Ternyata Air Liur dapat Berfungsi sebagai Obat
Rasul saw sendiri menjadikan air liur orang mukmin sebagai berkah untuk
pengobatan, sebagaimana sabda beliau : “Dengan Nama Allah atas tanah
bumi kami, demi air liur sebagian dari kami, sembuhlah yang sakit pada
kami, dengan izin Tuhan kami”
(Shahih Bukhari hadits No.5413),
ucapan beliau saw : “demi air liur sebagian dari kami” menunjukkan
bahwa air liur orang mukmin dapat menyembuhkan penyakit, dengan izin
Allah swt tentunya.
Sebagaimana dokter pun dapat menyembuhkan,
namun dengan izin Allah pula tentunya, hadits ini menjelaskan bahwa
Rasul saw bertabarruk dengan air liur mukminin bahkan tanah bumi,
menunjukkan bahwa pada hakikatnya seluruh ala mini membawa keberkahan
dari Allah swt.
Telah dibuktikan pula secara ilmiah oleh salah
seorang Profesor Jepang (Dr. Masaru Emoto), bahwa air itu berubah wujud
bentuknya dengan hanya diucapkan padanya kalimat – kalimat tertentu,
bila ucapan itu berupa cinta, terimakasih dan ucapan - ucapan indah
lainnya maka air itu berubah wujudnya menjadi semakin indah, bila
diperdengarkan ucapan cacian dan buruk maka air itu berubah menjadi
buruk wujud bentuknya, dan bila dituliskan padanya tulisan mulia dan
indah seperti terimakasih, syair cinta dan tulisan indah lainnya maka ia
menjadi semakin indah wujudnya, bila dituliskan padanya ucapan caci
maki dan ucapan buruk lainnya maka ia berubah buruk wujudnya.
Kesimpulannya bahwa air itu berubah dengan perubahan emosi orang yang
didekatnya, apakah berupa tulisan dan perkataan.
Keajaiban
alamiah yang baru diketahui masa kini, sedangkan Rasul saw dan para
sahabat telah memahaminya, mereka bertabarruk dengan air yang menyentuh
tubuh Rasul saw, mereka bertabarruk dengan air doa yang didoakan oleh
Rasul saw, maka hanya mereka mereka kaum muslimin yang rendah
pemahamannya dalam syariah inilah yang masih terus menentangnya padahal
telah dibuktikan secara ilmiah
Sabda Rasulullah saw : “keberkahan adalah ada pada ulama ulama kalian (Shahih Ibn Hibban hadits no.559)
“Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad nuuri-kas saari wa
madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari wa ‘ala alihi wa
shahbihi yannuur”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar