PERUMPAMAAN AHLUL BAYT SEBAGAI BAHTERA NABI NUH
مَثَلُ أَهْلِ بَيْتِي مَثَلُ سَفِيْنَةِ نُوْحٍ مَنْ رَكِبَهَا نَجَا وَمَنْ تَخَلَّفَ عَنْهَا غَرِقَ
Sebuah hadits Nabi berbunyi sebagai berikut:
“Perumpamaan
Ahlul baitku seperti bahtera Nuh, barangsiapa yang menaikinya ia akan
selamat, dan barangsiapa yang tertinggal ia akan tenggelam.”
Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak menyatakan bahwa hadis ini shahih berdasarkan persyaratan Muslim. Hadis Safinah sangat mutawatir, dan dengan bermacam-macam redaksinya hadis ini terdapat di dalam kitab:
- Mustadrak Al-Hakim, jilid 2, halaman 343, jilid 3, halaman 151.
- Ash-Shawa’iqul Muhriqah, oleh Ibnu Hajar, halaman 184 dan 234.
- Nizham Durar As-Samthin, oleh Az-Zarnadi Al-Hanafi, halaman 235.
- Yanabi’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, halaman 30 dan 370,cet Al-Haidariyah; halaman 27 dan 308, cet. Islambul.
- Muhammadiyah, Mesir; halaman 111 dan 140, cet. Al-Maimaniyah, Mesir.
- Tarikh Al-Khulafa’, oleh As-Suyuthi Asy-Syafi’i
- Is’afur Raghibin, oleh Ash-Shabban Asy-Syafi’I, halaman 109, cet. As-Sa’idiyah; halaman 103, cet. Al-‘Utsamniyah.
- Faraid As-Samthin, jilid 2, halaman 246, hadis ke 519.
- Al-Mu’jam Ash-Shaghir, oleh Ath-Thabrani, jilid 1, halaman 139.
- Nizham Durar As-Samthin, oleh Az-Zarnadi Al-Hanafi, halaman 235.
- Majma’uz Zawaid, jilid 9, halaman 168.
- Ash-Shawa’iqul Muhriqah, oleh Ibnu Hajar, halaman 148 dan 234, cet. Al-Muhammadiyah; halaman 111 dan 140, cet. Al-Maimaniyah, Mesir.
- Nurul Abshar, oleh Asy-Syablanji, halaman 104, cet. As-Sa’idiyah.
- Manaqib Al-Imam Ali bin Abi Thalib, oleh Al-Maghazili Asy-Syafi’I, halaman 132, hadis ke: 174,175,176 dan 177, cet. Pertama, Teheran.
- ‘Uyunul Akhbar, oleh Ibnu Qutaibah, jilid 1, halaman 211, cet. Darul Kutub Al-Mishriyah, Kairo.
- Al-Fathul Kabir, oleh An-Nabhani, jilid 1, halaman 414; jilid 2, halaman 113.
- Ihyaul Mayyit, oleh As-Suyuthi (catatan pinggir) Al-Ittihaf, halaman 113.
- Muntakhab Kanzul ‘Ummal (catatan pinggir) Musnad Ahmad, jilid 5, halaman 95.
- Syarh Nahjul Balghah, oleh Ibnu Abil Hadid, jilid 1, halaman 73, cet. Pertama, Mesir; jilid 1, halaman 218, cet. Mesir, dengan Tahqiq Muhammad Abul Fadhl.
- Kunuzul Haqaiq, oleh Al-Mannawi, halaman 119, tanpa menyebutkan cetakan; halaman 141, cet. Bulaq.
- Yanabi’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, halaman: 27,28,181,183,193,261 dan 298, cet. Islambul; halaman 30,31,213,217,228,312 dan 375. cet. Al-Haidariyah.
- Ihqaqul Haqq, oleh At-Tustari, jilid 9, halaman 270-293, cet. Teheran.
- Muhammad wa li wa banuhu Al-Awshiya’, oleh Al-‘Askari, jilid 1, halaman 239-282, cet. Al-Adab.
- Faraid As-Samthin, jilid 2, halaman 244, hadis 517.
PENEMUAN PLAT KAPAL NABI NUH
Pada
bulan Juli tahun 1951 sebuah tim berisikan para ahli arkeologi dari
Rusia meneliti sebuah tempat yang dicurigai sebagai sebuah situs
bersejarah. Tempat itu terletak di lembah Kaaf. Orang-orang yang melihat
mereka pada waktu itu pastilah mengira kalau para ahli itu sedang
mencari sebuah lokasi pertambangan di sana. Rombongan itu tiba di suatu
tempat dan mereka menemukan beberapa potongan kayu yang telah membusuk.
Kemudian mereka mulai melakukan penggalian di tempat itu.
Alangkah
terkejutnya mereka ketika melihat ada tumpukan-tumpukan kayu yang
tersusun di bawah permukaan bumi. Para ahli arkeologi ini segera
menyadari bahwa tumpukan kayu ini bukanlah tumpukan kayu biasa.
Kayu-kayu ini mungkin menyimpan rahasia yang sangat besar. Mereka
akhirnya menggali lagi lebih dalam dan sekarang dengan semangat tinggi
dan penuh antusias.
Di dalam bumi mereka
menemukan kayu-kayu lebih banyak lagi beserta barang-barang lainnya.
Mereka juga menemukan sebuah potongan plat kayu yang berbentuk persegi
panjang. Para ahli arkeologi ini terkejut ketika mereka meneliti plat
kayu (yang berukuran 14 x 10 inci itu) tampak kondisinya sangat jauh
lebih terawat dibandingkan potongan kayu lainnya yang kondisinya hampir
semuanya lapuk. Setelah penyelidikan yang dilakukan pada akhir tahun
1952, para ahli sampai pada suatu kesimpulan bahwa plat kayu tersebut
berasal dari perahu Nabi Nuh yang terdampar di puncak bukit (atau
gunung) Judy (Mount Calff). Dan plat—yang di permukaannya terdapat
beberapa tulisan yang menggunakan bahasa kuno—dulunya terpasang kuat di
perahu Nabi Nuh itu.
Setelah
terbukti bahwa kayu yang diketemukan dalam ekskavasi itu memang berasal
dari perahu Nabi Nuh, maka sekarang timbul keingin-tahuan orang
terhadap tulisan-tulisan yang terdapat di plat kapal yang diketemukan
masih utuh itu. Sekelompok ahli yang ditunjuk oleh pemerintah Rusia di
bawah bagian riset pemerintah untuk menyelidiki bahasa dan tulisan yang
terdapat di plat kayu Nabi Nuh itu. Tim penyelidik itu memulai
pekerjaannya dari tanggal 27 Februari 1953. Berikut adalah nama-nama
peneliti yang tergabung kedalam tim penyelidik itu:
- Prof. Solomon (Sula Nouf), Professor of Languages, Moscow University
- Prof. Ifahan Kheeno, scholar in ancient languages, Luluhan College, China
- Mr. Mishaou Lu Farug. Officer I/c fossils, manager of ancient monuments
- Mr. Taumol Goru, Professor of Languages, Cafezud/Kivzo College
- Prof. De Pakan, Professor of ancient monuments, Lenin Institute
- Mr. M. Ahmad Colad, Manager of general excavations and discoveries, Zitcomen Research Association
- Major Cottor/Kolotov, Head of Stalin University
Jadi
ketujuh orang ahli ini (sesudah melakukan riset selama 8 bulan lamanya)
sampai pada sebuah kesimpulan bahwa plat kapal dari kayu itu berasal
dari kayu yang memang digunakan dalam pembuatan kapal Nabi Nuh dan bahwa
Nabi Nuh sendirilah yang telah menempatkan plat kapal ini untuk
keselamatan kapal yang ditumpanginya dan untuk mengharapkan keridhoan
Allah.
Di tengah-tengah plat kapal ini ada
sebuah lukisan berbentuk pohon palem dimana di setiap lembar daunnya itu
ada tulisan dari bahasa Saamaani. Mr. N. F. Max—seorang ahli
bahasa kuno dari Inggris (Manchester)—menerjemahkan kata-kata yang
tertulis di plat kapal kayu itu kedalam bahasa Inggris yang
terjemahannya kurang lebih sebagai berikut:
"O my Lord, my helper! In your kindness and mercy help me, and for the sake of these holy names, Mohammed, Alia, Fatima, Shabbar (Hassan) , and Shabbir (Hussain) who are all biggest and honorable. The universe exists for their sake. Only YOU can lead us on the straight path.”
“Ya
Allah, pelindungku! Berilah aku pertolongan dengan hak orang-orang yang
engkau sucikan, Muhammad, Alia, Fatima, Shabbar (Hasan), dan Shabbir
(Husein). Mereka adalah semuanya agung dan mulia. Alam semesta ini
tercipta untuk mereka. Hanya ENGKAU-lah yang bisa menunjukiku jalan yang
lurus”
Tentu
saja orang-orang terkejut demi mengetahui tulisan yang ada pada plat
kapal itu. Sebelumnya mereka sudah terkejut dengan kondisi dari plat
kapal itu yang masih dalam keadaan yang sangat baik walaupun sudah
ribuan tahun lamanya terkubur di dalam tanah. Sekarang plat kapal kayu
itu masih tersimpan dengan baik di CENTER OF FOSSILS RESEARCH, Moscow,
Rusia. Kalau anda memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Rusia, mungkin
anda bisa melihat plat kapal itu dan itu akan menambahkan keimanan anda
kepada keyakinan terhadap Ahlul Bayt Nabi.
Shalawat!!!
Allahumma Shali ‘Ala Muhammad wa Aali Muhammad.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------The translation was documented in the following news Papers:
· Weekly - Mirror: U.K., December 28,1953.
· Star of Britain: London, Manchester, January 23,1954.
· Manchester Sunlight: January 23,1954.
· London Weekly Mirror: February 01,1954.
· Bathrah Najaf: Iraq, February 02,1954.
· AI-Huda: Cairo, March 31,1954.
· Ellia - Light, Knowledge, & Truth, Lahore, July 10,1969
Tidak ada komentar:
Posting Komentar