak mendapatkan bagian. Malah wanita teranggap bagian dari barang yang diwarisi, sebagaimana dalam ayat:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا
“Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kalian mewarisi wanita dengan jalan paksa.” (An-Nisa`: 19)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma menyebutkan, “Dulunya bila seorang lelaki di kalangan mereka meninggal, maka para ahli warisnya berhak mewarisi istrinya. Jika sebagian ahli waris itu mau, ia nikahi wanita tersebut dan kalau mereka mau, mereka nikahkan dengan lelaki lain. Kalau mau juga, mereka tidak menikahkannya dengan siapa pun dan mereka lebih berhak terhadap si wanita daripada keluarga wanita itu sendiri. Maka turunlah ayat ini dalam permasalahan tersebut.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya no. 4579)
Maksud dari ayat ini, kata Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah, adalah untuk menghilangkan apa yang dulunya biasa dilakukan orang-orang jahiliah dari mereka dan agar wanita tidak dijadikan seperti harta yang diwariskan sebagaimana diwarisinya harta benda. (Al-Jami’ li Ahkamil Qur`an, 5/63)
Bila ada yang mempermasalahkan, kenapa wanita hanya mendapatkan separuh dari bagian laki-laki seperti tersebut dalam ayat:
يُوصِيكُمُ اللهُ فِي أَوْلادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ اْلأُنْثَيَيْنِ
“Allah mewasiatkan kepada kalian tentang pembagian warisan untuk anak-anak kalian, yaitu bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan….” (An-Nisa`: 11)
Maka dijawab, inilah keadilan yang sesungguhnya. Laki-laki mendapatkan bagian yang lebih besar daripada wanita karena laki-laki butuh bekal yang lebih guna memberikan nafkah kepada orang yang di bawah tanggungannya. Laki-laki banyak mendapatkan beban. Ia yang memberikan mahar dalam pernikahan dan ia yang harus mencari penghidupan/penghasilan, sehingga pantas sekali bila ia mendapatkan dua kali lipat daripada bagian wanita. (Tafsir Al-Qur`anil ‘Azhim, 2/160)

6. Suami diperintah untuk berlaku baik pada istrinya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan bergaullah kalian (para suami) dengan mereka (para istri) secara patut.” (An-Nisa`: 19)
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah ketika menafsirkan ayat di atas menyatakan: “Yakni perindah ucapan kalian terhadap mereka (para istri) dan perbagus perbuatan serta penampilan kalian sesuai kemampuan. Sebagaimana engkau menyukai bila ia (istri) berbuat demikian, maka engkau (semestinya) juga berbuat yang sama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam hal ini:
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan para istri memiliki hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.” (Al-Baqarah: 228)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِيْ
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarga (istri)nya. Dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian terhadap keluarga (istri)ku.”2 (Tafsir Al-Qur`anil ‘Azhim, 2/173)
7. Suami tidak boleh membenci istrinya dan tetap harus berlaku baik terhadap istrinya walaupun dalam keadaan tidak menyukainya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
“Kemudian bila kalian tidak menyukai mereka maka bersabarlah karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An-Nisa`: 19)
Dalam tafsir Al-Jami’ li Ahkamil Qur`an (5/65), Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata: “Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ (“Kemudian bila kalian tidak menyukai mereka”), dikarenakan parasnya yang buruk atau perangainya yang jelek, bukan karena si istri berbuat keji dan nusyuz, maka disenangi (dianjurkan) (bagi si suami) untuk bersabar menanggung kekurangan tersebut. Mudah-mudahan hal itu mendatangkan rizki berupa anak-anak yang shalih yang diperoleh dari istri tersebut.”
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Yakni mudah-mudahan kesabaran kalian dengan tetap menahan mereka (para istri dalam ikatan pernikahan), sementara kalian tidak menyukai mereka, akan menjadi kebaikan yang banyak bagi kalian di dunia dan di akhirat. Sebagaimana perkataan Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma tentang ayat ini: ‘Si suami mengasihani (menaruh iba) istri (yang tidak disukainya) hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan rizki kepadanya berupa anak dari istri tersebut dan pada anak itu ada kebaikan yang banyak’.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/173)
Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ
“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah, jika ia tidak suka satu tabiat/perangainya maka (bisa jadi) ia ridha (senang) dengan tabiat/perangainya yang lain.” (HR. Muslim no. 1469)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Hadits ini menunjukkan larangan (untuk membenci), yakni sepantasnya seorang suami tidak membenci istrinya. Karena bila ia menemukan pada istrinya satu perangai yang tidak ia sukai, namun di sisi lain ia bisa dapatkan perangai yang disenanginya pada si istri. Misalnya istrinya tidak baik perilakunya, tetapi ia seorang yang beragama, atau berparas cantik, atau menjaga kehormatan diri, atau bersikap lemah lembut dan halus padanya, atau yang semisalnya.” (Al-Minhaj, 10/58)
8. Bila seorang suami bercerai dengan istrinya, ia tidak boleh meminta kembali mahar yang pernah diberikannya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِنْ أَرَدْتُمُ اسْتِبْدَالَ زَوْجٍ مَكَانَ زَوْجٍ وَءَاتَيْتُمْ إِحْدَاهُنَّ قِنْطَارًا فَلاَ تَأْخُذُوا مِنْهُ شَيْئًا أَتَأْخُذُونَهُ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا. وَكَيْفَ تَأْخُذُونَهُ وَقَدْ أَفْضَى بَعْضُكُمْ إِلَى بَعْضٍ وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا
“Dan jika kalian ingin mengganti istri kalian dengan istri yang lain sedang kalian telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kalian mengambil kembali sedikitpun dari harta tersebut. Apakah kalian akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan menanggung dosa yang nyata? Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.” (An-Nisa`: 20-21)

9. Termasuk pemuliaan terhadap wanita adalah diharamkan bagi mahram si wanita karena nasab ataupun karena penyusuan untuk menikahinya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالاَتُكُمْ وَبَنَاتُ اْلأَخِ وَبَنَاتُ اْلأُخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ اللاَّتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ مِنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُ اللاَّتِي فِي حُجُورِكُمْ مِنْ نِسَائِكُمُ اللاَّتِي دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلاَئِلُ أَبْنَائِكُمُ الَّذِينَ مِنْ أَصْلاَبِكُمْ
“Diharamkan atas kalian menikahi ibu-ibu kalian, putri-putri kalian, saudara-saudara perempuan kalian, ‘ammah kalian (bibi/ saudara perempuan ayah), khalah kalian (bibi/ saudara perempuan ibu), putri-putri dari saudara laki-laki kalian (keponakan perempuan), putri-putri dari saudara perempuan kalian, ibu-ibu susu kalian, saudara-saudara perempuan kalian sepersusuan, ibu mertua kalian, putri-putri dari istri kalian yang berada dalam pemeliharaan kalian dari istri yang telah kalian campuri. Tetapi jika kalian belum mencampuri istri tersebut (dan sudah berpisah dengan kalian) maka tidak berdosa kalian menikahi putrinya. Diharamkan pula bagi kalian menikahi istri-istri anak kandung kalian (menantu)…” (An-Nisa`: 23)
Diharamkannya wanita-wanita yang disebutkan dalam ayat di atas untuk dinikahi oleh lelaki yang merupakan mahramnya, tentu memiliki hikmah yang agung, tujuan yang tinggi yang sesuai dengan fithrah insaniah. (Takrimul Mar`ah fil Islam, Asy-Syaikh Muhammad Jamil Zainu, hal. 16)
Di akhir ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَأَنْ تَجْمَعُوا بَيْنَ اْلأُخْتَيْنِ إِلاَّ مَا قَدْ سَلَفَ إِنَّ اللهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
“(Diharamkan atas kalian) menghimpunkan dalam pernikahan dua wanita yang bersaudara, kecuali apa yang telah terjadi di masa lampau. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-Nisa`: 23)
Ayat di atas menetapkan bahwa seorang lelaki tidak boleh mengumpulkan dua wanita yang bersaudara dalam ikatan pernikahan karena hal ini jelas akan mengakibatkan permusuhan dan pecahnya hubungan di antara keduanya. (Takrimul Mar`ah fil Islam, Muhammad Jamil Zainu, hal. 16)
Demikian beberapa ayat dalam surah An-Nisa` yang menyinggung tentang wanita. Apa yang kami sebutkan di atas bukanlah membatasi, namun karena tidak cukupnya ruang, sementara hanya demikian yang dapat kami persembahkan untuk pembaca yang mulia. Allah Subhanahu wa Ta’ala-lah yang memberi taufik.
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.


Footnote:
1 Karena ibu ‘Urwah, Asma` bintu Abi Bakr radhiyallahu ‘anhuma adalah saudara perempuan Aisyah radhiyallahu ‘anha.
2 HR. At-Tirmidzi, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah.


(Sumber: Majalah Asy Syari’ah, Vol. IV/No. 38/1429H/2008, Kategori: Niswah, hal. 80-85. Dicopy dari http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=617)

PLAT KAPAL KAYU NABI NUH YANG DIHIASI NAMA-NAMA ANGGOTA AHLUL BAYT NABI

PERUMPAMAAN AHLUL BAYT SEBAGAI BAHTERA NABI NUH


مَثَلُ أَهْلِ بَيْتِي مَثَلُ سَفِيْنَةِ نُوْحٍ مَنْ رَكِبَهَا نَجَا وَمَنْ تَخَلَّفَ عَنْهَا غَرِقَ
Sebuah hadits Nabi berbunyi sebagai berikut:

“Perumpamaan Ahlul baitku seperti bahtera Nuh, barangsiapa yang menaikinya ia akan selamat, dan barangsiapa yang tertinggal ia akan tenggelam.”
Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak menyatakan bahwa hadis ini shahih berdasarkan persyaratan Muslim.
Hadis Safinah sangat mutawatir, dan dengan bermacam-macam redaksinya hadis ini terdapat di dalam kitab:
  1. Mustadrak Al-Hakim, jilid 2, halaman 343, jilid 3, halaman 151.
  2. Ash-Shawa’iqul Muhriqah, oleh Ibnu Hajar, halaman 184 dan 234.
  3. Nizham Durar As-Samthin, oleh Az-Zarnadi Al-Hanafi, halaman 235.
  4. Yanabi’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, halaman 30 dan 370,cet Al-Haidariyah; halaman 27 dan 308, cet. Islambul.
  5. Muhammadiyah, Mesir; halaman 111 dan 140, cet. Al-Maimaniyah, Mesir.
  6. Tarikh Al-Khulafa’, oleh As-Suyuthi Asy-Syafi’i
  7. Is’afur Raghibin, oleh Ash-Shabban Asy-Syafi’I, halaman 109, cet. As-Sa’idiyah; halaman 103, cet. Al-‘Utsamniyah.
  8. Faraid As-Samthin, jilid 2, halaman 246, hadis ke 519.
  9. Al-Mu’jam Ash-Shaghir, oleh Ath-Thabrani, jilid 1, halaman 139.
  10. Nizham Durar As-Samthin, oleh Az-Zarnadi Al-Hanafi, halaman 235.
  11. Majma’uz Zawaid, jilid 9, halaman 168.
  12. Ash-Shawa’iqul Muhriqah, oleh Ibnu Hajar, halaman 148 dan 234, cet. Al-Muhammadiyah; halaman 111 dan 140, cet. Al-Maimaniyah, Mesir.
  13. Nurul Abshar, oleh Asy-Syablanji, halaman 104, cet. As-Sa’idiyah.
  14. Manaqib Al-Imam Ali bin Abi Thalib, oleh Al-Maghazili Asy-Syafi’I, halaman 132, hadis ke: 174,175,176 dan 177, cet. Pertama, Teheran.
  15. ‘Uyunul Akhbar, oleh Ibnu Qutaibah, jilid 1, halaman 211, cet. Darul Kutub Al-Mishriyah, Kairo.
  16. Al-Fathul Kabir, oleh An-Nabhani, jilid 1, halaman 414; jilid 2, halaman 113.
  17. Ihyaul Mayyit, oleh As-Suyuthi (catatan pinggir) Al-Ittihaf, halaman 113.
  18. Muntakhab Kanzul ‘Ummal (catatan pinggir) Musnad Ahmad, jilid 5, halaman 95.
  19. Syarh Nahjul Balghah, oleh Ibnu Abil Hadid, jilid 1, halaman 73, cet. Pertama, Mesir; jilid 1, halaman 218, cet. Mesir, dengan Tahqiq Muhammad Abul Fadhl.
  20. Kunuzul Haqaiq, oleh Al-Mannawi, halaman 119, tanpa menyebutkan cetakan; halaman 141, cet. Bulaq.
  21. Yanabi’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, halaman: 27,28,181,183,193,261 dan 298, cet. Islambul; halaman 30,31,213,217,228,312 dan 375. cet. Al-Haidariyah.
  22. Ihqaqul Haqq, oleh At-Tustari, jilid 9, halaman 270-293, cet. Teheran.
  23. Muhammad wa li wa banuhu Al-Awshiya’, oleh Al-‘Askari, jilid 1, halaman 239-282, cet. Al-Adab.
  24. Faraid As-Samthin, jilid 2, halaman 244, hadis 517.
 
PENEMUAN PLAT KAPAL NABI NUH

Pada bulan Juli tahun 1951 sebuah tim berisikan para ahli arkeologi dari Rusia meneliti sebuah tempat yang dicurigai sebagai sebuah situs bersejarah. Tempat itu terletak di lembah Kaaf. Orang-orang yang melihat mereka pada waktu itu pastilah mengira kalau para ahli itu sedang mencari sebuah lokasi pertambangan di sana. Rombongan itu tiba di suatu tempat dan mereka menemukan beberapa potongan kayu yang telah membusuk. Kemudian mereka mulai melakukan penggalian di tempat itu.
Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat ada tumpukan-tumpukan kayu yang tersusun di bawah permukaan bumi. Para ahli arkeologi ini segera menyadari bahwa tumpukan kayu ini bukanlah tumpukan kayu biasa. Kayu-kayu ini mungkin menyimpan rahasia yang sangat besar. Mereka akhirnya menggali lagi lebih dalam dan sekarang dengan semangat tinggi dan penuh antusias.
Di dalam bumi mereka menemukan kayu-kayu lebih banyak lagi beserta barang-barang lainnya. Mereka juga menemukan sebuah potongan plat kayu yang berbentuk persegi panjang. Para ahli arkeologi ini terkejut ketika mereka meneliti plat kayu (yang berukuran 14 x 10 inci itu) tampak kondisinya sangat jauh lebih terawat dibandingkan potongan kayu lainnya yang kondisinya hampir semuanya lapuk. Setelah penyelidikan yang dilakukan pada akhir tahun 1952, para ahli sampai pada suatu kesimpulan bahwa plat kayu tersebut berasal dari perahu Nabi Nuh yang terdampar di puncak bukit (atau gunung) Judy (Mount Calff). Dan plat—yang di permukaannya terdapat beberapa tulisan yang menggunakan bahasa kuno—dulunya terpasang kuat di perahu Nabi Nuh itu.
Setelah terbukti bahwa kayu yang diketemukan dalam ekskavasi itu memang berasal dari perahu Nabi Nuh, maka sekarang timbul keingin-tahuan orang terhadap tulisan-tulisan yang terdapat di plat kapal yang diketemukan masih utuh itu. Sekelompok ahli yang ditunjuk oleh pemerintah Rusia di bawah bagian riset pemerintah untuk menyelidiki bahasa dan tulisan yang terdapat di plat kayu Nabi Nuh itu. Tim penyelidik itu memulai pekerjaannya dari tanggal 27 Februari 1953. Berikut adalah nama-nama peneliti yang tergabung kedalam tim penyelidik itu:
  1. Prof. Solomon (Sula Nouf), Professor of Languages, Moscow University
  2. Prof. Ifahan Kheeno, scholar in ancient languages, Luluhan College, China
  3. Mr. Mishaou Lu Farug. Officer I/c fossils, manager of ancient monuments
  4. Mr. Taumol Goru, Professor of Languages, Cafezud/Kivzo College
  5. Prof. De Pakan, Professor of ancient monuments, Lenin Institute
  6. Mr. M. Ahmad Colad, Manager of general excavations and discoveries, Zitcomen Research Association
  7. Major Cottor/Kolotov, Head of Stalin University
Jadi ketujuh orang ahli ini (sesudah melakukan riset selama 8 bulan lamanya) sampai pada sebuah kesimpulan bahwa plat kapal dari kayu itu berasal dari kayu yang memang digunakan dalam pembuatan kapal Nabi Nuh dan bahwa Nabi Nuh sendirilah yang telah menempatkan plat kapal ini untuk keselamatan kapal yang ditumpanginya dan untuk mengharapkan keridhoan Allah.
Di tengah-tengah plat kapal ini ada sebuah lukisan berbentuk pohon palem dimana di setiap lembar daunnya itu ada tulisan dari bahasa Saamaani. Mr. N. F. Max—seorang ahli bahasa kuno dari Inggris (Manchester)—menerjemahkan kata-kata yang tertulis di plat kapal kayu itu kedalam bahasa Inggris yang terjemahannya kurang lebih sebagai berikut:

index
nindex(1)

"O my Lord, my helper! In your kindness and mercy help me, and for the sake of these holy names, Mohammed, Alia, Fatima, Shabbar (Hassan) , and Shabbir (Hussain) who are all biggest and honorable. The universe exists for their sake. Only YOU can lead us on the straight path.”
“Ya Allah, pelindungku! Berilah aku pertolongan dengan hak orang-orang yang engkau sucikan, Muhammad, Alia, Fatima, Shabbar (Hasan), dan Shabbir (Husein). Mereka adalah semuanya agung dan mulia. Alam semesta ini tercipta untuk mereka. Hanya ENGKAU-lah yang bisa menunjukiku jalan yang lurus”

index(2)
Tentu saja orang-orang terkejut demi mengetahui tulisan yang ada pada plat kapal itu. Sebelumnya mereka sudah terkejut dengan kondisi dari plat kapal itu yang masih dalam keadaan yang sangat baik walaupun sudah ribuan tahun lamanya terkubur di dalam tanah. Sekarang plat kapal kayu itu masih tersimpan dengan baik di CENTER OF FOSSILS RESEARCH, Moscow, Rusia. Kalau anda memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Rusia, mungkin anda bisa melihat plat kapal itu dan itu akan menambahkan keimanan anda kepada keyakinan terhadap Ahlul Bayt Nabi.
Shalawat!!!
Allahumma Shali ‘Ala Muhammad wa Aali Muhammad.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
The translation was documented in the following news Papers:
· Weekly - Mirror: U.K., December 28,1953.
· Star of Britain: London, Manchester, January 23,1954.
· Manchester Sunlight: January 23,1954.
· London Weekly Mirror: February 01,1954.
· Bathrah Najaf: Iraq, February 02,1954.
· AI-Huda: Cairo, March 31,1954.
· Ellia - Light, Knowledge, & Truth, Lahore, July 10,1969

Siapakah Allah SWT..??


59:23. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan.

59:24. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


20:14. Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.


2:255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.


35:13. Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.


3:18. Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


3:51. Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus".

RAHASIA UNGKAPAN لا إله إلاَّ الله


SUSUNAN ANGKA-ANGKA YANG MEMUKAU MEMBONGKAR KALIMAT TAUHID

لا إله إلاَّ الله adalah sebaik-baik kalimat, semulia-mulia ungkapan, seindah-indah susunan. tiada yang seumpama ata yang serupa dengan nya, baik dari segi bahasa atau maknanya.
لا إله إلاَّ الله adalah kalimat tauhid, kalimah iklas yang di seru oleh seluruh para nabi dan rasul sejak dulu kini dan selamanya.
لا إله إلاَّ الله adlah kunci pintu surga. Sesiapa yang akhir kalamnya di dunia ini mengucapkan lailahaillalah akan masuk surga.
lantaran itu Allah SWT telah menyusun ungkapan ini dengan huruf-huruf yang menunjukkan keEsaanNya dan menunjukan bahwa Dialah maha pencipta 7lapis langit dan segala-galanya!

Susunan لا إله إلاَّ الله yang penuh mukjizat.
Ungkapan yang maha agung ini di susun dengan menggunakan tiga hurup saja: alif, lam ,ha.disini sudah ketara kehebatan ungkapan ini. Apakah ada di kalangan manusia mampu menyusun kata yang mengandungi makna yang cukup dengan hanya menggunakan 3 hurup saja!!!!
Dari segi bahasa, dalam mana mana bahasa sekalipun tidak akan ada setu ungkapan yang mengandungi makna yang besar disusun dengan menggunakan tiga huruf selain dari pada ungkapan لا إله إلاَّ الله
Inilah yang dikatakan mukjizat dari sudut bahasa.
huruf kalimat الله itu sendiri itulah juga huruf لا إله إلاَّ الله
perhatikan kalimat atau perkataan الله juga terdiri dari tiga huruf, iaitu alif, lam, ha.
Artinya Allah SWT menggunakan huruf-huruf yang ada pada namaNya Allah untuk menyusun suatu ungkapan yang menunjukan Hakikat DiriNya.
bukankah ini merupakan setu mukjizat yang sangat besar?
Bagaimana allah SWT mengajarkan Klimat ini kepada kekasihNya Muhammad SAW di dalam kitab suci AL-QUR'AN
ALLAH berfirman maksudnya " Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada Tuhan (yang layak di sembah ) melainkan Allah".(muhammad:19)
MUKJIZAT DARI SEGI ANGKA BILANGAN
Mungkin sesetengah orang tidak tertarik pada mukjizat dari segi bahasa yang telah di sebutkan di atas. Maka Allah SWT menunjukan mukjizat dari segi bilangan dan angka yang menjadi bukti kebesaran dan keEsaanNya.
Apakah mukjizat لا إله إلاَّ اللهdari susunan angka dan bilangan? adakah manusia mampu menyusun satu ungkapan yang seumpama dengan nya?

Satu susunan angka-angka sunggu unik dan memukau!
Perhatikan ungkapan hebat ini dan bilangan huruf setiap perkataan.
ungkapan ini terdiri dari 4 perkataan:
Perkataa pertama لا 2 hurufperkataan kedua إله 3 hurufPekataa ketiga إلاَّ 3 hurufPerkataan keempat الله 4 huruf
لا إله إلاَّ الله4 3 3 2
4332 Adalah mukjizatnya?Ia merupakan hasil 19 x 19 x 12 = 4332
SUSUNAN 12 19 19 YANG MENAKJUBKAN
Angka-angka 12 19 19 adalah hasil gandaan 7 walaupun di terbalikkan dan di tukar kedudukan.perhatikan susunan-susunan berikut.
cara susunan 1---------------------121919 = 17417 X 7919121 = 131303 X 7
Cara susunan 2--------------------191219 = 27317 x 7912191 = 130313 x 7
Cara susunan 3---------------------191912 = 27416 x 7219191 = 31313 x 7
susunan-susunan di atas jelas menunjukkan bahwa Allah SWT telah memilih huruf-huruf tertentu untuk melakar satu ungkapan yang sangat indah bagi megambarkan dsatu dasar, satu azas utama yang sangat sangat penting dalam kehidupan insan serta mahluk seluruhnya agar susunan itu menjadi bukti nyata yang bisa di lihat dan di hisab oleh mereka yang tidak percaya kepadaNYA.

APAKAH HANYA SEKEDAR ITU.???

pastinya tidak!Lihat keajaiban seterusnya!
Sesungguhnya ungkapan لا إله إلاَّ الله tidak di susun secara sembarangan tanpa perencanaan.
Telah di nyatakan di atas bahwa ia terdiri dari tiga hurufBerapa kalikah setiap huruf itu di ulang dan di gunakan dalam ungkapan لا إله إلاَّ الله
huruf ALIF 5 kalihuruf LAM 5 kalihuruf HA' 2 kali
Kita tulis di bawah setiap huruf الله bilangan huruf itu diulang
الله2555susuna angka ini juga gandaan 72555 = 7 x 365
perhatikan angka bilangan hufuf di dalam kalimat tauhit boleh dibagi dengan 7 . hasilnya adalah 365
365 adalah bilangan hari dari setahun Syamsiah'
Natijah dari angka-angka telah diterbitkan angka yang sangat berkaitan dengan kehidupan .* 365 adalah bilangan hari dalam setahun* 12 adalah bilangan bulan dalam setahun* 7 adalah bilangan hari dalam seminggu
jadi kalimat tauhid
لا إله إلاَّ الله

ANGKA 7 DAN ANGKA 19

perhatikan ungkapan لا إله إلاَّ الله
perkataan لا mengandungi 2hurufperkataan terakhir pula الله mengandungi 4 hurufلا إله إلاَّ الله2 4
24 = 6 x 7
gabungan dua angka ini juga gandaan 7.dan unhkapan duakali masyahadat لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله
benar-benar mengandungi 7 perkataan!kalau di buang duapekataa لا yang berarti tiada dan إلاَّ merarti melainkan , maka ungkapan berbunyi إله الله.محمد رسو ل الله maksudnya "TUhan adlah Allah, Muhammad pesuruh Allah"maka bilangan huruf-hurufnya adalala 19
إلاَّ اللهDAN ANGKA 19
Tidak kurang menariknya , ungkapan إلاَّ الله sebenarnya telah di sebut didalam AL-QUR'AN sebanyak 19 kali .dan kali yang ke 19 adalah surat ke 19 ( Surat Muhammad)Perhatikan ungkapan إلاَّ الله itu sendiri mengandungi 7 huruf.
supaya lebih jelas mari kita perhatikan susunan ungkapan tersebut di dalam kitab suci AL-QUR'AN
1. AL-Baqarah :83
2. Ali-Imran :7
3. Ali- Imran : 7
4.Ali-imran: 64
5. Ali- Imran :153
6. At: Taubah : 18
7. Hud : 2
8. Hud : 26
9. Ibrahim : 9
10. AL-Kahfi : 16
11.AL-nahl : 9
12. AL-Anbiya : 22
13. Al- Naml:65
14.AL-Ahzab : 39
15. ASH-Shaaffaat ; 35
16. Sad : 65
17.Fussilat : 14
18. AL- ahqaf ; 21
19. Muhammad : 19

Oleh karena Untuk memahami semua ini memerlukan ilmu, maka Allah SWT memerintahkan kepada rasulnya (fa'lam) yang berarti ketahuilah atau dapatkan ilmu dalam ayat ke 19 setelah berbicara tentang keEsaanNya di dalam 18 ayat sebelumnya.

FIRMAN ALLAH SWT"Dan bukanlah Al-Qur'an ini suatu yang bisa di ada-adakan oleh yang lain dari Allah; tetapi AL-qur'an itu di turunkan oleh Allah untuk membenarkan Kitab-kitab yang di turunkan sebelumnya dan menjelaskan satu persatu hukum-hukum syarak yang diwajibkan(ataskamu); tidak ada sembarang syak dan Ragu-ragu pada AL-Qur'an itu tentang kedatangannya dari Allah , Tuhan yang menciptakan danmentadbirkan sekalian alam.
"(orang-orang kafir tidak mengakui hakikat yang demikian itu) bahkan mereka mengatakan : Dialah (Muhammad) yang mengada -adakan AL-Qur"an menurut rekaannya. Katakanlah (wahai Muhammad): Kalau demikian , DAtangkanlah SAtu surat yang sebanding dengan Al-Qur"an itu dan panggillah siapa saja yang dapat kamu memanggilnya ,yang lain dari Allah (untuk membantu kamu), Jika betulk kmu Orang-orang yang benar!" (Yusuf 10:37-38)

Menakjubkan: Pengobatan Melalui Al-Qur’an

Melalui tampilan yang menakjubkan ini bersama-sama kita akan menemukan keagungan pengobatan Al-Quran ....



Melalui tampilan yang menakjubkan ini bersama-sama kita akan menemukan keagungan pengobatan Al-Quran dengan wawasan ilmiah kontemporer, fakta-fakta yang menakjubkan ditampilkan dalam penelitian melalui pertunjukan yang menarik dalam bentuk Power Point ...
Abstraksi penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dasar ilmiah pengobatan Alquran Al-Karim dan Sunnah nabawiyah, dan dengan demikian dapat membuktikan kelayakan memperlakukan Al-Quran secara ilmiah dan medis. Baru-baru ini telah muncul beberapa alternatif cara dalam melakukan  apa yang dikenal dengan pengobatan alternatif, dan salah satu dari metode ini dinamakan secara ilmiah terapi penyembuhan melalui suara, dimana para ilmuwan telah membuktikan bahwa setiap sel dari sel-sel otak bergetar dengan frekuensi tertentu, dan bahwa ada program yang ketat dalam setiap sel yang mengontrol kerjanya selama hidupnya, dan program ini  dapat terpengaruh oleh guncangan eksternal, seperti benturan psikologis dan masalah sosial.

Olehkarena itu, sel-sel ini ketika terkena pengaruh goncangan akan merusakaktivitas program khusus yang mengarah pada gangguan goncangan yangberagam, dan kadang juga dapat mengakibatkan kerusakan sistem kerjasecara keseluruhan lalu muncul berbagai jenisbaik penyakit mental dan dan fisik. Para ilmuwan memastikan bahwa yangterbaik dan dapat memprogram ulang sel-sel ini, atau dengan kata lainmelakukan rebalancing dan modifikasi goncangannya pada batasan naturalkarena mereka menemukan bahwa sel yang rusak kecil kemungkinandipengaruhi oleh getaran yang berasal dari sel yang sehat dan bersih.


Oleh karena itu, para ilmuwan berusaha untuk mencari getaran suara  yang mempengaruhi saat mendengarnya sel-sel yang rusak dan mengembalikan keseimbangan padanya, proses pengujian dan experiment ilm sedang berjalan hingga saat ini. Tetapi para ilmuwan Barat bergantung pada terapi musik dan suara alam dan frekuensi yang tetap dan inilah yang mereka lakukan. Lalu datang peran pengobatan melalui Al-Qur'an dan doa-doa yang (ma'tsur) shahih, sebagaimana yang  kita ketahui bahwa suara masuk ke dalam otak melalui telinga dan suara merupakan ungkapa dari getaran, dan ketika pasien mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Quran, maka getaran yang sampai pada otaknya dan memiliki dampak positif pada sel, dan membuatnya bergetar dengan frekuensi getaran yang tepat sesuai dengan fitrah Allah (ciptaan Allah) Karena Al Qur'an memiliki ciri oleh keharmonian yang unik yang tidak dari jenis yang tidak tersedia dalam kitab lain. Allah berfirman:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
"Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya". (An-Nisa: 82).
Oleh karena itu Al-Quran merupakan sarana pengobatan yang terbaik dan termudah untuk mengembalikan keseimbangan sel yang rusak, karena Allah Maha Kuasa yang menciptakan sel dan Dia pula yang menitipkan di dalamnya akan program yang detail ini, sebagaimana Dia juga tahu yang terbaiknya, dan ketika Allah menyatakan  bahwa al-Quran adalah sarana penyembuhan
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian". (Al-Isra: 82).

iniberarti bahwa dengan membaca Al-Quran memiliki pengaruh tertentu padapengembalian keseimbangan sel tertentu. Oleh karena itu, kita melihatbanyak kasus yang bertentangan dengan medis, seperti beberapa jenispenyakit kanker, dengan Al-Qur'an mampu disembuhkan oleh Al-Quran insyaAllah, karena perawatan dengan Quran hanya secara sederhana berartimelakukan repemrograman sel dalam otak untuk mengendalikan operasiesensial pada manusia dan mengembalikan tubuh kepada keadaannya secaraalami dan meningkatkan kekebalan serta kemampuannya untuk melawanberbagai penyakit lainnya, dengan kata lain bahwa Alquran dan ruqyahsyar'iyyah adalah proses mengaktifkan sel-sel otak yang bertanggungjawab mengendalikan tubuh dan meningkatkan tingkat energi di dalamnyadan membuatnya bergetar dengan cara alami. Salah satu hasil utama daripenelitian ini untuk meyakinkan lawan bahwa pengobatan dengan Al-Quranmemiliki dasar ilmiah, dan untuk meyakinkan dokter untuk mencari manfaatdari pengobatan melalui Al-Qur'an di samping adanya obat-obatan, yangdemikian itu penelitian ini juga merupakan sarana untuk meyakinkannon-Muslim akan kebenaran kitab Allah (Al-Qur'an), dan bukti mukijizatal-Quran dari sisi medis dan kesehatan mental.
==============================================

Assalamu alaikum ya Saudaraku.Saya sebagai admin memohon kepada saudaraku,agar kiranya saudara mengundang saudara-saudara kita yang lain.tidak kira bangsa suku dan negara karena kita bersaudara atas kalimat Lailahaillallah.
Saya bercita-cita agar kiranya halaman ini menjadi pemersatu islam sedunia (INSYA ALLAh)dan halaman ini saya buat bukan untuk kepentingan saya. Tetapi tulus dan ikhlas untuk seluruh muslim khususnya, tanpa mengharapkan apa-apa imbalan atau upah.
Telah banyak penistaan dan penghinaan yang terjadi terhadap islam yang tersebar di dunia ini,dan sudah sampailah saat nya kita sebagai umat Islam bersatu padu dan Bertindak terhadap penghinaan dan penistaan ini.....
Hal ini Insya Allah bisa kita realisasikan jika kita bersama-sama mau bersatu menjadi satu komunitas yang kokoh untuk kepentingan kita dan kepentingan islam.
keritik dan saran anda boleh anda sampaikan melalui email:
muslim_bersatu@yahoo.com