Kurma memiliki nilai dan kedudukan khusus dalam Islam, dan semua
perhatian manusia tentang keutamaan kurma terfokus pada dua hal ini, dan
ketika semakin mendalam pembahasan dan penelitian terhadap kurma, maka
anda akan menemukan bahwa kurma memang layak untuk mendapatkan kedudukan
dan keistimewaan ini. Dan ini adalah nikmat yang agung yang Allah
muliakan kita dengannya dalam deretan nikmat-nikmat lain yang tiada
terhitung.
Dengan sebab ini, kita bisa mengerti bahwa kurma bisa menjadi makanan
sekaligus obat. Akan tetapi yang terbaik adalah dengan cara memakan
kurma dengan niat sunnah Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, maka engkau
akan mendapatkan makanan, obat, dan pahala dari Allah Subhannahu wa
Ta'ala. Plus jangan lupa untuk memuji Allah atas nikmat ini.
Allah berfirman:
وءاتاكم من كل ما سألتموه وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها إن الإنسان لظلوم كفار (إبراهيم: 34)
Dan kami memberikan kepada kalian semua apa yang kalian minta; dan andai
kalian menghitung-hitung nikmat Allah pastilah kalian tidak bisa
mendatanya, sesungguhnya manusia benar-benar dhalim dan sangat ingkar
(Q.S. Ibrahim: 34)
Allah juga berfirman:
ينبت لكم به الرزع والزيتون والنخيل والأعنب ومن كل الثمرت، إن في ذلك لأية لقوم يتفكرون (النحل: 11)
Dan ditumbuhkan untuk kalian di bumi ini tanaman, zaitun, kurma, anggur,
dan semua buah-buahan. Sesungguhnya yang demikian benar-benar menjadi
tanda-tanda kebesaran Kami bagi kaum yang mau berfikir (Q.S. An-Nahl:
11).
Berdasarkan penelitian yang sudah banyak dilakukan terhadap kurma,
ditegaskan bahwa bahwa kurma mengandung sejumlah unsur penting bagi
tubuh, akan tetapi sebagian orang tidak mengetahui hal itu, kecuali
sedikit saja. Berdasarkan konfigurasi yang bersumber dari ilmu
pengetahuan, wawasan yang bisa dicapai di zaman kiwari, aku tercengang
dan terhenyak ketika membaca hadits Rasulullah Shalallaahu alaihi
wasalam tentang rahasia yang terkandung dalam kurma, dimana Rasulullah
Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
إذا
أفطر أحدكم فليفطر على تمر فإنه بركة فإن لم يجد تمراً فالماء فإنه طهور (رواه
الترمذي)
Jika salah seorang diantara kalian hendak berbuka puasa, maka berbukalah
dengan kurma sebab ia berkah, jika tidak ada kurma maka dengan air
sebab ia bersih dn suci. (HR. Tirmidzi)
Ini adalah kehebatan kenabian Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam.
Sejumlah penelitian ilmiah telah menetapkan akan kebenaran hal di atas.
Ketika akhir dari tahapan penyerapan sari makanan -dipenghujung puasa-
akan bergetar keadaan glukosa dan insulin dalam darah yang dating ke
katup hati.
Dan ini dengan prosesnya akan meminimalisir pemakaian glukosa dan
mengambilnya melalui organ hati dan sel-sel ujung seperti otot-otot, sel
syaraf, dan menjadi sesuatu yang bisa menghilangkan setiap zat yang
terkandung dari gelokogen hati. Pada saat seperti itu organ-organ
bergantung untuk mendapatkan energi dari Co2 (karbon dioksida) kimiawi,
dan oksida glukosa yang terbentuk dalam hati dari asam amino dan
gelesrol. Oleh karena itu memulurnya (melentur memanjang) organ penyerap
makanan dengan glukosa pada saat ini memiliki manfaat yang sangat
banyak.
Jadi, meningkatnya kandungan glukosa secara cepat di dalam katup
pembuluh darah vena di hati secara langsung akan diserap, dan kemudian
masuk ke dalam ke organ hati pertama kali, kemudian ke sel otak, darah,
organ pencernaan, otot-otot, dan seluruh jaringan tubuh yang lainnya
yang Allah gerakkan organ-organ tubuh untuk beraktivitas kembali dengan
melalui makanan itu. Itu untuk menjadikan zat gula terbaik sebagai
makanan terbaiknya, paling mudah diserap tubuh, dan menghentikan
oksidasi karbon kimiawi, memangkas zat-zat berbahaya dalam tubuh,
menghilangkan keadaan lemah secara umum dan kegemetaran yang kecil dalam
organ pencernaan. Sesungguhnya adanya oksidasi kimiawi dalam jumlah
besar lemak, sebagaimana terhentinya masuknya glukosa melalui aktivitas
pembuatan glukosa dalam hati, maka akan menghentikan pemusnahan asam
amino dan seterusnya terjagalah protein dalam tubuh.
Kenapa Kurma?
Kurma merupakan makanan paling kaya akan glukosa.
Oleh karena itu, kurma merupakan makanan yang paling baik, sebab ia
mengandung zat gula yang tinggi antara 75 - 87% dan dalam bentuk glukosa
sebanyak 55%, fructose (fraktosa) 45% lebih tinggi dari jumlah protein,
minyak dan beberapa vitamin dimana yang terpentingnya adalah vitamin A,
B-2, B-12, dan sejumlah zat penting seperti kalsium, phosphor,
potassium, sulfur, sodium, magnesium, cobalt, seng (zinc), florin, nuhas
(tembaga), Salyolosa, dan zat lain yang bermanfaat untuk tubuh.
Fruktosa akan diubah menjadi glukosa dengan cepat dan langsung diserap
oleh organ pencernaan dan dikirim ke seluruh tubuh terutama organ-ogran
pusat, seperti otak, syaraf, sel darah merah, dan sel pembersih tulang.
Fraktosa bersama zat Salyolosa akan berpengaruh untuk membangkitkan
gerakan melilit pada organ perut. Phosphor sangat penting untuk makanan
penting bagi ruang-ruang dalam otak dan masuk dalam susunan phosphate
dan yang mampu mengubah energi dan mengarahkan penggunaannya dalam
seluruh sel tubuh.
Seluruh vitamin yang dikandung oleh kurma juga memiliki pengaruh yang
efektif dalam nutrisi makanan (vitamin A, B-1, B-2), Biotin, repuflatin,
dan yang lainnya. Ia juga mempunyai pengaruh yang positif untuk syaraf
pusat. Kandungan lainnya dari kurma juga memiliki pengaruh yang begitu
penting bagi pembentukan sebagian enzim yang vital dalam kerja organ
pernafasan, berperan vital dalam meregang dan mengkerutnya otot
(fleksibel dan lentur), menyeimbangkan zat asam. Zat magnesium dalam
kurma juga bisa menghambat ketuaan.
Sebaliknya, seandainya seseorang memulai berbuka puasa dengan makanan
yang berprotein tinggi atau berminyak, maka ia sukar untuk dicerna
kecuali setelah memalui waktu yang panjang dari mulai dilumat hingga
diserap tubuh. Dan hal ini tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh akan
energi siap pakai secara cepat, apalagi untuk bisa meningkatkan
kandungan asam amino dalam tubuh sebagai hasil dari makanan yang tidak
mengandung zat gula sehingga akhirnya kekurangan zat gula dalam darah.
Masalah vitamin dan zat lainnya, kita melihat bahwa kurma mengandung
serat, dan ini merupakan zat yang sangat bagus dalam meningkatkan
gerakan organ perut, sekaligus bisa menjaga dari kejang perut yang
akhirnya bisa menyulitkan organ pencernaan dan berbagai komplikasi organ
sekitar perut.
Kurma yang mentah atau ruthab (kurma mengkel, setengah matang di pohon)
memiliki kandungan hormon bitosin . Ini adalah hormon yang khusus untuk
kerja gerak peristaltik dalam jaringan darah dan rahim. Dengan hal ini,
ia bisa membantu menghindari terjadinya pendarahan dalam rahim. Oleh
karena itu, kita mendapati tentang hal itu dalam surat Maryam.
Allah berfirman:
وهزي إليك بجذع النخلة تساقط عليك رطبا جنيا، فكلي واشربي عينا (مريم: 25 - 26)
Dan rog-lah pohon kurma itu, maka akan jatuh kepadamu ruthab; makan dan
minumlah dan bersenang hatilah kamu (Q.S. Maryam: 25 - 26)
(Keterangan: rog [bahasa Jawa] adalah aktivitas seseorang yang ingin
mengambil sesuatu dari atas pohon dengan cara memegang pohon dengan
kedua tangan, kemudian mendorong dan menarik pohon sehingga bergoyang
dan jatuhlah sesuatu yang ada di atas pohon itu -pent).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar