Islam
 adalah agama  seluruh nabi dan rasul sebagaimana yang Allah  beritakan 
tentang bapak  para nabi, Ibrahim yang menjadi teladan bagi  alam 
semesta. Allah Ta’ala  berfirman:
وَمَن يَرْغَبُ عَن  مِّلَّةِ إِبْرَاهِيمَ  إِلَّا مَن سَفِهَ 
نَفْسَهُ ۚ وَلَقَدِ  اصْطَفَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا ۖ  وَإِنَّهُ فِي 
الْآخِرَةِ لَمِنَ  الصَّالِحِينَ   إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ  أَسْلِمْ ۖ 
قَالَ أَسْلَمْتُ  لِرَبِّ الْعَالَمِينَ * وَوَصَّىٰ بِهَا  إِبْرَاهِيمُ 
بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ  يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ  لَكُمُ 
الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ  إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Dan  tidak ada yang  benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang 
yang  memperbodoh dirinya  sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di
 dunia  dan sesungguhnya dia  di akhirat benar-benar termasuk 
orang-orang yang  shaleh.
Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".
Dan   Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, 
demikian  pula  Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya
 Allah  telah  memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati 
kecuali dalam  memeluk  agama Islam".
Adakah kamu hadir ketika Yakub  kedatangan  (tanda-tanda) maut, 
ketika ia berkata kepada anak-anaknya:  "Apa yang  kamu sembah 
sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan  menyembah  Tuhanmu dan 
Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishak,  (yaitu)  Tuhan Yang 
Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".” (QS. Al Baqarah: 130-133)
Allah   Ta’ala menerangkan bahwa orang yang membenci agama Ibrahim 
adalah  orang  yang dungu. Dan Ibrahim memerintahkan kepada Islam 
“aslamtu  lirabbil  ‘alamiin”, (Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta 
alam). Islam  adalah  wasiat Nabi Ibrahim 'alaihis salam kepada anak turunnya.
Nabi Ibrahim 'alaihis salam adalah imam para nabi dan manusia seluruhnya, beliau adalah teladan yang harus diikuti sebagaimana firman Allah Ta’ala:
وَإِذِ ابْتَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ ۖ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا
"Dan   (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa 
kalimat   (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah 
berfirman:   "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh 
manusia"." (QS. Al Baqarah: 124)
Karena   itulah orang Yahudi mengklaim Nabi Ibrahim seorang Yahudi. 
Begitu juga   orang Nashrani, mereka mengklaim Nabi Ibrahim seorang 
Nashrani.  Kemudian  Allah membantah kedustaan klaim  mereka, Allah 
Ta’ala  berfirman:
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِن كَانَ حَنِيفًا مُّسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Ibrahim   bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, 
akan tetapi dia   adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada 
Allah) dan   sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang 
musyrik." (QS. Ali Imran: 67)
Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "para nabi adalah saudara sebapak dan berlainan ibu, dan agama mereka satu.” (Muttafaq ‘Alaih)
Agama   yang benar hanya satu, yaitu Islam, agama seluruh Nabi. Adapun  
 perbedaan di antara mereka hanya pada masalah syari'at (tatacara)   
ibadah. Allah Ta'ala berfirman:
فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا   أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ 
أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ   الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ 
شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا
"Maka   putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan 
dan   janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan 
kebenaran   yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara 
kamu, Kami   berikan aturan dan jalan yang terang." (QS. Al Maidah: 48)
Pokok   tauhid hanya satu, yaitu  La Ilaha Illallaah. Setiap Nabi  
diperintahkan  untuk menyampaikannya kepada umatnya. Allah Ta'ala  
menerangkan tentang  hal ini dalam firman-Nya:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
"Dan   Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan
 Kami   wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) 
melainkan   Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku"." (QS. Al Anbiya': 25) “Dan
   Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami   
wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Ilah (yang haq) melainkan Aku, maka  
 sembahlah Aku olehmu sekalian.” (Al-Anbiya: 25)
“Para   nabi itu saudara seayah, ibu-ibu mereka berbeda dan agama 
mereka  adalah  satu.” (Muttafaq ‘alaihi dari hadits Abu Hurairah 
radhiyallahu  ‘anhu)
Dalam Alkitab terdapat sabda Yesus (Isa Almasih) berikut ini:
“Bangsa   ini memuliakan Aku (Yesus) dengan bibirnya, padahal 
hatinya jauh   daripadaKu. Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan 
ajaran yang   mereka ajarkan ialah PERINTAH MANUSIA (Matius 15:8-10)
Dan hal ini ditegaskan pula dalam Al Quran berikut ini:
“Maka   kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis 
Alkitab DENGAN   TANGAN MEREKA SENDIRI, lalu dikatakannya: “Ini dari 
Allah”, (dengan   maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit 
dengan perbuatan itu.   Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, karena apa
 yang DITULIS OLEH   TANGAN MEREKA SENDIRI, karena apa yang mereka 
kerjakan (QS 2:79).
Jika   Alkitab itu firman Tuhan, tentulah terdapat perintah/ajaran yang 
 sesuai  dengan ajaran Islam, yang perintah itu tersembunyi dan tidak   
dilaksanakan oleh umat Kristen, perintah itu dalam Islam disebut RUKUN ISLAM MENURUT ALKITAB, ALQURAN DAN HADITS?
“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang fakir tidak menyukainya (QS 40:14)
Apakah   islam ajaran setan? Bila Islam adalah berasal dari Allah Tuhan 
YME   tentunya rukun islam ada juga terdapat di dalam Al Kitab baik 
langsung   maupun tidak langsung. Dalam akidah Islam terdapat 5 rukun Islam yakni:
1. Bersyahadat; 2. Shalat; 3. Berpuasa; 4. Zakat; 5. Haji khusus bagi yang mampu
Karena   Allah sebelum menurunkan Al Quran telah menurunkan Taurat dan 
Injil   (sebagaimana ajaran berkhittan, berkorban, tidak memakan bábi 
dsbnya)   tentulah “sebenarnya tedapat ajaran-ajaran pokok rukun Islam 
itu dalam   Alkitab, untuk itu perhatikan ayat-ayat Alkitab berikut ini:
1. SYAHADAT TAUHID
Syahadat   pada dasarnya adalah menyatakan kesaksian tiada Tuhan selain 
Allah dan   yg dikenal sebagai syahadat Tauhid, sedangkan syahadat rasul
 adalah   meyakini Muhammad sebagai Rasul (karena Injil turun terlebih 
dahulu   sebelum kelahiran Muhammad saw) tentunya yang ada hanyalh 
syahadat   Tauhid, perhatikan ayat Alkitab berikut ini:
1. Tauhid Nabi Musa 
Ulangan 4:35 “Semua itu ditunjukkan TUHAN kepadamu untuk membuktikan bahwa hanya TUHAN itu Allah, dan tidak ada yang lain.”
Ulangan 6:4 “Saudara-saudara, ingatlah! Hanya TUHAN, dan TUHAN saja Allah kita!”
Ulangan 32:39 “Lihatlah,   Aku Allah Yang Esa, tak ada Allah kecuali
 Aku. Aku membunuh dan   menghidupkan, melukai dan menyembuhkan. Bila 
Aku bertindak, tak seorang   pun dapat melawan.” 
 2. Tauhid Nabi Daud 
II Samuel 7:22 “Engkau sungguh besar, ya TUHAN Allah! Hanya Engkaulah Allah, tidak ada yang sama dengan Engkau. Kami tahu hal itu sebab sudah diberitahukan sejak dahulu.”
Mazmur 86:8 “Ya TUHAN, tak ada ilah seperti Engkau, tak ada yang melakukan apa yang Kaulakukan”
3. Tauhid Raja Salomo/ Nabi Sulaiman 
I Raja-raja 8:23 “dan   berdoa, ”TUHAN, Allah Israel! Di langit atau
 pun di bumi tak ada yang   seperti Engkau! Engkau menepati janji-Mu dan
 menunjukkan kasih-Mu  kepada  umat-Mu yang setia dan taat dengan 
sepenuh hati kepada-Mu.”
4. Tauhid Nabi Yesaya 
Yesaya 43: 10 “Hai   umat-Ku, kamulah saksi-saksi-Ku, kamu Kupilih 
menjadi hamba-hamba-Ku,   supaya mengenal Aku dan percaya kepada-Ku, dan
 mengerti bahwa Akulah   Allah. Aku Allah Yang Mahaesa, tak ada lainnya 
sebelum dan sesudah Aku.”
Yesaya 44:6 “Inilah kata TUHAN Yang Mahakuasa, Raja dan pelindung Israel, ”Aku Allah Yang Mahaesa, yang pertama dan yang terakhir.”
Yesaya 45:5-6 “Akulah   TUHAN, tak ada lainnya, Aku Allah Yang 
Mahaesa. Engkau telah   Kupersenjatai, sekalipun engkau tidak mengenal 
Aku. Segalanya itu   Kulakukan supaya dari timur sampai ke barat semua 
orang tahu Akulah   TUHAN, tak ada ilah selain Aku. 
Yesaya 46:9 “Ingatlah   kejadian-kejadian di zaman dahulu; akuilah 
bahwa Aku Allah, dan tak ada   lainnya, Aku Allah, dan tak ada yang 
seperti Aku.”
5. Tauhid Nabi Yesus/Eshua/Isa Almasih 
Markus 12:29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.)
Yohanes 5:30 Aku   tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri;
 Aku menghakimi  sesuai  dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku 
adil, sebab Aku  tidak  menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak
 Dia yang  mengutus Aku), 
Yohanes 17:3 Inilah  hidup yang  kekal itu, yaitu bahwa mereka 
mengenal Engkau, satu-satunya  Allah yang  benar, dan mengenal Yesus 
Kristus yang telah Engkau utus.).
Nabi-nabi  jelas beragama Tauhid sehingga disebut muslim.
Tauhid yaitu ajaran yang meng-esakan Allah dan ajaran Tauhid sudah ada sejak nabi Adam as hingga nabi Muhammad Saw.
Ajaran   tauhid disempurnakan pada kenabian Muhammad Saw dan pada zaman 
itu   ajaran tauhid (yang merupakan ajaran turun-temurun nabi-nabi 
Allah)   disebut Islam.
Nabi-nabi Allah tersebut   mengajarkan syahadat yaitu pengakuan akan 
keesaan Allah, tidak ada   sesuatu pun yang menyekutukannya dan mengakui
 bahwa nabi tergantung pada   masanya adalah utusan Allah.
Dalam Alquran disebutkan:
”“Sesungguhnya Allah. Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”. ( QS 3, Ali Imran:51)
“Aku   (Isa Al Masih/Yesus) tidak pernah mengatakan kepada mereka 
kecuali apa   yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: 
“Sembahlah   Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi 
terhadap   mereka, selama aku berada diantara mereka. Maka setelah 
Engkau wafatkan   aku. Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau 
adalah Maha   Menyaksikan atas segala sesuatu”. (QS 5, Al Maa’idah: 117)
“Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! (Ulangan 6:4).
“Musa   menjawab: “Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain
 daripada   Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala
 umat (Pen:   Bani Israil yang telah diberi rahmad oleh Allah dan 
dilebihkannya dari   segala ummat ialah nenek moyang mereka yang berada 
semasa Nabi Musa   as)”. ( QS 7, Al A’raaf:140)
“Maka ketahuilah, bahwa   sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan 
Allah dan mohonlah ampunan bagi   dosamu dan bagi (dosa) orang-orang 
Mu’min, laki-laki dan perempuan. Dan   Allah mengetahui tempat kamu 
berusaha dan tempat tinggalmu”. (QS 47,   Muhammad:19)
Dan perhatikan Hadits Rasul saw berikut:
[75]   Dari Abu Hurairah ra Rasullulah bersabda: Orang yang beruntung  
mendapat  pertolonganku (syafaat) hari kiamat, ialah orang yang  
mengucapkan Laa  ilaaha illallaah, benar-benar ikhlas dari hati sanubari
  dan seluruh  jiwanya” (HR Bukhari)”
“Selalulah kamu memperbaharui  iman kamu.  Para sahabat bertanya: 
Bangaimanakah caranya kami  memperbaharui iman  kami yaa Rasululah? 
Jawab Rasululah: Perbanyaklah  (mendakwahkan) ucapan  Laa ilaaha 
illallaah (Tiada Tuhan Selain Allah)  (HR Ahmad dan Thabarany  dari Abu 
Hurairah r.a).
[250] Bersabda  Rasullualh saw:  “Sesungguhnya Allah mengharamkan masuk 
neraka  orang-orang yang  mengucapkan “La Illaahaillalah” dengan niat  
semata-mata karena ingin  keredaan Allah” (HR Bukhari)
2. SHALAT (SUJUD)
Shalat   sebenarnya adalah doa dan penghambaan makhluk kepada Tuhan-Nya.
 Inti   dari shalat itu selain ruku adalah SUJUD menyembah Allah, jadi 
ibadah   yang hakiki adalah SUJUD (lihat tulisan saya sebelumnya Tidak  
 Shalat/Sujud=Kafir).
Perjanjian Lama:
Masalah   sujud (shalat) dalam Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Baru 
banyak   disebutkan. Untuk itu coba renungkan ayat-ayat berikut ini:
“Orang   itu (Ramatain-Zofin) dari tahun ke tahun pergi meninggalkan
 kotanya   untuk SUJUD MENYEMBAH dan mempersembahkan korban kepada Tuhan
 Semest   alam di Silo (I Samuel 1:3)”
“Ezra (Pen: Islam nabi Uzair) berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan BERSUJUD di depan rumah Allah (Ezra 10:1)
“..kemudian SUJUDLAH Ia (Ayub) dan MENYEMBAH. (Ayub 1:21)
“Keesokan hari bangunlah mereka itu pagi-pagi (Pen: Subhuh?), lalu SUJUD MENYEMBAH di hadapan Tuhan (I Samuel 1:19)
“Lalu   BERLUTUTLAH orang itu dan SUJUD menyembah TUHAN, serta 
berkata:   “Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham,..” (Kejadian 24:26)
“Aku   akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku 
akan membuat   engkau sangat banyak.” Lalu sujudlah Abram (Abraham), dan
 Allah   berfirman kepadanya” (KEJADIAN 17:2-3)”
Kejadian di atas terdapat pada masa Abraham (Ibrahim), sedangkan pada zaman Musa dapat dilihat pada ayat berikut ini:
“Maka   pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah 
Pertemuan, lalu   sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada 
mereka” (BILANGAN 20:6)
“Berfirmanlah   Ia (TUHAN Allah) kepada Musa: Naiklah menghadap 
TUHAN, Engkau dan   Harun, Nadab dan Abihu dan 70 orang tua-tua Israel 
dan SUJUDLAH kamu   MENYEMBAH dari jauh (Keluaran 24:1-2)”
“Lalu Ia   berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah 
kasutmu dari   kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah 
tanah yang   kudus.” (Keluaran 3:5)
“Segera Musa BERLUTUT ke tanah,   lalu SUJUD MENYEMBAH serta 
berkata: “Jika aku telah mendapat kasih   karunia di hadapan-Mu ya… 
Tuhan (Keluaran 34:8)”
“Musa   dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka
 dengan air   dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah 
Pertemuan dan  apabila  mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka 
mereka membasuh  kaki dan  tangan–seperti yang diperintahkan TUHAN 
kepada Musa” (Keluaran   40:31-32)
“Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima   Balatentara TUHAN. 
Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan   mukanya ke tanah, 
menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan   dikatakan tuanku 
kepada hambanya ini?” (YOSUA 5:14)
“   Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar 
pakaian;   ia masuk ke rumah TUHAN dan SUJUD MENYEMBAH” (Samuel II 
12:20)
“Kepunyaan-Nya   laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, 
tangan-Nyalah yang   membentuknya. Masuklah, marilah kita sujud 
menyembah, berlutut di   hadapan TUHAN yang menjadikan kita” (MAZMUR 
95:5-6)”
Pada Perjanjian Baru :
“Semua   itu akan kuberikan kepadamu, jika Engkau SUJUD MENYEMBAH 
aku (Iblis)”.   Maka berkatalah Yesus kepadanya (Iblis): “Enyahlah 
Iblis! Sebab ada   tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan 
hanya kepada Dia   sajalah engkau berbakti” (Matius 4:9-10)
Dari ayat di atas ada dua hikmat yang dapat dipetik,
pertama  Yesus menegaskan kepada Iblis ‘seharusnya” 
shalat (sujud menyembah)   kepada Allah semata-mata, bukan kepada yang 
lain, dengan demikian umat   manusia pun seharusnya sujud menyembah 
kepada Allah Pencipta Alam bukan   kepada Iblis (Thagut).
Kedua, dari ayat   di atas sangat terang dan jelas 
bahwa Yesus adalah seorang rasul,  karena  dicobai Iblis dan Yesus bukan
 Tuhan, sebab kalau Yesus Tuhan,  maka  Iblis tidak akan berani 
mencobai-Nya dan ucapan Yesus itupun tidak   demikian tetapi akan 
berbunyi:
“Enyahlah Iblis terlaknat! Engkau harus menyembah Aku Tuhanmu, dan hanya kepada Aku (Yesus) sajalah engkau berbakti (mengabdi)”
Tetapi   yang kita temukan dalam ayat di atas adalah: Engkau harus 
menyembah   Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.
Di   atas ada kata-kata dia (orang ketiga tunggal) jelas yang dimaksud 
Yesus   adalah Bapa (Allah swt). Pada ayat lain menjelaskan pula bahwa 
Yesus  pun  berdoa dan sujud menyembah Bapa (Allah swt), sehingga ayat 
inipun   sangat terang benderang, kalau Yesus itu bukan Allah yang 
menjelma ke   dunia. Sebab kalau Yesus Allah, maka ia tidak akan berdoa,
 apalagi   berdoa untuk dirinya sendiri.
Jelas Yesus (Isa Al Masih) adalah   seorang rasul yang berdoa dan sujud 
menyembah (shalat) kepada Allah swt,   sama seperti Musa as dan Muhammad
 saw. Perhatikan ayat berikut ini:
“Jika kamu BERDIRI untuk BERDO’A ..(Markus 11:25) ….lalu ia (Yesus) BERLUTUT dan berdoa (Lukas 22:41); Ia (Yesus) maju sedikit, lalu SUJUD (merebahkan diri) ke tanah dan berdoa (Markus: 14:35)”
Dari ayat-ayat Alkitab baik perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, jelaslah ritual sujud
  (bagian dari shalat menyembah Allah) sudah dilaksanakan pada zaman   
Ibrahim, Musa dan Isa Al Masih (Yesus) dan diteruskan oleh Muhammad SAW.
Jelas   sekali bahwa ayat2 di atas menunjukkan penghambaan Yesus kepada 
Tuhan   dengan cara bersujud dan berdoa. Ironisnya, tata cara Yesus di 
atas   tidak dilaksanakan oleh umat Kristen, dan bahkan hampir seluruh 
tatacara   ibadah umat Kristen bukanlah yang diajarkan oleh Yesus, 
tetapi   berdasarkan tradisi yang telah diciptakan oleh tokoh2 Gereja 
Kristen   Awal pimpinan Paulus Tarsus. Termasuk pemberian nama “gereja” 
dan   “Kristen”, bukanlah diberikan oleh Yesus maupun Tuhan, tetapi 
justru   oleh tokoh2 Gereja Kristen Awal.
Tata cara ibadah Yesus di atas   sesungguhnya telah dilaksanakan oleh 
para nabi-bani Israel sebelumnya   dan oleh umat Islam (Shalat). 
Sedangkan konsep sujud (shalat) dalam Al   Quran banyak sekali, 
diantaranya sebagai berikut:
“Orang-orang   yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: 
“Apakah yang   memalingkan mereka (umat islam) dari kibltanya (Baitul 
Maqdis) yang   dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: 
“Kepunyaan   Allahlah Timur dan Barat; Dia memberi petunjuk kepada yang 
  dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus (QS 2:142)
“Kepunyaan   Allah-lah Timur dan Barat, maka kemanapun kamu 
menghadap disitulah   wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas 
(rahmad-Nya) lagi Maha   Mengetahui (QS 2: 115)”
Sebelum ayat ini turun, dahulu umat   Islam shalat tidak menghadap ke 
Ka’bah di Mekah tetapi ke Baitul Maqdis   di Palestina. Ini juga bukti 
bahwa umat Islam bukan menyembah Ka’bah.
“Jadikanlah   sabar dan SHALAT sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya 
yang demikian  itu  sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu 
(QS 2:45).
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku (QS 2:43)
Sedangkan dalam Hadits Rasul SAW terdapat penjelasan antara lain:
[450]   Diceritakan oleh Anas bin Malik ra dari Nabi saw, sabdanya: 
“Betulkan   SUJUDMU, dan janganlah meletakkan kedua lengan (ke bumi) 
seperti anjing   tidur (HR Bukhari)
[383] Aswad ra berkata bahwa ia bertanya  kepada  Aisyah, katanya: 
“Apakah yang diperbuat Nabi dalam rumah  tangga?” Jawan  Aisyah: “Beliau
 juga melakukan pekerjaan rumah tangga,  menolong isteri  beliau. Dan 
apabila waktu shalat telah tiba, beliau  pergi shalat’ (HR  Bukhari).
“ Shalatlah kalian seperti kalian melihatku mengerjakan shalat (Hadist)”
A) Mengapa manusia tidak mau sujud?
“Tidakkah   kamu perhatikan, bahwa telah SUJUD (tunduk patuh)kepada 
Allah segala   sesuatu yang ada di langit dan segala sesuatu yang ada di
 bumi,   matahari, bulan, dan bintang-bintang, gunung-gunung, segala 
fauna dan   flora, dan SEBAGIAN SAJA DIANTARA MANUSIA…..QS: [22] Al 
Hajj:18)”
“Jangan   membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di 
langit di   atasnya, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di 
dalam air di   bawah bumi. Jangan SUJUD MENYEMBAH kepadanya atau 
beribadah kepadanya,   sebab Aku, TUHAN, Allahmu adalah Allah yang 
cemburu (Keluaran 20:4-5)
Jadi karena keangkuhan sehingga hanya sebagian manusia yang mau sujud! Apakah anda termasuk yang tidak mau sujud itu?
“Apa   sebab gerangan mereka masih belum percaya (tidak beriman)? 
dan apabila   Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud; 
Bahkan   orang-orang kafir itu mendustakannya; Padahal Allah mengetahui 
apa yang   mereka sembunyikan dalam hati mereka; Maka beri kabar 
gembiralah mereka   dengan azab yang pedih (neraka Jahanam) (QS 84 
(Insyiqaaq):20-24)”
[441]   Apabila Allah menghendaki akan memberi rahmat kepada penduduk 
neraka,   maka disuruh-Nya malaikat mengeluarkan orang-orang yang pernah
  menyembah  Allah. Mereka segera mengeluarkannya, yang masing-masing  
dikenalnya  dengan tanda bekas SUJUD (HR Bukhari).
“Sesungguhnya  orang  yang menyombongkan dirinya dari SUJUD 
(menyembah) Aku, akan  masuk NERAKA  JAHANAM dengan kehinaan (QS Al 
Mu’min:60)
“Dan  kepada  Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di 
langit dan  semua  makhluk melata di bumi dan (juga) para malaikat, 
sedang mereka   (malaikat) tidak mentombongkan diri (QS [16] An Nahl: 
49)
B) Kemana Yesus?
Ini kisah Yohanes ketika berada dilangit/sorga:
“Dan   semua malaikat berdiri mengelili tachta dan tua-tua dan 
kepercayaan-4   makluk itu, mereka tersungkur di hadapan tachta itu dan 
MENYEMBAH   (Sujud) Allah, sambil berkata: Amin ! pujian-pujian dan 
kemulyaan, dan   hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan bagi Allah 
kita sampai   selama-lamanya. Amin! (Wahyu 7:11)
Apakah mereka sedang   melaksanakan shalat atau sujud (menyembah Allah),
 sebab kegiatan   tersebut sama seperti shalat. Umat Islam dalam shalat 
mengucapkan   bacaan: syukur (Alhamdulilah), memulyakan Allah (Allahu 
Akbar, ketika   takbir), memujinya (Subhanallah, ketika ruku dan sujud),
 dan   menghormatinya akan kekuasaannya dengan bacaan Al Quran. Dan 
kemudian   membaca Aamiin (Semoga Tuhan Mengabulkan doa).
Pertanyaan kemudian: kemana perginya Yesus yang biasa duduk di sebelah kanan Tuhan Bapa?
C) Umat Kristen Tidak Pernah Sujud Menyembah Tuhan
Umat   Kristen juga merupakan umat yang TIDAK PERNAH menyembah Tuhan.  
Tatacara  ibadah umat Kristen, sebagaimana diuraikan secara singkat di  
bawah ini,  meski beberapa diantaranya diduga diajarkan oleh Yesus, akan
  tetapi,  yang paling penting adalah bahwa umat Kristen TIDAK PERNAH  
menyembah  Tuhan, meski mereka memiliki 3 Tuhan (Trinitas). Namun, tak  
satupun dari  3 Tuhan tersebut yang disembah oleh umat Kristen. Adapun  
tatacara  ibadah umat Kristen:
(a) Menyanyi
Menyanyi   merupakan ritual umat Kristen paling penting yang harus 
dilakukan pada   setiap kebaktian Minggu atau kebaktian lainnya di 
gereja atau tempat   lain. Menyanyi, bukanlah prosesi penyembahan kepada
 Tuhan, tetapi   merupakan bentuk puji-pujian kepada Tuhan.
(b) Berdoa
Berdoa   juga merupakan ritual penting kedua dalam ibadah umat Kristen. 
  Sebagaimana berdoa dalam ritual umat-umat agama lain, berdoa dalam   
Kristen juga sama sekali bukanlah bentuk penyembahan kepada Tuhan,   
tetapi merupakan bentuk ritual permohonan/ permintaan kepada Tuhan, sama
   sekali bukan bentuk penghambaan/ kepasrahan secara total (menyembah) 
  kepada Tuhan.
“Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, tidak   lain hanyalah 
siulan dan bertepuk tangan. Maka rasakanlah azab   disebabkan 
kekafiranmu itu (QS 8:35)
“Dan apabila dikatakan kepada   mereka: “Sujudlah kamu sekalian kepada 
Yang Maha Penyayang”, mereka   menjwb: “Siapakah Yang Maha Penyayang 
itu? Apakah kami akn sujud kepada   Tuhan yang kamu perintahkan kami 
(bersujud kepada-Nya)?”, dan (perintah   sujud itu) menambah mereka jauh
 (dari iman) (QS 25:60)
D) Apakah Sujud itu menyebah berhala
a) Berhala Baal
Dikaitkan   masalah sujud, entah apa dasarnya sehingga umat Kristen 
“tidak sujud”   kepada Allah Tuhan semesta Alam. Apakah karena khawatir 
dengan ayat   berikut ini:
“Janganlah engkau SUJUD MENYEMBAH Tuhan mereka (Pen: maksudnya berhala) atau beribadah kepadanya (Keluaran 23:24)”
“Tetapi   jika engkau sama sekali melupakan Tuhan, Allahmu, dan 
mengikuti tuhan   lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah 
kepadanya, aku   memperingatkan kepadamu hari ini, kamu pasti binasa; 
seperti   bangsa-bangsa yang dibinasakan Tuhan, di hadapanmu, kamupun 
akan binasa,   sebab kamu tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu 
(Ulangan 8:19)”
“Lalu   orang orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan 
mereka   beribadah kepada Baal, Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek 
moyang   mereka …(Hakim-hakim 2:11-12)
Masalah berhala Baal ini Allah menjelaskan dalam Al Quran:
“Ingatlah   ketika ia kepada kaumnya: Mengapa kamu tidak bertakwa? 
Patutkah kamu   menyembah Baal dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta,
 yaitu Allah   Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu (nenek 
moyang) (QS   37:124-126)
b) Berhala Thagut (Syaitan)
Menurut   Akidah Islam, sembahan yg dilakukan selain kepada Allah swt, 
maka   disebut menyembah berhala atau Thagut yaitu setan yang disembah 
kaum   pagan penyembah berhala.
‘Yang mereka sembah selain Allah itu,   tidak lain adalah berhala, dan 
(dengan menyembah berhala itu) mereka   tidak lain hanyalah menyembah 
s?tan yang durhaka (Thagut) (QS 4:117)”.
Jadi   menurut akidah Islam orang non Islam yang tidak menyembah Allah 
tetapi   menyembah berhala dan setan sama-sama syirik dan kafir. Sebab 
berhala   adalah identik dengan “tipuan” setan, sehingga penyembah 
berhala adalah   penyembah setan juga yang disebut Thagut. Demikian di 
luar Islam  identik  baik langsung maupun tidak langsung adalah 
beribadah kepada  Thagut ini  dan menjadi syirik.
c) Apakah Kabah itu berhala, disembah umat Islam?
Banyak   kesalahan pandangan dari umat non Islam yg mendakwa bahwa Kabah
 itu   identik dengan berhala, sehingga umat Islam didakwa mereka 
sebagai   penyembah berhala (paganisme). Untuk membantah hal tersebut 
perlu   penulis uraikan ayat-ayat Al Quran berikut.
“Janganlah engkau   sujud menyembah kepada tuhan mereka atau beribadah 
kepadanya, dan   janganlah engkau meniru perbuatan mereka, tetapi 
haruslah engkau   memusnahkan sama sekali patung-patung berhala buatan 
mereka, dan   tugu-tugu berhala mereka haruslah kau remukkan sama 
sekali. Tetapi kamu   haruslah beribadah kepada Tuhan, Allahmu; maka Ia 
akan memberkati roti   makanan dan air minumanmu (Keluaran 23:24)
Hal ini pun dijelaskan pula oleh Allah dalam Al Quran berikut ini:
“Dan   ingatlah, ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat 
  Baitullah (Ka’bah) (dengan mengatakan): “Janganlah kamu 
memperserikatkan   (syirik, menyembah berhala dll) sesuatupun dengan Aku
 dan sucikanlah   rumah-Ku (Kabah Baitullah) ini bagi orang-orang yang 
thawaf, dan   orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang ruku dan 
sujud (QS   22:26)
“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia (QS 5:97)
Akhirnya Allah swt menegaskan dalam Al Quran dikaitkan dengan ibadah selain yang diajarkan agama Islam:
“Tidak   ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah 
jelas   jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barang 
siapa yang   ingkar kepada Thaghut (Pen: s?tan dan apa saja yang 
disembah selain   Allah) dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia 
telah berpegang   kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan 
putus. Dan Allah Maha   Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS 2:256)
Hal ini dipertegas oleh Allah dengan firman-Nya berikut ini:
“Dan   apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang   
(shalat/sujud), mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang   
demikian itu adalah, karena mereka mereka benar-benar kaum yang tidak   
mau mempergunakan akal (QS 5:58)
3 PUASA
Yesus   juga melakukan puasa sebagaimana, nabi-nabi lain sebelumnya 
melakukan   Puasa. Bagaimanakah puasa menurut Yesus, untuk itu 
perhatikan ayat   Alkitab berikut ini:
“Dan setelah berpuasa 40 HARI DAN 40 MALAM, akhirnya laparlah Yesus (Matius 4:2)
Apakah umat Kristen akan sanggup melaksanakan puasa seperti yang dilakukan Yesus, yaitu 40 hari 40 malam tanpa makan dan minum?
Apakah   umat Kristen dapt berpuasa sebagaimana yang dilakukan Yesus 
tersebut?   Yang pasti secara fitrah, manusia biasa tidak akan bertahan 
bila puasa   40 hari 40 malam tanpa makan dan minum, sebab bila tidak 
makan dan  minum  selama itu, manusia/hewan akan kebinasaan/mati.
Puasa  secara  khusus diwajibkan kepada umat Katholik, akan tetapi, tata
 cara  dan  waktunya sepenuhnya ditentukan oleh gereja. Jelas, tata cara
 ini  berbeda  dengan puasanya umat Israel dimana Yesus mengemban 
misinya.  Puasa ini  tidak ada hubungannya dengan ritual menyembah 
Tuhan.
“Dan  apabila  kamu BERPUASA, janganlah muram mukamu seperti orang 
munafik.  Mereka  mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa 
mereka sedang  berpuasa.  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka 
sudah mendapat  upahnya.  Tetapi apabila ENGKAU BERPUASA, minyakilah 
kepalamu dan  cucilah mukamu,  supaya jangan dilihat oleh orang bahwa 
engkau sedang  berpuasa, melinkan  hanya oleh Bapamu yang ada di tempat 
tersembunyi.  Maka Bapamu yang  melihat yang tersembunyi akan 
membalasnya kepadamu  (Matius 6:16-18)”
Ayat  di atas sebenarnya mirip dengan Hadits  Nabi SAW yang menyatakan 
bahwa  banyak orang yang berpuasa yang  didapatnya bukan pahala tetapi 
hanya  lapar dan dahaga, sebab puasanya  disertai riya (minta dipuji 
orang lain)  dan tidak mengerti hukum  berpuasa.
Dalam Al Quran Surah Al Baqarah disebutkan:
“Hai   orang-orang yang beriman! Telah difardhukan atas kamu MENGERJAKAN
   PUASA, sebagaimana telah di fardhukan puasa atas orang-orang yang   
sebelum kamu (terdahulu) untuk menyiapkan kamu menjadi bertaqwa (QS   
2:183).
“Diceritakan dari Abdullah bin Umar Ibnu Ash bahwa   Rasullulah saw 
bersabda: “Shalat yang paling disukai Allah adalah ialah   shalat Nabi 
Daud, dan puasa yang paling disukai Allah ialah puasa Nabi   Daud; 
beliau tidur seperdua malam, berdiri (shalat) sepertinya, dan   tidur 
seperenamnya; beliau puasa satu hari dan berbuka satu hari (HR   
Bukhari)’ [589]
4. ZAKAT
“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu (Amsal 3:9)
“Jikalau   seorang mengkuduskan sebagian darildang miliknya bagi TUHAN, 
maka   nilainya haruslah sesuai dengan taburannya, yakni schomer taburan
 benih   jelai berharga 50 syikal perak (Imamat 27:16)
Ayat di atas sebenarnya erak kaitannya dengan zakat hasil pertanian. Demikian pula ayat berikut ini:
“Mengenai   segala persembahan persepuluh dari lembu dan sapi atau 
kambing domba,   maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala 
waktu dihitung   setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus 
bagi TUHAN (Imamat   27:32)
Dalam ajaran Islam dikenal adanya zakat harta (mal) dan   zakat fitrah. 
Zakat harta berupa ternak, hasil pertanian, emas, perak   dan uang. Yang
 diatur sesuai haulnya (satu tahun sekali) dan sesauai   
hitungan/jumlahnya (nisabnya). Selain itu dalam Islam dikenal pula,   
sedekah, infaq, dan wakab.
“Sesungguhnya orang-orang beriman,   mengerjakan amal saleh, mendirikan 
shalat dan menunaikan ZAKAT, mereka   mendapat pahala dari sisi 
Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap   mereka dan tidak pula mereka
 bersedih hati (QS 2:277)”
Dalam   perhitungan zakat emas, maka paling tidak sudah berjumlah 20 
mitswal (80   gram) dan cukup setahun lamanya disimpn, sedangkan untuk 
kambing   minimal sebanyak 40 ekor zakatnya 1 ekor yang berumur satu 
tahun   Sedangkan zakat-zakat lain terdapat perincian yang detail dan 
lengkap.
Dalam sebuah haditsnya Rasul saw bersabda:
“Dari   Ayyub ra…. Rasul berkata:Sembahlah Allah dan janganlah   
mempersekutukan-Nya dengan sesuu. Tegakkanlah shalat, bayarkan ZAKAT dan
   hubungkan kasih sayang “ (HR Bukhari) No. 717.
5. HAJI
“Lalu   Allah membuka mata Hagar (Hajar), sehingga ia melihat sebuah 
sumur; ia   pergi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak (Ismael)
 itu,   sehingga ia bertambah besar; ia menetap di apdang gurun dan 
menjadi   seorang pemanah, maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan
 ibunya   mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir (Kejadian 
21:19-21)”
“Lalu malaikat Tuhan menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan Syur (Kejadian 16:7)”
“Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lachai-Roi; letaknya antara Kadesj dan Bered (Kejadian 16:14)”
“Kemudian   Tuhan membuka mata Hajar dan dia melihat sebuah sumur air. 
Di pergi   menuju sumur itu, dan mengisi kantung air, kemudian memberi 
minum anak   itu (Kejadian 21:19).
Dalam Mazmur sendiri telah merujuk pada   Sumur Zamzam, meskipun tidak 
menyebut namanya, dan secara spesifik   menyebutk letaknya di Bakkah, 
varian kuno dari nama Mekkah.
“Berbahagialah   mereka yang kekuatannya ada padamu, pada mereka yang 
hati nya  merupakan  jalan lapang menuju Zion. Setelah mereka melewati 
lembah  Bakkah, mereka  menjadikannya sebagai tempat yang subur, hujan 
awal pun  menyiraminya  dengan air seperti kolam (Mazmur 84: 5-6).
Menurut  akidah Islam,  sumur Lachi-Roi itu disebut zam-zam (artinya air
 yang  berkumpul),  sedangkan Kadesj dan Bered adalah nama gunung yakni 
Shafa  dan Marwa di  kota Mekkah, dari peristiwa/kisah Ismael inilah 
maka  munculnya Sai  (lari-lari kecil) dari padang Safa ke Marwa.
Dan  sumur ini telah  menjadi suatu mukjizat karena sudah bertahan 
paling  sedikit 4.000 tahun,  semenjak dibuat oleh Jibril. Hingga kini 
air sumur  Zamzam dapat  dinikmati dan diminum oleh orang-orang yg 
sedang berhaji  dan umron  selama berabad-abad dan diminum oleh 
berjuta-juta manusia  (Maha Suci  Allah!)
“Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian  syiar Islam,  maka barang
 siap beribadah haji ke Baitullah atau  berumrah, maka tidak  ada dosa 
baginya (QS 2:158)
“Dan berserulah  kepada manusia untuk  mengerjakan Haji. mereka akan 
datang kepadamu  (Ibrahim) dengan berjalan  kaki dan mengendarai onta, 
yang datang dari  segenap penjuru yang jauh  (QS 22 Al Hajj:27)”
“Dan ingatlah,  ketika Kami memberikan tempat  kepada Ibrahim di tempat 
Baitullah Ka’bah  (dengan mengatakan):  “Janganlah kamu MEMPERSERIKATKAN
 (Pen: syirik,  menyembah berhala dll)  sesuatupun dengan Aku dan 
sucikanlah rumah-Ku  (Kabah Baitullah) ini bagi  orang-orang yang 
thawaf, ddan orang-orang  yang beribadah dan  orang-orang yang ruku dan 
sujud (QS 22:26)”
“Dari  Abu Sai’id Al  Khudri ra dari Nabi saw, sabda beliau: Haji dan 
Umrah ke  Ka’batullah  akan tetap dilaksanakan orang walaupun setelah 
keluar  Ya’juj dan Ma’juj  (HR Bukhari) [828]
Dalam prosesi haji dilakukan  pula Tawaf. Tawaf  adalah mengelili 
Kasus’bahwa sebanyak 7 kali. Harus  diingat bahwa  putaran Tawaf 
dilakukan berlawanan dengan putaran jarum  jam. Kegiatan  tawaf ini 
terdapat dalam ekspresinya dalam tradisi  Yahudi, yang  setidaknya 
berselang 3.000 tahun ke belakang.
Dalam   ritual-ritual yang dilakukan dalam traktat Sukka Mishna (bagian 
dari   Talmud) para pendeta Yahudi melakukan perjalanan mengelilingi 
altar di   kuil Yerusalem (atau di sinagog pada hari-hari lain saat 
tidak di kuil)   dan berputar tujuh kali mengelilingi kuil di Yerusalem 
(atau sinagog   pada hari-hari lain saat tidak di kuil).
Deng demikian kegiatan   Tawaf bukan kegiatan pagan (para penyembah 
berhala) dan hal ini sudah   dilakukan oleh kaum Yahudi. Dan ritual ini 
juga dilakukan oleh islam,   sebab pada dasarnya Islam meneruskan ajaran
 nabi-nabi terdahulu baik   Ibrahim, Yakub maupun Musa.
Para malaikat di langit berputar   mengelilingi (Thawaf) pada Arsy Allah
 yang Maha LUAS (super Makrokosmos)   itu…dan karena sangat banyaknya 
jumlah malaikat itu, Allah  menggantinya  dengan Baitul Makmur.(bangunan
 mirip Ka’bah) dan sekali  berthawaf  setiap hari 70.000 malaikat, dan 
saking banyaknya setiap  malaikat hanya  dapat berthawaf sekali dalam 
seumur hidupnya.
“Kemudian  Dia mulai  menciptakan langit, dimana pada mulanya masih 
merupakan asap  atau gas,  lalu Allah berfirman kepada langit dan bumi: 
“Beredarlah  (mengorbit)  kamu keduanya sesuai dengan perintahku, SUKA 
ATAU TAK  SUKA!” Kemudian  langit dan bumi menjawab: “kami akan beredar 
dengan  suka hati” (QS  Fushsihlat: 11)
Jelaslah dari ayat di atas bahwa  maka seluruh alam  semesta ini baik 
malaikat, matahari, langit, bintang,  matahari  
dsbnya…berkeliling/berotasi (Thawaf) mengelilingi Arsy Allah.  Maka 
sudah  sewajarnya kalau umat Islam yang mampu segera menunaikan  ibadah 
haji  untuk juga melakukan Thawaf berkeliling di Baitullah Ka’bah  
sebanyak 7  kali. Sebagai media mengelilingi Baitul Makmur dan Arsy  
Allah.  Agungkanlah Allah, pujilah kebesaran nama-Nya. sebagaimana yang 
 telah  dilakukan para Malaikat, Adam dan Ibrahim dan Rasul SAW.
“Kemudian,   hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan 
mereka dan   hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan 
hendaklah  mereka  melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua (Baitullah
 Ka’bah)  itu (QS  22:29)
“Labaika Alhumma Labaika…Labaika laa syarikalaka  labaika..  Innal hamda
 wanni mata laka wal mulka, La syarikalaka (Aku  datang  memenuhi 
panggilan-Mu Ya Allah, aku datang memenuhi  panggilanmu….dstnya)
Berdoalah  ketika Thawaf mengelilingi Ka’bah  panjatkanlah doa kepada 
Allah SWT,  pujilah akan Kemaha Besaran Allah,  jadi jangan memuji 
Ka’bah..sebab Umat  Islam tidak memuji dan menyembah  Ka’bah, pada 
putaran pertama, bacalah  tasbih, tahmid, tahlil dan  takbir, (doa) ini:
“Subhanallahi  walhamdulillahi walailaha  illalahu wallahu akbar. 
Walahaula walaquwwata  illa billahil aliyil azim  (artinya: Maha suci 
Allah. Segala puji bagi  Allah. Tidak ada Tuhan  selain. Allah yang Maha
 Agung, tiada daya dan  tiada kemampuan kecuali  bersumber kepada Allah 
Yang Maha Tinggi dan Maha  Agung”, (Sumber:  Bimbingan Haji dari Depag 
RI)
Jadi kesimpulannya  semua nabi  beragama Islam. Bentuk perbedaan 
syari'at seperti tatacara  shalat,  ketentuan ukuran ibadah seperti 
zakat, puasa dan waktunya, arah  kiblat,  dan tatacara haji tergantung 
perintah Allah kepada para Nabi  pada  masanya masing-masing. Walaupun 
tatacara taat kepada Allah dan  syariat  berbeda-beda antara seorang 
rasul dengan rasul lainnya. Adapun  agama  mereka tetap satu, yaitu 
Islam. Dasar tauhid yang mereka serukan  adalah  baku, tidak pernah 
berubah antara seorang rasul dengan rasul  lainnya,  antara satu masa 
dengan masa lainnya.
Wallahualam bishowab...